Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

istijabahAvatar border
TS
istijabah
[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
Tenun Ulap Doyo
Sumber : gambar

Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan kekayaan seni dan budaya yang begitu apik. Mulai dari tarian khas, baju adat, adat istiadat dan tradisinya.

Tidak hanya kekayaan seni dan budaya saja, tapi Kalimantan timur juga menyimpan kekayaan flora dan fauna.
Di dalam Hutannya yang masih alami dan begitu rimbun kita bisa menemukan tumbuhan endemik khas Kalimantan timur.

Pesona keindahan alam dan kekayaan alam daerah yang mendapatkan julukan Benua Etan ini wajib dilestarikan. Dan itu adalah kewajiban kita masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melindunginya.

Selain itu, yang sangat menarik dari tanah Suku Dayak ini adalah kerajinan-kerajinan tangannya yang dibuat dari bahan alami dan sudah turun temurun.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan tangan itu didapatkan dari alam di sekitar mereka. Seperti, rotan, daun-daunan dan juga kulit-kulit pohon.

Adapun beberapa kerajinan tangan khas Kalimantan timur ini di antaranya adalah anyaman dan tenun.

Barang-barang yang dihasilkan dari anyaman itu kebanyakan memakai bahan utama rotan.

Hasil kerajinan tangan yang begitu menarik dan unik serta termasuk pilihan yang tepat untuk dijadikan buah tangan atau kenang-kenangan dari Kalimantan timur ini di antaranya adalah:

1. Anjat

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
Sumber: gambar


Anjat adalah tas yang berbentuk bundar serta tingginya sekitar 70 cm, garis tengah lingkaran, baik yang atas atau yang bawah ukurannya sama, sekitar 50 sentimeter. Ukuran sebenarnya bervariasi, tidak melulu seperti itu, tapi tergantung kebutuhan.

Bagian penutup Ajat juga terbuat dari rotan yang di model seperti gelang-gelang kecil, dipasang mengelilingi bagian kepala, kemudian dikasih tali. Cara menutupnya dengan menarik tali tersebut.

Orang suku Dayak biasa menggunakan Anjat sebagai tempat menyimpan barang-barang ketika bepergian. Seperti, menyimpan perlengkapan berburu atau bekal saat berkebun.

Jika dulu Anjat ini hanya digunakan di punggung seperti ransel maka seiring perkembangan zaman Anjat sekarang juga dibentuk atau dimodel menjadi tas jinjing atau selempang.

Waktu prosesnya lumayan lama jika dihitung dari pencarian bahannya (rotan), penjemuran dan pemotongannya. Namun, untuk proses pembuatannya (penganyaman) tidaklah sulit hanya perlu ketelitian dan keahlian.

Anjat ini merupakan tas yang sudah ada dari zaman nenek moyang suku Dayak dan cara membuatnya atau menganyamnya pun diajarkan turun temurun. Agar tidak hilang tergerus zaman.

Kerajinan tangan yang terbuat dari rotan ini mempunyai nilai seni dan harga jualnya pun tinggi. Motifnya pun beragam dari gambar naga, benawa bingkas, atau motif binatang berupa Naga, mataq punei, jatuk mantuku, tempilih, motif lingkaran serta segi empat yaitu lurang lomo, selengkau gelangkng, kelolokng, dan motif bunga Naga.



2. Seraung

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
Sumber: gambar

Seraung ini adalah topi lebar khas suku Dayak, yang dipakai sehari-hari dan yang banyak kita temui di kawasan Kalimantan khususnya Dayak Kenyah yang tinggal di Lekaq Kidau, Kalimantan Timur.

Seraung ini pada umumnya dipakai oleh perempuan-perempuan suku Dayak saat pergi ke hutan. Selain berfungsi untuk melindungi dari sengatan sinar matahari, Seraung ini juga bisa melindungi dari serangan binatang buas.

Seraung juga sering dikenakan dalam upacara-upacara adat.

Seraung jika dilihat sekilas maka hampir sama dengan topi caping, jika topi caping terbuat dari anyaman bambu, maka Seraung ini terbuat dari anyaman daun biru atau biasa disebut daun sang oleh mereka (orang suku Dayak).

Daun sang itu adalah salah satu tumbuhan yang tumbuh di hutan Kalimantan, bentuknya seperti daun palem.

Proses pembuatan Seraung ini lumayan memakan waktu cukup lama. Setelah puluhan daun sang terkumpul maka harus dijemur dulu selama satu Minggu, setelah itu untuk mempermudah proses pembukaan daun maka daun yang sudah kering itu dicuci bersih sekitar lima menitan.

Setelah proses pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan proses pelurusan. Proses awal pelurusannya ini menggunakan tangan dengan digulung-gulung di tangan. Kemudian proses pelurusan selanjutnya memakan waktu satu pekan yaitu dengan disimpan di bawah tikar.

Setelah bahan utama siap barulah proses pembuatan dilakukan. Daun sang yang sudah kering disusun terlebih dahulu kemudian dianyam melingkar seperti kerucut.

Setelah itu, daun-daun yang sudah dianyam kemudian dilapisi dengan kain berwarna terang dan cerah. Setelah itu barulah Seraung akan dihias dengan memakai manik-manik khas suku Dayak atau juga dihiasi dengan sulaman-sulaman, biasanya motifnya menggunakan motif sulur khas suku Dayak.

Bagian pinggir lingkaran Seraung ini diperkuat dengan lidi daun kelapa.

Daun sang sendiri meskipun banyak tumbuh di hutan Kalimantan, tapi untuk mendapatkan daun ini membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama. Untuk mendapatkan daun sang ini para pengrajin itu (Orang Dayak Kenyah di Datah Bilang Hilir) harus menempuh perjalanan dengan menggunakan perahu ketinting kurang lebih selama 2,5 jam. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua jam.

Seraung ini harganya cukup mahal, karena bahan dan proses pembuatannya cukup sulit. Namun, untuk kualitas ketahanan, Seraung ini cuma bisa bertahan sekitar 1-2 tahun saja. Karena menggunakan bahan dasar daun yang ringan dan mudah sobek, maka kerajinan tangan ini tidak bisa tahan bertahun-tahun.

Warnanya yang cantik dan cerah memanjakan mata membuat Seraung ini menarik untuk dijadikan hiasan dinding.

Kini, seiring berkembangnya zaman kerajinan tangan Seraung ini dijadikan souvenir atau cendramata dan dibuat dengan ukuran kecil.

Kerajinan tangan ini juga sekarang banyak diminati oleh para wisatawan-wisatawan, baik dalam negeri atau mancanegara.

Namun, karena bahan utama kerajinan Seraung ini sangat sulit didapatkan, maka kini para pengrajin mengganti bahan dasar tersebut dengan sejenis pohon pandan atau kajang yang lebih mudah diperoleh.


3. Tenun Ulap Doyo

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
Sumber: gambar

Tenun Ulap Doyo atau Kain Ulap Doyo adalah hasil tenun yang sangat luar biasa. Tenun Ulap Doyo ini diperkirakan sudah ada dan berkembang mulai dari sebelum abad ke-17. Karena, sejak masa kerajaan Kutai kain tenun ini sudah terkenal.

Tenun Ulap Doyo ini adalah hasil dari seni menenun kain dari dari suku Dayak Benuaq di Tanjung Isuy, Kabupaten Kutai, Samarinda, Kalimantan Timur.

Bahan utama pembuatan kain tenun ini adalah daun Doyo dan karenanya kain tenun ini dinamai tenun Ulap Doyo. Serat dari daun Doyo yang kuat itu membuat para pengrajin menjadikannya sebagai benang untuk menenun.

Daun Doyo ini tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan. Seperti yang sudah ketahui hampir semua kerajinan tangan di Kalimantan timur ini berbahan dasar yang ramah lingkungan.

Proses pembuatan tenun ini lumayan panjang, dari pengambilan bahan utama saja tidak boleh sembarangan. Daun Doyo yang boleh diambil adalah daun yang setengah tua, tidak terlalu muda ataupun terlalu muda.

Daun Doyo yang boleh dipetik adalah daun di susunan ke 1 sampai ke 3 dengan lebar1-1,5 meter. Ini adalah cara agar tumbuhan itu tidak Mati dan tetap lestari.

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
Daun Doyo
Sumber: gambar

Dan yang paling penting adalah hasil petikan daun Doyo itu tidak boleh terkena sinar matahari karena bisa membuat daunnya rusak dan seratnya tidak bisa diambil.

Setelah bahan utama terkumpul maka daun-daun itu langsung direndam ke dalam air hingga daunnya hancur dan lembek, setelah itu baru seratnya diambil. Caranya serat itu dikerik dengan alat khusus seperti pisau dan selama proses pengerikan, serat Doyo ini tetap harus di dalam air yang mengalir. Agar hasilnya tidak kusut dan warnanya tidak berubah. Setelah selesai dikerik, daun Doyo itu akan digantung sekitar satu jam, agar sisa-sisanya larut.

Proses penjemurannya pun dengan cara di gantung agar tidak kusut, dan harus benar-benar kering.

[COC Reg. Kaltim] Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Timur, Nomor 3 Mendunia, Lho!
serat daun Doyo setelah jadi dan siap dipakai
Sumber: gambar

Tenunan serat daun Doyo ini tidak hanya berupa kain saja, tapi juga berupa tas, kemeja, celana, dompet.

Motif dari hasil tenunan daun Doyo ini juga beragam dan memiliki arti tersendiri.

Misalnya,

Motif naga melambangkan kecantikan seorang wanita

Motif limar atau perahu melambangkan kerjasama

Motif timang atau harimau melambangkan keperkasaan seorang pria

Motif tangga tukar toray atau tangga rebah bermakna melindungi usaha dan kerjasama masyarakat.


Tidak hanya pemakaian motif saja yang memiliki arti, tapi penggunaan warnanya juga memiliki arti.

Seperti,
warna hitam artinya, pemakainya memiliki kemampuan menolak ilmu hitam, jika warna hitamnya itu terdapat garis putihnya maka itu artinya si pemakai bisa mengobati penyakit sihir dan penyakit-penyakit lainnya.

Pada zaman dahulu, motif dari tenun Ulap Doyo ini dijadikan tanda identitas seseorang. Seperti motif jaunt nguku digunakan oleh kaum mantiq (bangsawan/raja) dan motif waniq ngelukng digunakan oleh golongan marantikaq (orang biasa).

Pembuatan Tenun ulap doyo ini diwariskan turun temurun, cara mewariskan cukup unik, karena tidak ada pelatihan, tapi langsung aksi. Mereka hanya belajar dari melihat saat yang lebih dewasa melakukannya.

Mereka para perempuan Suku Dayak Benuaq mengusai keahlian teknik menenun Tenun Ulap Doyo ini daro usia belasan tahun secara spontan tanpa pelatihan. Makanya, hampir tidak ada orang yang menguasai teknik menenun Tenun Ulap Doyo ini di luar hampir dipastikan sulit menemukan Suku Dayak Benuaq.

Keikutsertaan pengrajin Tenun Ulap Doyo dalam ajang New York Now pada Agustus tahun 2018 adalah bukti bahwa Tenun Ulap Doyo ini memenuhi kriteria persyaratan event internasional.

Bagaimana agan dan sista tidakkah kalian tertarik untuk memiliki salah satu dari kerajinan tangan khas Kalimantan timur ini?

Yuk, ah besok-besok jika berkunjung ke Kalimantan timur bisa langsung dibuat koleksi.

Oke, cukup sampai di sini dulu, terima kasih :terimakasih dan sampai jumpa di thread selanjutnya.

Istijabah
Referensi:1, 2, 3
4, 5


Diubah oleh istijabah 06-11-2020 07:22
0
4K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kalimantan Timur
Kalimantan TimurKASKUS Official
984Thread485Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.