Hasil Survei: Barisan Mantan Diinginkan Publik Masuk Kabinet, dari Dahlan Iskan sampai Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo sampai Fahri Hamzah

Rabu, 28 Oktober 2020

Guruh Permado



Jokowi dan Susi Pudjiastuti

Pojoksatu.id - JAKARTA – Sejumlah nama mantan menteri dinginkan publik kembali masuk ke dalam jajaran Kabinet Pemerintahan Jokowi Widodo-Ma’ruf Amin.

Itu sebagaimana terungkap dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis secara daring, Rabu (28/10/2020).

Sejumlah nama yang muncul itu antara lain Dahlan Iskan, Susi Pudjiastuti sampai Rizal Ramli.

Dalam survei bertajuk ‘Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024’, nama Susi Pudjiastuti menduduki ranking teratas.

Mantan Menteri KKP itu diinginkan oleh 40,1 responden disusul mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya dengan 35,7 persen.

Selanjutnya mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan 32,3 persen dan mantan Menteri ESDM Ignatius Jonan dengan 26,6 persen.

Selain itu, nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pun juga mendapat dukungan 23,9 persen responden.

Ada juga mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli (20,2 persen) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (18,5 persen).

Lalu Kepala BNPB Doni Monardo (18,5 persen), dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj (17,6 persen).

Berikutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (16,1 persen), mantan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar (14,7 persen), dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (13,4 persen).

Kemudian mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Zainul Majdi (9,0 persen), dan Wamen ESDM Arcandra Tahar (7,3 persen).

Yang cukup unik, responden juga menghendaki mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (5,1 persen) dan mantan Menakertrans Hanif Dakhiri 1,9 persen.

“Adapun tokoh lain yang mendapat respons di bawah satu persen di antaranya Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Ahmad Hanafi Rais, Yenni Wahid, Fahri Hamzah, dan Grace Natalie,” ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.

“Ini pertama kalinya Fahri Hamzah di-mention untuk menggantikan menteri. Mungkin karena beliau sudah tidak di DPR,” sambungnya.

Sebagai informasi, survei IPO ini dilakukan pada periode 12-23 Oktober 2020.

Survei menggunakan metode purposive sampling dan dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader).

Mereka berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi.

Sementara itu, survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

(jpnn/ruh/pojoksatu)

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...-fahri-hamzah/