Kenalan yuk sama Shin Tae-Yong, pelatih timnas kita, yang dalam beberapa laga menangani timnas U19 hasilnya sangat positif.

Awal bermain bola

Shin Tae Yong lahir di Gyeongbuk, 11 Oktober 1970. Saat masih muda, STY kuliah di universitas Yeungnam dan bergabung dengan klub universitasnya. Ketika itu usianya baru menginjak 19 tahun. Dia bermain untuk posisi gelandang, dengan postur tubuh 175cm (ukuran tinggi rata-rata orang asia). STY sangat lihai dalam mengatur permainan.

Karier klub dan timnas Korea

STY mengawali kariernya sebagai pemain profesional pada tahun 1980an. Klub-klub profesional yang sempat ia bela adalah Ilwa Seongnam, Queensland FC dan Brisbane Roar FC. Sedangkan di timnas Korsel STY sudah menjadi langganan dipanggil untuk timnas U17, U20, U23 dan timnas Senior.

Prestasi saat aktif bermain

Banyak prestasi STY yang sudah diraih, yang pertama STY pernah menjadi pemain muda terbaik K Leauge pada tahun 1993. STY pernah menjuarai Liga Champion Asia pada tahun 1995. Selain itu STY juga pernah menjadi top skor K Leauge pada tahun 1996.

Karier kepelatihan

Pada tahun 2009 STY mendapat kesempatan untuk menukangi klub lokal Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma. Berkat usaha keras dan dedikasinya, klub yang STY tangani berhasil menjadi juara Liga Champion Asia tahun 2010. Ini merupakan pencapaian terbaiknya. Sangat membanggakan sekali dan melambungkan namanya di kancah kepelatihan di Korsel. Setelah menjuari ACL setahun kemudian tepatnya pada tahun 2011, STY kembali berhasil meraih gelar FA Cup Korea.

Lalu pada tahun 2016, STY berhasil menjadi pelatih Timnas Korsel U20, U23 dan senior.

STY berhasil membawa timnas Korsel U20 hingga babak 16 besar piala Dunia U20. Kesuksesan itu berulang juga saat ia membawa timnas U23 sampai ke babak perempat final Olimpiade Rio 2016 dan menembus final piala Asia U23 pada tahun yang sama.

Puncak prestasinya di timnas Korsel adalah berhasil membawa Korsel melaju ke Piala Dunia di Jerman tahun 2018. Pada momen tersebut walaupun Korsel tidak bisa melaju ke babak selanjutnya, di pertandingan terakhirnya Korsel mampu menjungkalkan tuan rumah Jerman dengan Skor 2-0.

Melatih timnas Indonesia

Setelah piala Dunia Jerman, STY memutuskan untuk berhenti menukangi Timnas Korsel. Setelah mengundurkan diri STY sempat menepi dari hiruk pikuk dunia persepakbolaan. Hingga akhirnya dipinang oleh PSSI untuk melatih timnas Indonesia. Pilihan yang berat bagi STY, tapi akhirnya STY dengan keyakinan penuh menandatangani kontrak dan sah menjadi pelatih Indonesia.

Sekarang saatnya STY untuk membuktikan kemampuannya untuk memoles timnas Indonesia dari beberapa kelompok umur yang diberikan PSSI. PSSI meminta STY untuk melatih U19, U23 dan senior (U16 ditangani oleh Bima Sakti). Target berat sudah diberikan oleh PSSI yaitu juara AFF dan berprestasi di Piala Dunia U20.

Persiapan Piala Dunia U20

Persiapan Piala Dunia U20 sudah dilakukan STY sejak ia kembali ke Indonesia dari Korsel. Akhir agustus kemarin STY membawa pasukan U19 untuk TC ke Kroasia. Pada awal laga kita tahu sentuhan STY masih belum nampak, setelah dihajar Kroasia 7-1 dan Bulgaria 3-0.

Tapi harapan itu masih ada, ketika timnas mampu menahan tim kuat Timur tengah Arab Saudi dengan skor akhir 3-3. Hasil positif ini berlajut saat dua kali melawan Qatar, timnas menang 2-1 dan imbang 1-1.

Pertumbuhan otot dan stamina jadi andalan menu pelatih berusia 51 tahun tersebut. Kita tahu pemain Asia memiliki tinggi rata rata 170-175 cm, tapi STY tidak patah arang. STY menyeleksi pemain-pemainnya. Kita bisa lihat, striker-striker timnas U19 memiliki tubuh kelas dan tinggi, sebut saja Braif, Saddam, Jauhari. Tidak lupa juga pemain keturunan seperti Kack Brown dan Elkan Baggot. Tidak sabar untuk menantikan lawan kuat selanjutnya seperti Korsel, Jepang, bahkan tim Eropa. Saya yakin tim yang dibentuk sekarang sudah bisa mengimbangi.

Kita harus optimis wajah persepakbolaan kita akan bersinar dan berprestasi di bawah arahan coach STY. Kita rindu juara, sudah lama kita merindukannya. Jdi, inilah saatnya, ayo kita doakan timnas berprestasi di kancah Internasional...

Merdeka...