[COC Reg. Sidoarjo] Mengintip Tradisi Yang Menjadi Kebanggaan Warga Sidoarjo

Beranda

...

Sidoarjo
[COC Reg. Sidoarjo] Mengintip Tradisi Yang Menjadi Kebanggaan Warga Sidoarjo

lianasari993

08-10-2020 03:43

[COC Reg. Sidoarjo] Mengintip Tradisi Yang Menjadi Kebanggaan Warga Sidoarjo

Sidoarjo merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur, selain terkenal karena lumpur lapindonya Sidoarjo terkenal sebagai penghasil bandeng dan udang terbaik di Jawa Timur. Tidak heran jika banyak sekali oleh-oleh khas sini berasal dari bahan tersebut. Hal inilah yang membuat Sidoarjo semakin dikenal oleh daerah lain, siapa yang tidak tau bandeng presto yang sering digunakan sebagai oleh-oleh utama wisatawan yang datang. Soal rasa tidak di ragukan lagi.

Bandeng dan udang menjadi penghasil utama masyarakat Sidoarjo, hasil laut yang lumayan melimpah menjadi salah satunya. Dari situ masyarakat setempat pasti tidak jauh dari sebuah tradisi yang sudah melekat sejak lama, bahkan hingga sekarangpun masyarakat masih tetap menjaga kelestarian tradisi yang sudah ada sejak jaman dahulu. Tujuan dilestarikan tradisi itu untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang selama ini selalu didapatkan.

Biasanya tradisi seperti ini berlangsung selama beberapa hari, dengan proses perayaan yang dilakukan atau diadakan oleh masyarakat setempat. bahkan masyarakat luar daerah Sidoarjo sering datang untuk melihat kegiatan yang sering diadakan setiap satu tahun sekali.

Dua Tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang yaitu:

Nyadran

Quote:

Desa Balungdowo terkenal sebagai desa penghasil kupang(karang kecil) di Sidoarjo. Keunikan dari desa ini terdapat sebuah tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang. Warga kerap menyelenggarakan tradisi setiap satu tahun sekali yang dinamakan Nyadran yang berarti keyakinan dalam bahasa sansekerta, sedangkan dalam bahasa jawa berarti ruwah atau syakban.

Nyadran merupakan acara adat bagi para nelayan kupang sebagai ungkapan syukur atas tangkapan hasil laut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nyadran masuk dalam bagian ruwahan atau tradisi jawa saat memasuki bulan purnama atau ruwah dalam kalender jawa.
Dalam pelaksanaan acara ini, masyarakat bergotong-royong dalam mempersiapkan segala kebutuhan yang akan di pakai saat melakukan pelayaran malamnya.

Mempersiapkan sesajen dan melaksanakan ritual untuk memperlancar jalannya acara. Persiapan dilakukan sejak pagi seperti menghias perahu, menyiapkan masakan untuk kenduren, menata sesajen, dan yang tidak boleh lupa membawa ayam utuh gunanya untuk dilepaskan di laut saat ritual nanti.

Magrib, masyarakat mulai melakukan kenduren atau makan bersama sebelum melakukan pelayaran gunanya agar diberi kelancaran dalam melaksanakan acara malam hari. Setelah matahari terbenam, para nelayan mulai berlayar menempuh jarak sekitar 12 km, sambil bersorak-sorai dengan menyanyi, melakukan tarian, dan acara lainnya.

Acara ini berlangsung hingga menjelang subuh, menghampiri sebuah makam Dewi Sekardadu untuk berziarah dan berdoa. Setelah ziarah, perahu bergerak menuju Selat Madura membentuk formasi lingkaran di tengah laut, untuk mandi dan memperagakan cara mengambil kupang(kerang kecil). Setelah itu acara selesai.

Lelang Bandeng

Quote:

Sidoarjo merupakan salah satu daerah penghasil budidaya tambak bandeng terbesar dan terbaik di Jawa Timur. Banyak masyarakat sekitar membudidayakan ikan bandeng, selain enak dimakan langsung bandeng juga bisa dijadikan banyak olahan makanan yang tahan lama.

Setiap tahun tepatnya dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, masyarakat Sidoarjo selalu mengadakan lelang bandeng yang bertempat di Alun-Alun Sidoarjo.

Tujuan, selain menjunjung tinggi peringatan maulid nabi juga mempunyai maksud menjadikan cambuk untuk meningkatkan produksi ikan bandeng dengan mengembangkan motivasi dan promosi agar petani tambak lebih meningkatkan kesejahteraannya.

Bandeng yang dilelang dinamakan bandeng “KAWAKAN“ yang dipelihara khusus antara 5 – 10 tahun dan mencapai berat 7 Kg sampai 10 Kg per ekor.

Bahkan masyarakat luar Sidoarjo sering datang untuk melihat kegiatan lelang bandeng yang selalu ramai dengan beberapa aktivitas seperti pasar murah, orkes, ludruk, samproh, dan masih banyak lagi.

Dengan adanya tradisi seperti ini pemerintah setempat berharap agar lebih tetap dilestarikan dan dikenal oleh daerah lain, bahwa sebuah tradisi harus tetap dilestarikan sampai kapanpun. Gunanya untuk menunjukkan rasa terimakasih atas hasil laut yang melimpah. Tidak hanya di Sidoarjo saja, di daerah lain tradisi seperti ini masih tetap dilestarikan, hingga wisatawan ingin datang melihat langsung acara yang diadakan.

Kalau bukan anak muda, siapa lagi yang akan tetap melestarikan budaya jaman dahulu, karena berkembangnya teknologi budaya perlahan mulai terlupakan. Menjunjung tinggi budaya agar lebih dikenal oleh mancanegara adalah tanggung jawab kita bersama.

Cukup sekian dari thread ane semoga bermanfaat dan jangan lupa jaga kesehatan tetap bahagia itu utama.

Terimakasih
Belajar Bersama Bisa

Gambar : link link link
Sumber : Opini pribadi dan link link