Ban menjadi komponen vital dari sebuah kendaraan, entah itu motor atau mobil. Jika salah dalam perawatannya, ban bisa jadi pemicu munculnya bahaya saat berkendara. Mending mesin yang mati di tengah jalan dari pada ban yang tiba – tiba pecah di tengah perjalanan karena kurang perawatan. 

Namun, meskipun udah ada ketentuan tentang ban, entah itu cara perawatan dan ketentuan tekanan angin yang di rekomendasikan, masih ada aja orang yang lari dari ketentuan itu. Padahal itu dibikin dengan pertimbangan yang matang dari pabrikan. Salah satu contohnya adalah trik yang dilakukan pengemudi untuk sedikit mengurangi tekanan angin pada ban ketika berkendara saat hujan. Katanya ini bikin traksi ban pada aspal jadi lebih bagus. Emang benar ya...???

Setelah Ane telusuri, trik tersebut hanya mitos belaka alias gak benar adanya GanSis. Ketentuan tekanan angin yang udah diberikan pabrikan itu dibuat dalam proses yang cukup panjang. Mereka pasti udah melakukan beragam uji coba sehingga muncullah tekanan angin ban yang ideal. Termasuk uji coba di medan yang basah.

Justru ketika tekanan angin pada ban dikurangi, terus dibawa berkendara, ini akan membuat kerja ban menjadi berat dan ban mudah melipat ketika bermanuver. Jika terus dibiarkan, ban akan menjadi rusak. Jadi, meskipun berkendara di kondisi hujan, pastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi.

sumber