djrahayuAvatar border
TS
djrahayu
(18+) Penulis Gulali
Prolog

Aku di sini sendiri, tanpa pembela. Bagi mereka yang menghujatku sebagai wanita penggoda. Tangan-tangan lentik nan putih itu menamparku. Sebutan dan hinaan kupu-kupu malam adalah polusi suara yang tak ingin kudengar.

Sebenarnya, apa salahku? Aku menerima pernikahan yang dijodohkan ini dengan terpaksa. Aku juga korban di sini.

"Akh!" Jambakan pada rambutku terlalu kuat.

"Dasar gatal!" Dini menampar wajahku. Rasanya benar-benar perih.

Dini dan Windi melihatku dengan tampang jijik. Mereka bergantian menyiksaku. Beberapa kali aku pingsan dan ketika sadar, mereka tak henti mengusikku. Kali ini, pisau menggores wajahku.

"Akan kurusak wajahmu. Dengan begitu, mereka tak akan menyukaimu lagi." Senyum mengembang Windi membuat bulu kudukku merinding. Dini pun tampak gemetar.

"Win ... kita di sini cuma merisaknya 'kan? Bukan, membunuh?"

"Kau bodoh? Selama dia hidup. Suamimu Bram akan terus menemuinya dan Ilham akan terus tertipu olehnya." Windi semakin bringas. 

'Ya Allah, hamba mohon selamatkan hamba.' Perih tak tertahankan membuatku terus berdoa. Pipi kanan, dagu dan pipi kiriku terasa amat perih. Luka yang ditorehkan membuat bajuku basah oleh darah yang menetes.

Aku hanya bisa menunduk sambil menahan perih tak tertahan. Tiba-tiba terdengar suara kayu yang bertubrukan dengan sesuatu. Dan, saat itu, tangan Windi berhenti dan kepalanya jatuh ke badanku.

Dini segera berjongkok dan menarik Windi. Diperiksanya denyut nadi dan kepala Windi. Setelah itu, menghela napas lega. Ia kemudian menekan luka di wajahku untuk menghentikan pendarahan.

"Maaf." Ia menunduk lemah. Namun, semua pandangan terasa samar olehku. Meski demikian, aku mendengar suara dobrakan pintu. Tak lama, kudengar Dini mengaduh, menangis dan memohon maaf.

"Fi ...." Aku merasakan tangan kekarnya di wajahku. Menekan luka di sana. Agar tak banyak mengeluarkan darah. Namun, entah mengapa, ada perasaan selain wajahku yang mengeluarkan darah. Bagian bawahku juga seperti ada yang mengalir dan saat itu, aku juga merasa perutku melilit dengan kencang.

'Bayiku.'  Aku merasa terluka. Hatiku benar-benar hancur lebur. Padahal, aku sempat berpikir, bila tak bisa bersama lagi. Setidaknya ada dia yang mengingatkanku, bahwa aku sempat memiliki masa lalu yang hangat. Walaupun, itu hanya perasaan dan cintaku sendiri.

Duniaku yang sekarang, benar-benar menggelap. Semuanya sekarang, sudah mati rasa. Mungkinkah, aku mati? Tak ada lagi suara yang mampu kudengar lagi.

'Ya Allah, jika hamba masih diizinkan untuk menjalani kehidupan di dunia. Izinkan hamba berpisah dengannya. Hamba tak kuasa untuk disiksa dengan alasan menggoda suami sendiri. Hamba tak kuasa untuk merasakan cinta sebelah tangan yang penuh dengan duri ini.'

nomoreliesAvatar border
bang.jaluAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.