- Beranda
- The Lounge
George Stinney, Remaja 14 Tahun yang Dihukum Mati Tanpa Keadilan
...
TS
mahirbro
George Stinney, Remaja 14 Tahun yang Dihukum Mati Tanpa Keadilan
Meski penuh kontroversi beberapa dari kita akan setuju dengan hukuman mati, bahkan dengan kematian para pelaku korban tidak bisa hidup lagi atau kembali normal.
Nmun setidaknya hal ini dapat memberikan pelajaran penting bahwa kejahatan dapat membawa kematian bagi pelakunya.
Lalu bagaimana jika pelakunya sendiri masih muda tentunya keputusan menjatuhkan hukuman mati harus benar-benar dipikirkan terlebih dahulu. Menghadapi situasi ini tentunya kita berpikir bahwa Hakim tidak akan menghukum mati pemuda tersebut.
Usianya yang masih sangat muda, masa depannya masih panjang dan kesempatan untuk mengembangkan diri masih sangat luas, tentunya ini menjadi pertimbangannya sendiri.
George Stinney
Sayangnya kebijakan semacam ini tidak dialami oleh seorang pemuda bernama George, dia baru berusia empat belas tahun tetapi dia dihadapkan pada hukuman mati setelah dinyatakan bersalah membunuh dua anak laki-laki lainnya.
Eksekusi sadis Sri menggunakan kursi listrik dimana rasa sakitnya tidak pernah terbayangkan George Junior ini adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang hidup dalam alkohol South Carolina tempat ayahnya bekerja di pabrik penggilingan lokal.
Steny dihukum dalam waktu kurang dari 10 menit oleh juri kulit putih dari pembunuhan tingkat pertama melawan dua wanita kulit putih putus asa yaitu Betty Djunaedi dan Penerbit Merry.
Kisah mengerikan kematian di kursi listrik ini diawali dengan kisah Dua gadis muda bernama Betty Djunaedi Nekar dan Merry Issuer.Menurut saksi mata Betty dan Merry ketahuan bersama George memetik bunga di tempat tidak jauh dari rumah mereka.
Lama-lama mereka bertiga mencari bunga sampai akhirnya semua orang mulai mencari karena merasa ada yang tidak beres.
Hei, memang benar Betty dan Merry ditemukan tewaskeduanya hanya tergeletak di tanah berlumpur dengan luka yang diduga berasal dari paku. Kemudian berdasarkan saksi mata tadi, yang diduga bersama Betty dan Merry, langsung dicurigai sebagai pembunuhan.
Namun laporan ini berbeda dengan hasil postmortem dan medis yang menunjukkan luka akibat benda-benda berwajah bulat seperti Palu, Saksi mata pada saat itu mengaku melihat seorang joret memetik bunga bersama dua bocah laki-laki sebelum mereka ditemukan tewas.
Sikap tersebut kemudian ditahan dan diperiksa setelah dipisahkan dari orang tuanya, kotor, mengakui kejahatan yang didakwakannya.
pendongeng di kamar kecil sendirian tanpa orang tuanya bahkan tanpa pengacara setelah 2 jam sidang dan pertimbangan juri selama 10 menit dihukum karena pembunuhan pada 24 April 1944.
Dijatuhi hukuman mati dengan listrik menurut sebuah buku oleh Mark Jones pada 16 Juni Tahun Ini 1944 ia menjadi orang termuda di zaman modern yang dihukum mati
kasus ini telah membuat marah para pembela hak sipil selama bertahun-tahun saat itu usianya masih 14 tahun tapi sudah dianggap siap masuk. Pengacara pertanggungjawaban pidana, pengacaranya, seorang tokoh politik lokal memilih untuk tidak mengajukan banding.
Tidak ada catatan tertulis tentang pengakuan bahkan sebagian besar buktinya sudah lama hilang keluarga ini mengklaim bahwa pengakuan putranya dipaksakan dan bahwa dia memiliki Ali yang belum pernah terdengar sebelumnya.
Alibi itu bersama adiknya Aamir Ruffner yang kini berusia 71 tahun dia mengatakan bahwa dia bersamanya pada saat dugaan kejahatan itu terjadi keduanya mengawasi sapi keluarga mereka makan rumput di dekat beberapa kami menembak di dekat rumah mereka ketika dua gadis yang tewas itu mengendarai sepeda mereka.
Tapi polisi di sini menuduh membunuh gadis-gadis ini sambil memetik bunga liar Steny masih terlalu muda saat dijatuhi hukuman mati tali kursi listrik terlalu besar untuk tubuhnya yang lemah Surat kabar pada saat itu melaporkan bahwa dia harus duduk di tumpukan buku untuk meraih helm dan ketika sakelar dinyalakan, guncangan merobohkan tubuhnya menunjukkan wajahnya yang penuh air mata
kursi listrik pada saat itu telah disiapkan lengkap dengan peralatannya jurus pasrah dan duduk disana setelah sebelumnya disangga duluan dengan beberapa buku telepon karena dia masih terlalu kecil untuk kursi. Kematian tidak lama setelah duduk dan diikat oleh eksekutor bereaksi dan beberapa menit kemudian joret sudah tidak bernyawa.
Bertahun-tahun upaya untuk mendapatkan keadilan bagi pencabulan dilakukan tetapi tahun demi tahun berlalu tanpa harapan akhir-akhir ini.
Kemudian pada tahun 2014 atau 70 tahun setelah joret meninggal dunia diputuskan bahwa remaja tersebut tidak bersalah Ini berdasarkan hasil evaluasi selama bertahun-tahun pengadilan melakukan sesuatu yang aneh tentang keputusan kematian George.
Misalnya, saksi dari Brother George yang mengatakan bahwa ternyata adiknya itu bersama dengannya sepanjang waktu pada hari di mana kedua gadis kecil itu ditemukan tewas. Mendengar putusan tentang najis yang tidak bersalah tentu sangat membahagiakan.
Tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk orang-orang yang selama ini merasa canggung dan marah tentang kasus George,remaja itu menang pada akhirnya meskipun itu masih tidak bisa membuatnya hidup kembali.
Jika ini terjadi 70 tahun yang lalu, mungkin pencarian pasangan ini berusia 84 tahun dan hidup bahagia.
Sumber : 1
Foto : Google images
Referensi : Opini Pribadi
Dan, trima kasih
tien212700 dan bigezt memberi reputasi
2
1.5K
7
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya