Pada kesempatan ini, izinkan ane bercerita tentang kisah yang mungkin menurut sebagian orang tidak masuk akal--bahkan tak terkecuali bagi ane sendiri. Sebuah cerita yang kebetulan dialami oleh seorang pemuda, sebut saja namanya Joko. Ia adalah tetangga yang juga masih saudara kakak perempuan ane.




Malam itu, suhu udara terasa panas. Joko, memutuskan untuk duduk santai di depan rumah seorang diri, menikmati semilir angin berteman secangkir kopi. Ia melabuhkan punggung di atas kursi kayu, sudut teras sambil berselancar di dunia maya.



Sesekali pemuda berusia 18 tahun itu mengedarkan pandangan ke arah sekeliling yang tampak sepi dan gelap, karena rumahnya memang berada di bagian belakang. Selang beberapa menit, Joko meraih kopi yang masih mengepulkan asap putih lalu menyesapnya perlahan.



Entah dorongan dari mana, karena masih panas Joko terpikir untuk memotretnya terlebih dahulu sembari menunggu minumannya dingin. Pemuda berkulit sawo matang itu pun mengangkat cangkir agak tinggi di depan dada. Setelah posisi dirasa pas, tanpa menunggu lama ia langsung membidik menggunakan kamera ponsel disertai dengan flash agar terlihat terang.



Setelah berhasil ia meletakan kembali cangkir di tangan ke tempat semula, lalu mengamati hasil jepretannya. Semula Joko tidak merasa ada keanehan dengan foto yang baru saja diambil dan fokus pada lekukan asap di atas kopi. Namun beberapa detik kemudian, netranya menangkap bayangan putih kecil dalam gambar yang berada di antara semak-semak pohon pisang.



Pandangannya kemudian beralih ke arah semak-semak pohon pisang yang kebetulan berada tidak jauh darinya. Ia ingin memastikan apakah ada orang di situ, tapi nihil. Ia sama sekali tak melihat ada sekelebat kehadiran manusia bahkan hewan sekalipun. Ia mengamati kembali gambar di layar ponsel miliknya dengan memperbesar ukurannya.




Deg! Jantung Joko terasa berhenti berdetak, setelah beberapa saat kemudian ia sadar, bahwa sosok putih dalam foto menyerupai pocong. Tanpa menunggu lama ia masuk ke dalam kamar meninggalkan motor yang masih berada di luar dan juga kopi yang bahkan baru diminum seteguk.


Keesokan harinya, Joko menunjukan foto tersebut pada teman dan tetangga sekitar termasuk kakak ane. Ia bertanya apakah menurut mereka bayangan putih dalam foto memang mirip pocong, atau hanya perasaanya saja. Jawaban dari semua orang yang ditanya, mengatakan hal serupa dengan Joko--tentu saja setelah mengamati beberapa saat dengan memperbesar ukuran foto.




Entah kebetulan atau apa, beberapa hari setelah kejadian itu, menurut kakak ane pohon pisang tempat di mana bayangan putih tertangkap kamera ponsel Joko layu dan mati. Menurut warga sekitar di tempat tersebut--khususnya di area pohon bambu yang berada di sudut desa-- memang sering terjadi hal-hal aneh.


Bahkan kakak ane sendiri sering melihat penampakan yang menyerupai keluarganya, tapi hanya satu kedipan mata sosok yang dilihat tiba-tiba menghilang. Setelah ditanyakan pada pihak keluarga, mereka mengaku tidak baru saja pergi dari tempat tersebut.