saroundAvatar border
TS
saround
KEKAYAAN NGGAK CUMA UANG!!! ADA KEKAYAAN LAIN YANG PENTING JUGA.
Apa saja jenis kekayaan yang layak Anda usung agar jalan cerita hidupmu menjadi lebih cetar membahana?
Berikut adalah 5 tipe kekayaan yang layak Anda kejar, sebab hanya dengan 5 kekayaan inilah, sejarah hidupmu menjadi lebih sedikit bermakna.

Kekayaan # 1 : Kekayaan Finansial
Pada akhirnya kita butuh uang untuk bisa makan, beli pulsa, bayar cicilan motor, hingga menyiapkan dana untuk pernikahan (bagi yang masih jomblo) atau menabung buat DP beli rumah (bagi yang masih tinggal di Pondok Mertua Indah).

Kekuatan finansial, apa boleh buat, memang merupakan pilar kunci untuk bisa membangun bahtera hidup yang nyaman.
Bayangkan jika Anda terus dikejar-kejar hutang. Atau bayangkan, tiap bulan gaji Anda tak sedikitpun tersisa buat investasi masa depan. Alias gaji Anda hanya numpang lewat.
Jadi berapa batas minimal penghasilan finansial untuk hidup dengan nyaman dan bisa beli rumah yang makin mahal.

Kekayaan #2 : Kekayaan Sosial
Kekayaan sosial bermakna bahwa kita bisa memiliki relasi sosial yang harmonis dan produktif dengan lingkaran kerabat dan rekan kerja kita, hingga dengan semua orang di muka bumi ini.

Kekayaan sosial artinya kita juga bisa memelihara hubungan sosial yang penuh martabat dan etika. Kita bisa menyampaikan pandangan sosial kita dengan elegan dan beradab.
Di era media sosial yang bising ini, acap kita gagal membangun kekayaan sosial yang solid. Kita mudah terperangkap dalam kebencian dan aura kemarahan. Begitu banyak ucapan kasar yang didasari oleh kebencian muncul di beragam kanal media sosial. Kekayaan sosial tak akan mungkin lahir dari situasi semacam ini.
Kekayaan sosial juga punya makna penting lainnya. Yakni : kita akan memiliki kekayaan sosial yang melimpah jika kita bisa terus menebar kebaikan dan kemuliaan pada kepada sesama manusia.
Sebab sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain – siapapun orang lain itu.
Yang kelam adalah : sudah kekayaan finansialnya pas-pasan, lalu kekayaan sosialnya juga defisit : di media sosial hanya bisa terus share kalimat penuh aura kebencian dan sikap nyinyir. Hidup yang cetar membahana tak bisa diraih dengan langkah semacam ini.

Kekayaan #3 : Kekayaan Fisikal (Kesehatan)
Ada 3 elemen kunci penentu kesahatan hidupmu : 

1) faktor genetika 
2) faktor gaya hidup dan 
3) faktor makanan.
Ada sejumlah orang yang terpaksa kena penyakit karena faktor genetika atau keturunan (misal penyakit diabetes dan hipertensi, hingga kanker tertentu). Apa boleh buat. Penyakit genetika ini layak diterima dengan ikhlas.
Namun ada dua faktor lain yang juga krusial untuk menentukan level kesehatanmu : yakni faktor gaya hidup dan makanan.
Gaya hidup artinya rajin olahraga atau tidak? Cukup tidur atau tidak? Rajin begadang atau tidak?
Yang muram, kini banyak pekerja yang didera gaya hidup yang sakit. Berangkat pagi, pulang malam, kena macet tiap hari, stress karena kerja, makan siang sembarangan, dan tak pernah sempat olahraga. Ragamu bisa kolaps jika ritual semacam ini terus berlangsung selama bertahun-tahun.
Start doing exercise. Start small. Misal cukup jalan kaki 10 menit tiap istirahat makan siang, atau tiap pagi sebelum bekerja. Small steps semacam ini pelan-pelan bisa berdampak masif bagi kesehatan ragamu.
Sebab sekali lagi : sehat itu mahal.
Saat tubuhmu tergolek di bangsal rumah sakit, maka semua jenis kekayaan lainnya tak punya arti banyak bagi hidupmu.

Kekayaan #4 : Kekayaan Intelektual (ilmu)
Pada akhirnya sejarah semua bangsa maju menunjukkan fakta ini : kebesaran sebuah peradaban selalu karena ditopang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan sains.

Dan salah satu pilar kunci untuk membangun peradaban sains adalah : hadirnya buku-buku yang berkualitas, serta ini dia : tradisi membaca yang kuat di kalangan penduduknya.
Sayangnya, peringkat membaca di negri ini termasuk paling rendah di dunia. Mungkin ini juga yang menjelaskan kenapa kadang sebuah berita hoax mudah menyebar dan mudah dipercaya oleh warga. Atau acap ungkapan figur publik yang tanpa data pun dengan mudah dipercaya.
Kenapa bisa seperti itu? Sebab studi menunjukkan : saat kekayaan intelektual seseorang rapuh, maka dia dengan mudah dikibuli oleh narasi palsu yang tak berbasis data.
Karena itu, jangan menghabiskan terlalu banyak waktu hanya untuk membaca berita-berita online yang kadang dangkal isinya, atau hanya membaca status media sosial yang tak berguna.
Mulai luangkan waktu lebih banyak untuk membaca majalah atau buku yang berkualitas, atau tulisan yang menyajikan analisa yang mendalam disertai dengan data yang kaya.

Kekayaan #5 : Kekayaan Spiritual
Pada akhirnya, hidup ini fana. Ada bekal yang layak kita kumpulkan untuk menuju kehidupan yang abadi.

Kekayaan spiritual bermakna : kita memiliki kedekatan dengan Sang Maha Pemberi Rezeki, dan juga sekaligus terus mampu menebar kebaikan di muka bumi ini.
Bagi seorang muslim seperti saya, kekayaan spiritual antara lain bisa dilakoni dengan ritual : makin rajin sholat di Mesjid, rutin membaca Al Qur’an, hingga rutin melakukan dzikr seraya mengucap rasa syukur pada Sang Ilahi.
Salah satu small habits untuk merajut Kekayaan Spiritual adalah apa yang saya sebut sebagai Gratitude Ritual.
Cukup luangkan waktu 3 menit selepas sholat Maghrib atau Isya, dan kemudian dengan sungguh-sungguh mengucapkan terima kasih pada Sang Ilahi pada 5 hal kecil yang layak Anda syukuri di hari itu.
Misal bersyukur bisa makan pagi dengan sarapan yang enak. Bisa menjalani meeting yang produktif. Bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. Bisa membaca blog bagus. Bisa beli buku menarik.
Intinya : begitu banyak hal kecil yang kadang kita anggap biasa, atau just taken for granted. Padahal momen-momen sederhana semacam itu tetap layak kita syukuri dengan ucapan terima kasih pada Sang Ilahi.


0
308
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.