• Beranda
  • ...
  • Buku
  • [COC] Review Buku Menghardik Gerimis, Merupakan Manifestasi Hati Seorang SDD

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
[COC] Review Buku Menghardik Gerimis, Merupakan Manifestasi Hati Seorang SDD




Hai, Gansist! Ketemu lagi nih dengan thread ane. Kali ini ane akan mereviu sebuah buku dikarenakan ada event COC reviu buku.

Pasti pada penasaran buku apa yang bakalan ane reviu? Makanya pantengin thread ane ini sampai rampung ya, Gansist.

Sebenarnya apa, sih, arti daripada mereviu sebuah buku itu? Nih, ane comot dari Wikipedia! Reviu atau resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie dan bahasa Latin, recensio, recensere, atau revidere. Arti kata ini bermakna mengulas kembali, melihat kembali, menimbang, atau menilai. Jadi, resensi buku adalah suatu penilaian terhadap sebuah buku.

Nah, Gansist sekarang sudah paham, kan, artinya mereviu atau meresensi buku. Adapun buku yang ingin ane resensi adalah sepilihan cerpen 'Menghardik Gerimis' karya Sapardi Djoko Damono.



Nama Sapardi Djoko Damono atau disingkat menjadi SDD, pasti bukan nama yang asing di telinga Gansist. Beliau adalah penyair dengan karyanya cukup fenomenal yakni Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dll

Ternyata beliau juga menulis sebuah buku sepilihan cerpen, yang ingin ane resensi. Kenapa? Karena ane penasaran dengan cerpen yang beliau sajikan. Ataukah akan sedahsyat puisi-puisinya?

Adapun identitas buku 'Menghardik Gerimis' adalah sebagai berikut:

Quote:


Dalam buku sepilihan cerpen Menghardik Gerimis di dalamnya terdapat 38 judul cerpen. Kebanyakkan tentang penerawangan kisah keseharian yang diterjemahkan penulis menjadi sebuah cerita pendek, misalnya, Naik Ka-Er-El, Main Catur, Bis Kota, Sopir Taksi, Stasiun, dll.

Meskipun tentang kisah sehari-hari, tetapi dikemas oleh penulis menjadi cerita yang istimewa. Pengemasan cerita dengan pilihan bahasa yang menurut TS sangat ajaib. Ada kesan memakai bahasa simbolik, seperti di dalam bahasa/diksi puisi.

Spoiler for video isi buku:


Seperti yang terdapat pada cerpen berjudul Perihal Air Kehidupan. Pertama-tama hanya sekadar dialog antara seorang kakek dengan cucunya yang membicarakan air kehidupan tetapi di ending cerita sangat dalam dan ngena pesannya. Penasaran, kan, pesan apa yang disampaikan?

Bukan hanya Perihal Air Kehidupan, judul-judul cerpen yang bernuansa puisi. Masih ada lagi seperti Tentang Gerimis, Apakah Engkau Ada?, Tentang Seseorang yang Membenci Matahari, Zaman Edan, dll.

Dari kesemua cerpen yang ada di dalam buku ini, salah satu yang menjadi favorit bagi TS adalah cerpen dengan judul Menghardik Gerimis. Kenapa? Karena judulnya sudah menarik dan bikin penasaran. Pingin membaca maksud yang ada di dalam ceritanya. Ternyata di akhir cerita, kenapa suami dalam cerita tersebut sampai membenci gerimis akan terjawab.

Gansist, penasaran? Banyak cerita yang dikemas secara apik, meskipun dari hal-hal yang sederhana.

Bagi Gansist yang tidak betah membaca, tenang jangan khawatir, setiap cerpen per-judul panjangnya hanya sekitar 2-4 halaman. Jadi tak membikin mata lelah.



Di dalam buku Menghardik Gerimis, ada beberapa sisipan sketsa abstrak dan simbolik yang bisa dijadikan sedikit nuansa yang berbeda saat membaca buku ini.

Kenapa buku ini layak untuk Gansist miliki? Satu, karena pengarangnya. Siapa, sih, yang nggak kenal dengan penyair yang satu ini. Sapardi Djoko Damono. Dua, pemakaian bahasa dan diksinya bukan sembarang, bukan seperti bahasa pada cerpen yang pada umumnya. Tiga, kisah di dalamnya tentang keseharian yang sering terjadi di masyarakat. Sehingga Gansist tidak musti berkhayal ke dunia lain. Dari pada penasaran, segera lengkapi perpustakaan rumah Gansist dengan buku Menghardik Gerimis ini.



Adapun kekurangan menurut buku ini versi TS, yang pertama tentang sampul bukunya. Kenapa? Sampulnya seakan-akan dan terkesan kurang klop dengan judul bukunya(Menghardik Gerimis), karena di dalam sampul terdapat ranting-ranting pohon dan sebuah sarang burung. Mungkin jiwa penulis yang seorang penyair, selalu menyiratkan sesuatu yang abu-abu.

Yang kedua, pemilihan bahasa. Bahasanya terkadang ada yang tersirat, jadi bagi pembaca awam seperti TS kudu mengernyitkan dahi saat membaca dan memahami maksud yang ingin disampaikan penulis.

Btw, itulah sekadar penilaian TS tentang bukunya Eyang SDD, Menghardik Gerimis. Jika disuruh menilai dengan memberi bintang dari maksimal 5 bintang, TS kasih 4,5 bintang pada buku ini.

Sekian thread dari TS tentang COC review buku, semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum.

Penulis: @dalledalminto
Sumber: opini pribadi
Gambar: dokprib


Diubah oleh dalledalminto 07-12-2020 03:05
deeazzAvatar border
tien212700Avatar border
qoni77Avatar border
qoni77 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.8K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.