cv.ozzakonveksiAvatar border
TS
cv.ozzakonveksi
Sejarah Mesin Bordir


Sama seperti bentuk teknologi lainnya, mesin bordir juga telah melalui jalan panjang untuk mencapai keadaannya hingga seperti saat ini. Tahukah kamu, mesin bordir terkomputerisasi yang sering kita pakai saat ini tidak seperti prototipe awal yang besarnya dapat mengisi seluruh ruangan rumah kamu. Namun begitu, Tanpa kehadiran mereka, perkembangan bordir tidak akan sampai sejauh ini.

Mesin Bordir Tangan

20 tahun sebelum mesin jahit pertama dipatenkan oleh Isaac Singer pada tahun 1846, Josue Heilmann seorang berkewarganegaraan Prancis menciptakan mesin bordir tangan. Mesin tersebut dapat melakukan pekerjaan hingga empat orang pembordir.
Mesin bordir Heilmann terdiri dari frame untuk penahan kain, perakitan jarum dan pegangan untuk proses pengerjaan jarum. Alih-alih memasukkan jarum ke dalam kain, kain-nya lah yang bergerak untuk memenuhi jarum, yang memiliki titik di setiap ujung dan mata di tengah. Proses tersebut memungkinkan penyambungan ke segala arah.



Rancangan mesin ini 6 kali lebih besar dari ukuran aslinya dan membutuhkan banyak koordinasi untuk menjahit. Operator menggunakan tangan kirinya untuk memandu pola jahitan. Sedangkan Tangan kanannya memutar roda yang mendorong jarum menembus kain dan kakinya mengoperasikan klem yang mencengkeram jarum.

This invention was considered a threat to hand embroiderers that Heilmann sold only two machines, but the technology led to the development of modern embroidery machines.
Penemuan ini dianggap sebagai ancaman terhadap para pembordir tangan (manual) sehingga Heilmann hanya menjual 2 mesin saja, namun teknologi inilah yang membentuk mesin bordir modern seperti sekarang.

Mesin Portable Schiffli

Sebelum komputer menjadi barang terjangkau, pembordiran dilakukan dengan meninju desain di atas kertas yang berlari melalui mesin bordir. Dibuat oleh Isaac Groebli di Swiss, mesin Schiffli memanfaatkan kombinasi jarum berulir terus menerus dan berisi sekumpulan benang. 



Putra Groebli kemudian melanjutkan menciptakan mesin Schiffli otomatis.
Hasil desain yang sangat bagus dari mesin bordir membuat orang orang mengira bordirnya dibuat menggunakan tangan. Sehingga bisnis pabrik dan rumahan mulai bermunculan.

Mesin Jahit Bordir Saat Ini

Mesin jahit rumahan mencapai puncaknya pada tahun 1911 ketika perusahaan jahit Singer mengembangkan mesin jahit multi kepala pertama, dilengkapi enam kepala dan lampiran pantograf.

Saat terjadi perang dunia pembuatan produk ini dihentikan sementara, proses pembuatan mesin bordir dilanjutkan setelah pasca perang dan pada tahun 1950-an mesin jahit bordir mulai menunjukkan kepopulerannya.



Pada tahun 1980, Wilcom memperkenalkan rancangan mesin bordir komputer pertama untuk industri kecil dan rumahan. Saat ini, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer memungkinkan penyulam modern untuk menjahit apapun mulai dari renda hingga kulit (leather) dalam waktu yang singkat ketimbang dilakukan secara manual dengan tangan.

Menginjak tahun 1990-an berbagai mesin bordir akhirnya mengadaptasi sistem komersial dan mulai memasarkan mesin bordir untuk industri rumahan. Pemanfaatan mesin bordir yang diintegrasikan dengan perangkat lunak komputer memungkinkan seorang pengrajin untuk membuat desain bordir sesuai dengan pola yang diinginkan.



Terima kasih telah membaca artikel kami, mau bikin kaos bordir untuk usaha distro dan jualan toko onlinemu dalam jumlah besar ?. Kami Ozza Konveksi mampu membuat berbagai macam jenis pakaian dengan harga murah dan terjangkau. 

Kami bisa bikin jaket, kaos sablon dan bordir, raglan, rompi, totebag, topi, kemeja korsa, seragam sekolah, PDH/PDL, dll

www.ozzakonveksi.com

wisudajuniAvatar border
wisudajuni memberi reputasi
1
1.7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fashion
FashionKASKUS Official
16KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.