Halo agan dan sista. Enggak terasa yah udah bulan Oktober aja. Pandemi masih ada dimana - mana, tapi enggak menghalangi aktivitas sehari - hari dong. Apalagi sekarang udah masuk akhir tahun, biasanya ada semacam perayaan atau hari libur tertentu.

Di bulan Oktober ini, biasanya ada tradisi halloween. Memang bukan asli punya tanah air, tapi perayaan itu juga sering dirayakan di negara kita. Tapi karena sekarang masih pandemi, bukan berarti momen spesial itu lantas hilang begitu saja.

Nuansa horor banyak hadir di bulan ini. Dan lewat thread ini, ane juga mau berbagi pengalaman horor yang terjadi sekitar tahun lalu.

Jadi waktu itu pukul dua malam. Ane baru pulang dari warung. Biasa lah, kumpul - kumpul bareng teman sambil cari - cari peluang usaha. Nah waktu itu, karena ane bawa motor sendiri, ane pulang enggak ada yang nemenin kan. Jadinya dari warung itu, kami langsung bubar lewat jalan yang berbeda. Temen - temen ane lewat jalan utama, sementara ane lewat jalan yang lain.

Karena ane lupa enggak bawa helm, ane pulang lewat jalan tikus. Ane lewat kompleks gelanggang olahraga atau yang biasa disingkat GOR Tawangalun. Lewat lah ane sendirian disana.



Karena udah malam, dan memang kalo sore atau siang pun enggak banyak yang lewat sana, maka saat itu keadaannya sepi banget. Ane berkendara pelan aja sih, sambil merasakan angin sepoi soalnya di warung tadi gerah banget dan bikin ane keringetan.

Ane mengitari jalan yang bersebelahan dengan lapangan sepakbola, belok di depan lapangan bulutangkis, terus belok lagi lewat depan lapangan tenis.

Jadi pas lagi santai - santainya jalan lewat depan lapangan tenis, enggak ada panas enggak ada hujan tiba - tiba kok ane kedengeran suara orang menyapu. Srek.. Srek.. Srek..

Ane kira, suara itu berasal dari petugas kebersihan yang menyapu lapangan tenis tadi. Cuma setelah ane lihat ke dalamnya, kok enggak ada orang sama sekali. Bahkan ane sempet berhenti sebentar, buat memastikan apakah suara itu masih ada, dan ternyata masih!

Ane celingak - celinguk kanan - kiri, mencoba melihat sekeliling, siapa tahu ada orang menyapu di sekitar sana. Tapi sejauh mata ane memandang, enggak ada orang sama sekali gan! Cuma ane yang ada di kompleks GOR itu, sama suara dari lapangan tenis tadi.



Sebenernya ane penasaran. Tapi karena ane enggak berani buat masuk kesana, ditambah lapangan tenisnya juga agak remang - remang, maka ane memutuskan buat cabut dari sana. Ane ngebut sambil berusaha melupakan kejadian tadi.

Nah setelah itu, ane yang ketakutan kan buru - buru pengen sampai rumah terus tidur. Setelah ane parkir motor di teras, ane masuk ke dalam kamar.

Ane pengen langsung rebahan di atas kasur, tapi karena ane belum mengantuk jadinya masih terjaga sampai jam setengah tiga.

Akhirnya ane bikin kopi lagi, padahal di warung tadi udah ngopi. Tapi mau gimana lagi, daripada gabut tengah malam, ya kan.

Setelah itu, ane kembali ke kamar sambil bawa secangkir kopi. Malam itu gerah gan, enggak ada angin sama sekali jadinya ane cari udara segar lewat jendela. Ane berdiri di dekat jendela kamar ane. Sambil menyeduh kopi yang masih hangat, ane lihat - lihat ke luar jendela.

Di depan rumah, ada beberapa tanaman kan. Enggak banyak sih, cuma sedikit biar halaman depan enggak kosong - kosong amat. Ada pepaya yang masih belum berbuah, pohon katuk yang enggak terlalu tinggi, dan pohon kelor yang baru tumbuh.



Nah saat ane memperhatikan salah satu tanaman itu, ane merasa kok ada yang aneh.

Jadi di halaman rumah ada tanaman pepaya, katuk dan kelor. Ane lihat daun pepaya dan daun katuk enggak gerak sama sekali, tapi yang kelor ini kok kayak gerak - gerak sendiri?

Awalnya ane enggak yakin dengan penglihatan ane. Tapi setelah dilihat lagi, daun kelor itu memang melambai - lambai sendiri. Kayak ditiup angin gitu gan. Tapi saat itu memang enggak ada angin lewat.

Karena ane masih belum melupakan kejadian yang di lapangan tenis tadi, ditambah lihat daun kelor yang goyang - goyang sendiri, maka akhirnya ane taruh kopi ane lantas narik selimut di atas kasur.

Akhirnya ane bisa tidur, meski pas bangun keesokan harinya ane masih teringat dua kejadian aneh tadi.

Begitulah gan sis, sedikit cerita ane. Meski kejadiannya udah cukup lama, tapi kadang bikin ane bertanya - tanya.



Yang ane mau tanyakan kepada Frislly Herlind, Citra Prima, dan Rika Ardilla dalam event #Oktoberhantu ini adalah:

Selama ini kan pohon kelor katanya bisa mengusir makhluk halus, apa benar demikian? Terus kalo memang bener begitu, apa makhluk halusnya bisa tinggal dan menetap disitu? Lalu bisakah makhluk halus memegang benda fisik seperti sapu misalnya, dan menghasilkan suara - suara kayak orang sedang menyapu lapangan tenis?

Mungkin itu saja pertanyaan dan thread ane kali ini. Trims sudah membaca and keep ngaskus gans!