Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai beribu budaya. Salah satu budaya yang sampai kini masih dilakukan diberbagai daerah Indonesia, khususnya di pulau jawa adalah budaya syukuran atas kelahiran seorang anak.

Sudah menjadi tradisi di beberapa daerah di jawa, kelahiran seorang anak diperingati dengan menyajikan berbagai makanan khas untuk syukuran. Dijawa syukuran atas kelahiran seorang anak disebut bancakan weton. Weton adalah hari menurut kalender jawa.



Dan sajian khas tradisi bancaan weton di daerah Klaten adalah sego atau nasi dengan pelengkap sayur gudangan. Untuk daerah lain, sayur gudangan ini mirip dengan urap atau kuluban.

Gudangan, yang merupakan makanan khas daerah Klaten terdiri dari : sayuran hijau yang direbus dan sambal parutan kelapa. Untuk sajian bancakan weton biasanya ditambah lauk ikan asin atau telur rebus.

Walaupun nasi gudangan ini merupakan sajian untuk acara syukuran bancaan weton, tetapi kita bisa menikmatinya juga setiap hari, terutama untuk menu sarapan di Klaten.



Banyak pedagang nasi gudangan yang ada di pagi hari di daerah Klaten dan sekitarnya. Dari segi kesehatan, gudangan ini adalah makanan yang sangat menyehatkan. Sayur - sayuran yang terdapat di menu gudangan adalah sumber serat yang sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh kita, apalagi karena sayur- sayurannya dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Sudah pasti lebih sehat daripada makanan yang digoreng.

Dan untuk anda yang tidak makan daging atau yang vegetarian, gudangan adalah salah satu menu yang bisa dijadikan alternatif menu vegetarian anda. Recommended pokoknya gansist!



Selain sego gudangan, ada satu lagi sajian khas dari Klaten yang juga mengandung filosofi tersendiri dan bukan hanya sekedar mengenyangkan perut yaitu sego wiwit.



Sego berarti nasi, sedang wiwit dalam bahasa jawa berarti mulai. Sego wiwit artinya nasi yang disajikan untuk memulai tanam padi atau panen padi. Sajian sego wiwit ini terdiri dari nasi dan lauk-pauk berupa : urap, ayam goreng, tempe, tahu, ikan asin, telur rebus, sambel kedelai bubuk.

Pada awalnya sego wiwit hanya bisa dijumpai pada tradisi slametan atau syukuran ketika para petani akan mulai menanam padi atau memanen padi. Tradisi ini dilakukan agar padi yang ditanam akan berhasil baik dan sebagai rasa syukur karena akan memanen padi.

Tetapi sekarang, sego wiwit dapat kita jumpai di warung makan atau restoran yang menyajikan masakan tradisional. Banyak variasi lauk-pauk yang bisa kita jumpai di sajian sego wiwit di restauran ini.



Dengan banyaknya warung makan dan restauran yang menyajikan kedua sajian sego ini, sego gudangan dan sego wiwit, diharapkan kedua sego tradisinal itu akan terjaga keberadaannya di zaman kekinian ini.

🍛🍛🍛