Beberapa hari belakang ini, sangat sontak terdengar bahwa Indonesia akan melakukan pencarian "alien", yang tentu saja hanya clickbait media-media di Indonesia. Kenapa bisa begitu? Karena tidak benar sepenuhnya kalau penelitian ini ditujukan untuk mencari "alien" seperti judul-judul pada berita media. Konotasi "alien" ini lebih cocok jika di ganti dengan "Exoplanet". Karena memang itulah tujuan sebenarnya proyek pencarian "alien" seperti yang media-media bilang. Bukan mencari "alien" namun lebih tepatnya "planet alien", sebuah Exoplanet. Bagi yang mengikuti perkembangan sains astronomi, tidak lagi kaget karena lembaga-lembaga antariksa dunia seperti NASA & ESA telah melakukan pencarian Exoplanet sejak tahun 1986 hingga sekarang. Bahkan, info terbaru dari situs Exoplanet NASA telah mencatatkan +-4000 Exoplanet telah di temukan, tidak sedikit yang berukuran seperti Bumi bahkan lebih besar yang kemungkinannya sangat besar berada di zona layak huni. Kali ini, bagaimana cara astronom menemukan Exoplanet ini? Tentu saja menggunakan teknologi teleskop antariksa dan sedikit bumbu-bumbu data science, walah mereka berhasil. Tentu saja, data yang di hasilkan dari observasi tidaklah sedikit sehingga bisa banget buat masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam mencari Exoplanet di dalam sebuah data, pribahasanya "mencari jarum dalam tumpukan jerami". Sekarang, bagaimana cara astronom menemukan Exoplanet yang jaraknya puluhan tahun cahaya dari Bumi? Simak videonya disini, semoga bermanfaat ilmunya.