Membaca Candlestick Penting untuk Trader

Setiap trader perlu memahami bagaimana menginterpretasikan apa yang terjadi di pasar. Candlestick Jepang adalah salah satu indikator utama yang digunakan agar trading menguntungkan. Mempelajari dasar-dasar grafik candlestick penting untuk memulai trading.

Tampilan rumit grafik jenis ini adalah salah satu hal yang menyebabkan masyarakat kurang meminati trading sebagai sumber penghasilan. Sebenarnya, grafik ini tidak serumit penampakannya dan panduan singkat kami tentang candlestick Jepang akan membantu Anda untuk cepat memahaminya.

Agar dapat berhasil di bidang apapun, termasuk trading, seseorang harus mampu memahami perkakas trading. Anda tidak bisa membangun rumah tanpa pengetahuan tentang cara membaca cetak biru, menggunakan perkakas, dan mengevaluasi hasil kerja Anda.

Hal yang sama juga berlaku di dunia trading. Percaya atau tidak, trading tidak serumit membangun rumah. Bahkan lebih mudah.

Langkah awal untuk mempelajari cara trading adalah mempelajari bagaimana menginterpretasikan apa yang sedang terjadi. Para trader profesional menggunakan perkakas pengukur yang dikenal sebagai candlestick Jepang agar dapat mengidentifikasi dengan cepat apa yang sedang terjadi di pasar.

Berikut adalah panduan singkat di mana saya menggaris bawahi tentang apa itu candlestick Jepang, cara menampilkan, dan bagaimana cara menginterpretasikan candlestick.

Pada tangkapan layar pertama, Anda melihat tangkapan layar aset emas di akun Olymp Trade saya. Panah merah menunjukkan saya sudah menyetel grafik candlestick Jepang dengan time frame 15 menit. Bagian yang diberi tanda juga termasuk 4 candlestick yang akan kita bahas secara lebih terperinci.



Di bawah ini kita melihat ada 4 candlestick dari gambar sebelumnya, tetapi kita hanya akan membahas candlestick pertama dan kedua. Yang terpenting di sini adalah memahami di mana candlestick dimulai dan berakhir dalam kurun waktu 15 menit.



Candlestick pertama berwarna merah, jadi kita tahu kalau harga emas turun selama kurun waktu 15 menit tersebut. Badan merah menunjukkan harga awal dan akhir emas. Harga menurun, sehingga bagian bawah candlestick pertama adalah harga akhir (panah merah pertama).

Garis antara candlestick pertama dan kedua menunjukkan di mana harga berakhir dalam kurun waktu 15 menit pertama dan di mana harga dimulai pada kurun waktu 15 menit kedua. Di sini Anda melihat candlestick kedua berwarna hijau, sehingga kita tahu kalau harga emas naik selama periode waktu 15 menit yang kedua.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah badan candlestick, karena ini menunjukkan awal dan akhir harga untuk semua kurun waktu. Harga akhir menjadi awal dimulainya sebuah candlestick baru. Inilah sebabnya dua candlestick bisa memiliki level harga yang tidak jauh berbeda dalam hal pembukaan dan penutupan harga (garis kedua dan panah).



Karakteristik lain dari candlestick Jepang adalah “sumbu” lilin (candle). Bagian ini menunjukkan harga tertinggi dan terendah suatu aset pada periode yang sudah ditentukan. Pada gambar di atas, lilin hijau memiliki dua sumbu - satu di bawah badan utama dan satu lagi di atasnya.

Dengan mengamati empat candlestick yang merupakan bagian grafik 1 jam grafik emas, kita bisa mengetahui beberapa hal. Pertama, harga menurun selama jam tersebut karena bagian atas grafik lebih tinggi dibandingkan bagian bawah candlestick yang terakhir.

Kedua, harga turun menit ke-3 pada kurun waktu 15 menit, tetapi naik pada kurun waktu kedua (candlestick hijau).

Selanjutnya kita bisa melihat kalau sumbu-sumbu ini cukup kecil. Artinya, poin tertinggi dan terendah emas pada kurun waktu ini mendekati di mana harga dimulai dan berakhir pada kurun waktu tersebut. Ini tidak selalu terjadi kalau Anda melihat contoh berikut ini.



Gambar di atas adalah beberapa candlestick lain pada grafik emas. Seperti yang Anda lihat, candlestick akan terlihat dalam berbagai bentuk dan trader menggunakan berbagai istilah untuk mendeskripsikan formasi ini.

Panah pertama menunjukkan penurunan, tetapi juga ada sumbu panjang di bagian bawah. Artinya, harga terendah pada kurun waktu ini jauh lebih rendah dibandingkan harga awal dan akhir pada kurun waktu yang sama. Formasi ini disebut “palu” sesuai dengan bentuknya.

Panah kedua menunjuk sebuah candlestick dengan bentuk yang berlawanan. Pada situasi ini, harga emas tertinggi yang diperdagangkan jauh lebih tinggi daripada harga awal dan akhir, serta membentuk sebuah “palu terbalik” (reverse hammer).

Panah ketiga menunjuk candlestick yang hampir membentuk sebuah palu, tetapi tidak utuh karena panjang sumbu atas lebih tinggi daripada badan utama.

Panah keempat menunjuk jenis lain candlestick yang disebut “doji”, di mana harga pembukaan dan penutupan aset pada kurun waktu tersebut hampir sama. Tetapi harga yang diperdagangkan pada kurun waktu ini lebih tinggi dan lebih rendah daripada harga pembukaan dan penutupan.

Langkah Selanjutnya

Sekarang Anda sudah memiliki pondasi yang kuat untuk membaca grafik menggunakan candlestick Jepang. Inilah saat yang tepat untuk membuka akun trading dan menerapkan pengetahuan baru serta mengembangkan keahlian Anda.

Saya sangat merekomendasikan platform Olymp Trade kepada para pemula. Alasan pertama, Anda bisa membuka akun dengan hanya 10 USD dan Anda bisa mendapatkan akun demo dengan 10 ribu dolar dalam bentuk mata uang virtual.

Kedua, mereka bukan hanya menyediakan perkakas analisis profesional yang akan Anda butuhkan agar berhasil dalam trading. Mereka menyediakan edukasi tentang bagaimana cara memanfaatkannya melalui webinar gratis, tutorial, dan bahkan konsultasi dengan analis finansial yang ahli di bidangnya.

Artikel ini hanya membahas dasar-dasar membaca dan memahami candlestick Jepang. Sebuah pembahasan tentang cara menggunakan candlestick Jepang untuk mengidentifikasi berbagai pola bisa dibaca di artikel saya tentang Strategi Trading Candlestick Jepang.


olymp trade login + [url]https://SENSOR URL SHORTENER/olymptrade2020[/url]