Uniknya Mojokerto, kultur candi yang tersusun dengan bata merah

Pada masa kerajaan Hindu Budha, Mojokerto merupakan suatu daerah yang memiliki peran penting didalamnya. Hal ini ditandai dengan munculnya beragam peninggalan berupa artefak dan candi yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Dari pada penasaran dan kebetulan ane beberapa kali tapak jejak disana, langsung saja simak 5 candi yang wajib gansist kunjungi saat ke Mojokerto.

1. Upacara Pembakaran Mayat, Candi Brahu




Candi yang terletak di kawasan situs Trowulan ini lokasinya tidak jauh dengan patung Budha Tidur dan Candi Gentong. Susunan batu bata merah yang khas dan uniknya lagi saat ekskavasi dulunya berlangsung ditemukan beberapa macam benda kuno seperti benda yang terbuat dari emas, alat upacara, logam, hingga arca kuno. Konon dulunya candi ini digunakan untuk pembakaran mayat di zaman Majapahit. Saat berkunjung kesana, ane mendapat informasi bahwa pada bulan tertentu terdapat pula ritual umat Hindu yang diadakan disini.

2. Gerbang Menuju Kediaman Mahapatih Gadjah Mada, Wringin Lawang



Selanjutnya, yang tidak boleh ketinggalan adalah berkunjung ke salah satu candi yang memiliki bentuk seperti gapura, Wringin Lawang. Menurut cerita, dulunya candi ini dipercaya sebagai gerbang masuk menuju kediaman Mahapatih Gadjah Mada. Sama seperti susunan candi lainnya, tumpukan batunya juga khas dari bata merah dengan tinggi mencapai kurang lebih 15 meter.

3.Gerbang Masuk Kompleks Majapahit, Bajang Ratu



Terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan. Dulunya candi Bajang Ratu adalah gerbang masuk kompleks di Ibu Kota Majapahit atau sebuah pintu masuk menuju kerajaan tersebut.

4. Air Berkhasiat di Candi Jolotundo



Terletak di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Mojokerto. Candi Jolotundo yang memiliki dua sendang ini terkenal dengan air yang berkhasiat. Dulunya sendang tersebut adalah tempat mandi kerabat maupun petinggi kerajaan sebagai tempat bersuci. Airnya yang berkhasiat juga dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda lho gansist.

5. Candi Lanang lan Wadon, di Candi Jedong



Ingin menilik sejarah sekalian dengan view pegunungan? Candi Jedong yang terletak di desa Wotanmas Kecamatan Ngoro ini menyuguhkan puncak pegunungan Penanggungan yang sangat asri. Sama seperti candi Mojokerto lainnya, gapura dari bata merah dan batu andesit cukup khas disini yaitu dengan wujud bangunan yang utuh. Uniknya, candi Jedong ternyata memiliki dua buah candi berbentuk gerbang yang disebut oleh warga sebagai candi lanang (laki-laki) dan candi wadon (perempuan) karena berjumlah dua dan berpasangan. Terdapat pula hiasan kala serta pada bagian sisi kiri dan kanan bangunan juga terdapat bekas benteng.

Cukup puas dan ketagihan memang kalau sudah di kota ini. Kental dengan nuansa sejarah, jadi rugi memang jauh-jauh melancong kalau belum pernah bertandang ke Mojokerto.

Sumber foto pribadi dan dari