Timnas Indonesia U-19 terus melangsungkan pemusatan latihan di Kroasia jelang tampil di Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan awal tahun depan serta Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Pasukan Shin Tae Yong menjalani bulan kedua dalam berlatih di Kroasia dan sudah memainkan banyak pertandingan uji coba.

Perlahan tapi pasti Timnas U-19 mulai tampil menjanjikan melawan negara dari Eropa timur. Mereka mulai tidak takut berduel dengan lawan yang memiliki postur lebih besar dan sudah bisa bermain konstan selama 90 menit. Para pemain Garuda muda pun kali ini lebih berotot.

Perkembangan Timnas U-19 di Kroasia mendapat sorotan dari pelatih asal Brasil, Jaino Matos. Ia memuji dampak positif yang dilakukan oleh Shin Tae Yong kepada para pemain, salah satunya adalah soal sikap disiplin dan juga pembenahan stamina.

"Efek Shin Tae Yong sangat positif, dalam beberapa tahun kita selalu membicarakan perubahan itu, karena taktik dan strategi dimanapun di dunia akan sama, yang membedakan adalah sikap, dedikasi, disiplin sebagai fondasi piramida sebuah tim nasional," ujar Jaino kepada Bolalob.

"Lapisan kedua dari piramida itu adalah meningkatkan kondisi fisik, apa itu artinya? toleransi anaerobik atau kekuatan, karena jika pemain mendapatkan kekuatan, mereka dapat memiliki kecepatan dan ketahanan - tanpa itu pemain tak akan mungkin menjalankan strategi yang diberikan oleh pelatih, itu adalah formula sederhana di sepak bola dan tak ada jalan pintas untuk melakukan hal itu," lanjutnya.

Jaino yang merupakan mantan pelatih Persiba Balikpapan dan juga direktur teknik Badak Lampung FC ini memuji perubahan yang dilakukan Shin Tae Yong dan terbukti efektif di Timnas U-19.

Sering kita menyaksikan bahwa para pemain Timnas U-19 digembleng dengan latihan fisik tinggi dan juga berlatih di pusat kebugaran (gym) dan semua dilakukan dengan tingkat disiplin tinggi.



"Hal terpenting dari efek kehadiran Shin Tae Yong adalah kedisiplinan untuk para pemain muda, disiplin penuh, tanpa kompromi, sekarang para pemain tau jika mereka ingin bermain untuk tim nasional, maka dedikasi dan keseriusan harus 1000%," papar Jaino.

"Pemain harus menghapuskan budaya bercanda atau iseng, hidup dan sepak bola adalah sesuatu yang serius, ada waktunya bersenang-senang tapi itu bukan di lapangan."

"Budaya yang dibawa Shin Tae Yong akan bertahan dengan lama di tim ini," paparnya.

Ketika ditanya soal pemain yang menonjol di kubu Timnas U-19, Jaino enggan menjawab satu nama, dimana sebagai sebuah tim mereka harus bekerja keras bersama untuk Piala Dunia U-20 tahun depan.

"Semua pemain normal, memiliki talenta besar, mereka hanya perlu tau soal kerja keras demi mencapai sesuatu," kata Jaino.

"Pemusatan latihan jangka panjang sangat positif dan semakin serius, bagaimanapun untuk bersaing di Piala Dunia U-20 tahun depan maka Indonesia harus membangun tim yang kompetitif, ini membutuhkan waktu, ekspektasi harus dikontrol."



"Ini mungkin menjadi program tim nasional junior yang terbaik dalam 10 tahun terakhir.

"Usia muda bukan hanya prestasi, tapi bagaimana membentuk pemain yang signifikan, bersinar di usia muda dan juga saat senior tentunya. Dan itu baru bisa dibilang pembinaan yang sukses," tutup Jaino.

Saat ini total David Maulana dan kawan-kawan sudah menjalani sembilan uji coba di Kroasia. Yaitu melawan Bulgaria (0-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), serta dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1), Bosnia Herzegovina (0-1), Dinamo Zagreb (1-0), NK Dugopolje (3-0), dan Makedonia Utara (4-1).



Artikel asli:  Pelatih asal Brasil Puji Efek Positif Shin Tae Yong di Timnas U-19