Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jabalnursajaAvatar border
TS
jabalnursaja
Mendengar Suara Gamelan Dan Suara Kaki Berlari Di Tengah Malam Gunung Lawu

HALO AGANSIS

Sebelum memulai cerita yang cukup menyeramkan ini, alangkah baiknya jika ane manyapa dulu para agansis dirumah. Bagaimana kabar agansis sekalian? Semoga kita semua berada dalam lindungan Yang Maha serta diberikan kesehatan dalam setiap proses kehidupan di dunia ini. Apapun yang diberikan kepada kita hari ini semoga bisa disyukuri dan dinikmati sehingga menjadi berkah dikemudian hari.

Pada kesempatan dan thread kali ini, ane akan bercerita tentang pengalaman mistis ane waktu mendaki gunung lawu beberapa minggu lalu, tepatnya satu minggu lalu setelah beberapa jalur pendakian kembali dibuka selama new normalini. Pastinya untuk melepas penat, ane segera menjamah gunung untuk kembali menyegarkan mata dan pikiran selama karantina dirumah saja.




Baiklah, ane akan menceritakan dari awal pendakian mistis ini. Sebelumnya, ane disclaimerdulu kalau ane sudah mendaki sejak 2017 dan belum pernah merasakan mistis disetiap pendakian. Dan baru pendakian ke Lawu ini menjadi cerita yang cukup menyeramkan bagi ane sendiri. Dan ane ke Lawu sudah menjadi pendakian kedua kalinya, walaupun beda jalur. Jalur pertama yang ane lewatin adalah jalur Sewu, dan jalur yang penuh cerita mistis ane ini adalah jalur Ceto yang baru saja selesai ane daki minggu lalu.

Pendakian ke gunung lawu ini kami bertujuh dari Jogja, dan semuanya adalah cowok, tidak ada cewek sama sekali. Kami sampai di basecamp waktu itu sudah sore hari, dan kamipun langsung registrasi untuk segera mendaki. Sebab takutnya kemalaman pada pos yang akan kami tuju. Dimana pos yang akan kami tujuh adalah pos lima yang berjarak sekitar 6 jam dari basecamp. 

Kami memulai pendakian pada pukul empat sore, sepanjang perjalanan sampai pada pos dua masih aman aman saja dan tidak ada peristiwa yang membuat ane takut. Dan perasaan ane mulai tidak enak ketika langit mulai gelap dan jalur menuju pos tiga mulai terlihat gelap. Dan senterpun kami nyalakan, posisinya adalah ane paling dibelakang. Karena ane dikenal sebagai orang yang cukup pemberani dan berpengalaman diantara yang lainnya. Maka dari itu ane berada paling belakang untuk menjaga jaga kalau ada teman yang ingin istirahat dan menunggu yang tertinggal.




Langsung saja pada peristiwa dimana ane mendengar suara gamelan, yaitu jalur diantara pos 3 menuju pos 4. Dan waktu itu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, sebab kami sempat istirahat untuk mengambil air di pos 3 tersebut. Karena ane berada paling belakang, ane mendengar suara gamelan yang membuat hati ane merasa ane dan merinding. Disitu ane berusaha melogiskan terlebih dulu, mungkin saja suara itu berasa dari bawah yang kemudian terpantul ke atas gunung. 

Tetapi ane pernah mendengar cerita dari teman ane bahwa jika ada suara gamelan di gunung, itu adalah suara yang menandakan bahwa sesuatu yang mistis alias ada hantu. Dan disitu juga ane kembali merinding dan ketakutan seketika mengingat cerita teman ane tersebut. Ane ingin bertanya kepada teman teman ane didepan, apakah mereka mendengarnya juga atau tidak. Tetapi ane sudah yakin jika ane menanyakan hal itu, pastinya mereka juga akan ketakutan. Akan tetapi teman ane yang berada didepan, menatap ane seketika. Dan meyakinkan ane bahwa dirinya juga mendengar hal tersebut. Anepun berusaha untuk tetap diam dan tidak takut, walaupun kaki ane waktu itu gemetar. Pokoknya rasa capek hilang seketika dan ingin segera sampai pada pos lima.

Sepanjang perjalanan, ane selalu dihantui rasa takut setelah mendengar suara gamelan tersebut, walaupun suaranya tidak terlalu lama dan terdengar samar tetapi berhasil membuat mental ane jatuh seketika. Kami bertujuh hanya sedikit beristirahat dan segera melanjutkan perjalanan secepatnya. Mereka sudah tahu bahwa ane merasakan sesuatu yang ane dengan mimik wajah yang ane pasang didepan mereka.

 


Akhrinya kami sampai pada pos lima pada pukul setengah dua belas malam dan segera mendirikan tenda, bukan karena dingin. Tetapi ada hal lain yang membuat kami semua harus segera mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri, kami hanya makan roti dan sedikit minum lalu segera tidur.

Karena peristiwa gamelan tadi, ane masih terbayang dan susah tidur. Dua jam setelahnya, ane kembali mendengar suara langkah kaki yang sedang berjalan di samping tenda kami. Tidak mungkin itu pendaki lain, sebab tidak ada senter dan hanya ada tenda kami di pos lima tersebut, serta sudah tidak ada pendaki lain yang jalan pada tengah malam tersebut. Sesekali langkah kaki itu terdengar dan pergi. Beberapa menit kemudian kembali terdengar. Ane berusaha tidak memperdulikan hal tersebut, dan akhirnya suara itu hilang entah kemana perginya. Sampai pagipun ane tidak bisa tidur.

Kami bertujuh segera menuju puncak dan kembali lagi pada siang hari. Setelah turun dari puncak kami segera kembali pulang ke basecamp, sebab ane sudah takut kemalaman di jalan. Singkatnya, kamipun sampai kembali lagi di basecamp sebelum maghrib tiba dan tidak ada halangan atau peristiwa mengganjal lainnya.

Dan disitulah baru ane bisa mengeluarkan unek unek selama pendakian itu kepada teman teman lainnya. Dan ternyata mereka juga merasakan hal yang sama, persis yang ane rasakan. Dimana mereka juga mendengar suara gamelan ditengah malam itu, yang pastinya jam segitu sudah tidak ada orang yang memainkan alat musik tersebut.

Keenam teman ane juga mendengar akan adanya jejak kaki yang berjalan di samping tenda kami pada malam itu. Bahkan ada satu teman ane yang mendengar suara jejak kaki yang berlari disekitar tenda kami yang pastinya itu bukan pendaki atau hewan seperti babi. Sampai sekarangpun, ane masih bingung untuk melogiskan peristiwa tersebut. Dan pastinya itu adalah hal hal mistis atau horor, menurut ane ini adalah pengalaman terhoror yang pernah ane rasakan sendiri dalam pendakian gunung.

Ane ingin bertanya dalam #OktoberhantuApakah suara gamelan dan suara jejak kaki itu hanya ilusi atau karena kami saja yang kecapean sehingga mendengar hal tersebut? Atau ada hal logis yang bisa melogikan hal tersebut? Terimakasih

Spoiler for Sumber Thread:


OkkyVanessaMAvatar border
doelvievAvatar border
doelviev dan OkkyVanessaM memberi reputasi
2
1.4K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.