Pada thread saya di kumpulan cerpen kurang peka, saya sudah menuliskan pengalaman keluarga besar yang bisa melihat dan merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata.


Adik bungsu yang pernah melihat sesosok genderuwo di pohon tempat pedagang es viral, ponakan yang didatangani ratu ular, sepupu yang bisa melihat makhluk tak kasat mata di tempat saya berteduh, om saya pun bisa melihat makhluk tersebut, dan membuat dia sekarang susah tidur ketika ada tangan bergerak tanpa tubuh, menghantuinya.


Pada kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya pribadi, meskipun tidak berwujud seperti di film-film, tetapi kejadian yang hampir puluhan tahun, kejadian tersebut masih terekam jelas di memoryini.


Selama hidup sudah tiga kali memiliki tempat tinggal berbeda-beda, yang pertama dengan orang tua, menteng dalam, yang kedua dengan mertua, pondok labu, dan yang ketiga rumah keluarga besar, xbata.





Ketika itu saya masih duduk di bangku SD, meskipun kamar kami sudah dipisah, tetapi kadang masih tidur sama orangtua.



Sebagai orang tua tidak mungkin menolak keinginan seorang anak yang ingin tidur bersamanya, akhirnya saya tidur dengan mama (di kamar belakang) dan adik saya tidur dengan papa (kamar depan).


Entah apa yang membuat saya terbangun kala itu, mama sedang tertidur pulas, saat itu saya merasa terganggu dengan suara dengkurannya.



Ketika ingin pergi keluar kamar, saya melihat ada sesosok kakek tua dengan tasbih di tangan melihat dan menatap tajam ke arah saya.


Melihat ada sesosok yang tidak saya kenal, akhirnya saya tidak jadi beranjak dari tempat tidur, hanya memastikan bahwa ada sesosok makhluk yang sedang memerhatikan saya.


Dengan berlindung di balik badan mama, saya sesekali melihat ke arah kakek tua itu.


Entah setelah kejadian tersebut, apakah saya membangunkan mama yang sedang tertidur atau saya terus melanjutkan tidur kembali, kejadian sudah lama sekali, jadi saya lupa untuk detailnya, tetapi sesosok tersebut saya masih ingat sampai sekarang, entah siapa dia.


Kejadian lain, ketika saya duduk di tingkat pertama, saya sedang di dapur, untuk mencuci piring.



Baru berbalik badan ingin mengulek sambel, tiba-tiba sesosok bayangan hitam (saya yakin dia pria) lewat di depan saya, menuju ke kamar mandi dan hilang tanpa jejak, seketika saya langsung pusing, mual, dan rasa ingin pingsan.




Kadang yang membuat bingung kenapa saat melihat makhluk astral reaksi tubuh seperti itu, mual, kepala berat, terus keliyengan seperti mau pingsan, sampai detik ini saya tidak pernah mencari di mesin pencarian apakah ada penjelasan ilmiahnya.






Karena sesuatu hal, saya sempat pindah ke Kali Bata, sebelum menikah saya sempat membuka usaha di sana, dan sering mendengar kejadian-kejadian mistis di rumah tersebut.


Bahkan sepupu yang bisa melihat dia tidak berani ke kamar mandi sendiri meskipun di ruang tamu banyak orang.


Saat itu saya baru saja pindah, kebetulan tinggal di kamar yang sudah lama kosong.


Belum sempat terbawa alam mimpi, baru memejamkan mata, ada suara di telinga saya membisikkan sesuatu, tetapi saya tidak jelas apa yang 'dia' katakan, langsung saja saya terbangun dari tidur, tetiba bulu kuduk berdiri.


****

Kejadian yang membuat saya geram saat itu, ketika anak saya masih berusia 2 tahun tidak mau masuk sama sekali ke dalam kamar, akhirnya harus tidur di ruang tamu.


Entah apa yang merasuki saya saat itu, kondisi kesal dengan anak yang tidak mau masuk kamar dan kesal dengan gangguan makhluk tak kasat mata yang mengganggunya.


Akhirnya saya marah-marah, "Siapa kalian, kenapa mengganggu anak saya, pergi sana!"


Setelah suami pulang kerja, akhirnya saya menceritakan kejadian yang menimpa anak saya.

"Yah, Abang (panggilan anak) dari kamu jalan kerja nggak mau masuk kamar, kalau di kamar, matanya melihat ke pintu samping."

Ayah berpikir sejenak. "Coba pindahin minyak wangi zaffaronnya, jangan taro di kamar."

Saya langsung memindahkan parfum tersebut ke luar kamar. Ayah mencari penyebab kenapa setiap melihat arah pintu samping, yang ada di dalam kamar, Anak ketakutan.


Setelah dicari, di atas ventilasi ada bungkusan kertas (wafak), akhirnya dikembalikan kepada pemiliknya (masih saudara).


Puji syukur setelah semuanya dilakukan, akhirnya sejak saat itu, anak tidak takut lagi berada di dalam kamar.

***
Memang dari cerita-cerita keluarga besar, rumah berlantai dua ini ada penunggunya, meskipun selama tinggal di sana, puji syukur hanya bisikan itu saja yang saya alami.






Ada seorang teman bapak mertua main ke sini, lalu dia menginap dan tidur di kamar suami.





Cerita di atas saya sadur dari cerita mertua saya, kalau saya beberapa kali, sering melihat bayangan hitam, sekelebat, ke arah ke luar atau arah dapur, terkadang saya pikir paksu, tetapi ketika saya ke dapur, dia ada di kamar mandi dengan anak saya, dan untuk saat ini saya sedang diawasi (apakah saya sedang halu? terbawa imajinasi😪)


Pengalaman dan dari cerita-cerita kerabat, bahwa di manapun kita tinggal, memang kita selalu berdampingan dengan 'mereka' meskipun ada yang hanya merasakan, melihat, ataupun tidak merasakan kehadiran mereka sama sekali. Intinya kita hanya terus berlindung kepada Tuhanmu, karena memang 'mereka' ada di sekitar kita.



Meskipun kejadian yang menimpa saya tersebut cukup membuat saya shock, sampai terekam jelas di memory ini, tetapi ada yang paling horor menurut saya.


Yaitu, ketika saya diberi mimpi tentang kepergian orang-orang terkasih, yang pertama saat almarhumah adik saya pergi untuk selama-lamanya, tiga bulan sebelumnya saya memimpikan dia meninggal, dan mimpi itu menjadi kenyataan.





Kedua, baru saja terjadi, kurang lebih sebulan yang lalu saya bermimpi tentang adik kandung bokap dan keluarganya, untuk mimpi detailnya saya lupa, tetapi kejadian dalam kenyataan dan mimpi sama, kondisi hati, suasana duka, dan tidak pernah saya bayangkan sampai dua orang yang saya kasihi harus pergi selama-lamanya.



Mungkin bagi kalian kejadian tersebut memang tidak begitu horor, namun kejadian tersebut membuat saya sampai bertanya-tanya siapakah mereka, dan untuk apa selalu berada di dekat saya, apakah semua hanya imajinasi atau hanya halusinasi yang ada di otak saya, entahlah.