- Beranda
- Stories from the Heart
Part II ISTRI KU DIJEMPUT AMBULANCE KARENA POSITIF COVID19
...
TS
jhonarya
Part II ISTRI KU DIJEMPUT AMBULANCE KARENA POSITIF COVID19
Setelah cerita ku part pertama kemarin hari ini aku mau bercerita tentang kelanjutan kisah keluarga ku yang terkena dampak positif covid 19, hari ini Jumat 06 November 2020 sudah 2hari berlalu setelah istriku di vonis positif COVID 19, dan sebelum hari ini terjadi sudah 2malam yang aku dan anak perempuan ku lewati tanpa ada istri ku tercinta dikasur tempat biasa kita bertiga tidur menghabiskan malam untuk menyambut pagi, sumpah 2malam ini sangatlah istimewa sangatlah berbeda seperti malam yang biasanya, walaupun kami hanya berpisah dekat sebatas ruangan atau kamar yang masih seatap serumah, sungguh perasan ini sangatlah menyayat hati ku, aku tak bisa sedekat dulu tak bisa berbicara panjang lebar bercengkrama seperti malam-malam biasanya. Hanya melalui chat atau Vidio call yang bisa kita lakukan, ini semua demi memutus mata rantai virus covid 19 ini.
Aku baru merasakan betapa sulitnya menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi anak Perempuanku, maklum saja setelah istriku positif semua pekerjaan rumah aku yang bertanggung jawab mulai dari mencuci pakaian ,mencuci piring,menyiapkan makan untuk anak istri ku dan kegiatan lainnya yang biasa istriku kerjakan, lelah rasanya mengerjakan semua ini tapi semua harus kujalani dengan sepenuh hati karena ini merupakan tanggung jawab ku sebagai seorang suami dan ayah bagi anak ku.
Sudah hampir 2 Minggu aku berada dirumah ini semua juga berkat kebijaksanaan dari bapak supervisor ku bekerja yang mengijinkan ku untuk tetap dirumah menjalani isolasi mandiri sampai semuanya membaik, aku sangat bersyukur melihat kondisi istriku yang sehat tanpa ada gejala lainnya namun tetap saja aku merasa kawatir akan kesehatannya dan kesehatan anak ku yang berada dalam kandunganya maka dari itu aku tetap mendampinginya menyediakan semua kebutuhan nya tanpa harus mengesampingkan protokol kesehatan ku.
Di malam pertama kami mengisolasi mandiri aku dan anak ku terasa bergegas untuk tertidur baru beberapa saat kami tertidur, tiba-tiba terdengar suara salam dan ketuk pintu di depan rumah ku, ternyata ada pengurus RT setempat bersama pengurus wilayah setempat yang datang, mereka datang untuk memberikan saran agar istri ku dan keponakan ku di karantina di rumah tanggap covid dikawasan Tanggerang Selatan, mereka tahu kabar ada keluarga ku yang positif melalui pihak puskesmas temapat aku menjalankan swab tes beberapa hari lalu, kedatangan mereka juga untuk memberi kabar ternyata warga di sekitar tempat kami tinggal ada yang melapor untuk meminta istri dan ponakanku dikarantina , dikarenakan mereka takut kalau kami akan keluar rumah dan memaparkan virus covid ini ke mereka.
Memang beberapa hari sebelum istri mengetahui hasil tes swab nya positif, kita bertiga sempat keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan kita untuk persiapan isolasi mandiri, dan pergi kepuskesmas untuk menanyakan kabar lebih lanjut mengenai hasil tes swab kita. Namun ada warga yang beranggapan bahwa keluarnya kita kerumah itu karena kita melanggar peraturan protokol isolasi mandiri yang kita lakukan, setelah pengurus RT dan RW setempat datang aku sempat berbincang kepada mereka mengenai istri dan ponakan ku yang harus dikarantina di rumah tanggap covid di Tangsel, berat rasanya untuk mengiyakan permintaan mereka karena pasti berat untuk kami bertiga aku sangat takut anak dan istri ku sedih karena harus berpisah sementara tanpa batas waktu yang tidak kami tahu usainya.
Setelah itu kami meminta waktu untuk berdiskusi sebelum mengiyakan tawaran mereka, dan mereka kembali pulang meninggalkan kami, lalu malam itu aku menemui istriku dan setelah kita berbincang cukup lama ternyata istriku bersedia untuk pergi kekarantina, istriku sangat siap menjalani ini karena semata-mata demi untuk kebaikan kita dan juga bayi dalam kandunganya, sangat bijak dan tegar keputusan serta tekadnya untuk bisa sembuh melawan virus ini .
Setelah malam kedua sebelum istriku dijemput ambulance , istri ku mendapat kabar baik dari rumah sakit tempat ibu mertuaku dirawat, ternyata ibu ku diperbolehkan pulang kerumah karena kondisi nya sudah membaik dan hasil swab terakhirnya juga negatif. Mendapat kabar itu istri sangat gembira, namun setelah menutup telepon dari pihak rumah sakit, istriku menangis sedih karena memang dari awal kita menutupi kabar kondisi kesehatan istriku terhadap ibu mertua ku agar ibu mertu ku merasakan tenang tanpa harus merasa kawatir terhadap kesehatan anaknya (istriku) yang saat ini sedang mengandung, semua itu kami lakukan agar ibu tetap fokus untuk menjalani proses pemulihannya di rumah sakit, sementara itu kondisi ayah mertuaku disana belum diijinkan pulang karena kesehatannya masih belum membaik seperti ibu mertuaku.
Ada kebahagiaan yang kami rasakan, karena mengetahui bahwa esok ibu mertua kami akan kembali pulang, tapi disatu sisi aku merasakan sedih juga, karena istriku akan dijemput pihak rumah sakit di hari dimana ibu mertua ku akan pulang kerumah.
Tepat di hari ini Jumat 06 November 2020 pukul 11:43 wib aku melihat istriku tercinta bersama ponakan Perempuanku dijemput mengunakan ambulance serta petugas medis berpakaian lengkap mengenakan APD, aku dan anak perempuan ku hanya bisa melihatnya dari kejauhan aku hanya bisa melihat senyum tegarnya dari jauh, aku melihat keikhlasan juga dari raut wajahnya, sementara itu anak ku hanya bisa memangil mamahnya dari jauh sambil melambaikan tangannya dan berkata "mamah sehat ya semangat mah aku sayang mamah'' miris hati ku mendengar kata-kata indah yang keluar dari mulut mungil seorang anak kecil yang baru berusia tujuh tahun. Namun tak sedikitpun ku tunjukan raut sedih wajah ku didepan mereka, semua ini aku lakukan agar mereka bisa tetap tegar menjalaninya.
Setelah istriku dan ponakanku pergi mereka langsung mengirimi foto mereka didalam ambulance ke WhatsApp ku, dan istriku juga meninggalkan pesan untuk anaku agar dia selalu sehat dan selalu mematuhi perintah ku karena dia akan bersamaku sampai beberapa lama.
Senang rasanya memiliki dua wanita tangguh dalam hidupku wanita yang aku cintai dan aku sayangi sampai akhir hayatku.
Semangat wahai istriku jangan cemas akan diriku dan anak mu, karena aku akan selalu menjaga dan menemani kalian sampai akhir hayat ku.
Fokuslah akan kesehatan mu karena kami menantimu kembali untuk melewati hari-hari indah bersama mu lagi.
Terimakasih dan assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
IG: @jhon_aryajon
YouTube Chanel: Mr.jhon
Jhonarya
tien212700 memberi reputasi
1
403
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.2KThread•46.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya