Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Pakar Singapura Ungkap Efek Memakai Masker, Hambat Perkembangan Anak
Pakar Singapura Ungkap Efek Memakai Masker, Hambat Perkembangan Anak

Quote:

sumber berita


+++++
TS agak sepakat dengan hasil penelitian di atas. Berdasarkan yang dirasakan sendiri ya, Komunikasi itu emang sangat dipengaruhi isyarat visual. Ekspresi wajah turut memberikan informasi yang lebih tepat dan menyeluruh oleh orang yang sedang berbicara. Contoh sederhananya, TS lebih gampang dan nyaman memahami suatu penjelasan rumit kalau itu disampaikan secara tatap muka (melihat mimik wajahnya) ketimbang penjelasan itu disampaikan lewat telpon.

Sekarang ini ya dengan pakai masker, mulut jadi tertutup, kita tak bisa tahu pasti ekspresi seseorang saat bicara. Kalau orang itu jahil dan tak suka dengan kita bisa saja dia usai ngomong terus sedikit menjulurkan lidah tanda ngejek. Ehehehe apa sih.

Ok yuk kembali ke topik, namun menurut TS lagi ini ya kalau pakai masker disabut bisa hambat perkembangan anak ya agak kurang setuju juga sih, karena kan si anak bisa melihat ekspresi wajah keluarganya di rumah. Ya kecuali benar-benar tidak bisa lagi melihat wajah manusia secara keseluruhan dalam waktu bertahun-tahun, nah ini baru bisa menghambat perkembangan anak dalam hal komunikasi, menghambat kecerdasan sosial dan emosional.

Melihat kondisi pandemi saat ini dan laju inovasi yang terjadi untuk beradaptasi, tampaknya kekhawatiran si pakar dari Singapura tersebut tak perlu dianggap serius. Sudah banyak sekarang bermunculan masker yang seperti gambar di bawah ini.

Pakar Singapura Ungkap Efek Memakai Masker, Hambat Perkembangan Anak

Begitulah hebatnya kemampuan manusia mampu beradaptasi di situasi sulit. Apapun hambatannya pasti ada-ada saja cara untuk mengakalinya.

Oh ya ngomong-ngomong berita di atas TS dapatkan dari situs jawapos.com, kalau kita periksa lagi penelitian tersebut di lakukan pada tahun 2016 atau sebelum terjadinya pandemi global covid-19. Dari judul yang disajikan, benar-benar bikin jari gatal untuk mengkliknya. Sebuah usaha yang bagus untuk menarik calon pembaca. ya sah-sah saja sih, karena menurut TS belum termasuk ke click bait. Tapi awal baca judulnya seperti terkesan (ekspektasi pribadi TS) penelitian oleh pakar itu dilakukan baru-baru ini di masa pandemi covid-19.

Cukup sekian ya cuap-cuap receh dari TS. Moga aja ada manfaatnya. Matur nuwun emoticon-Smilie

0
364
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.