HAI AGAN DAN SISTA!

Awalnya ane adalah sosok yang skeptis sama eksistensi makhluk halus. Bisa dibilang, ane benar-benar nggak percaya sama hal-hal mistis. Sampe akhirnya kejadian ini mengingatkan ane untuk selalu waspada dan melindungi diri, jika 'mereka' memanglah ada.

Bermula ketika ane duduk di bangku SMP, di mana menurut rumor yang beredar, sekolah ane ini dibangun di atas tanah perkuburan warga yang gugur saat perang dulu. Nah, awalnya ane anggap cuma mitos biasa, ya, seperti mitos-mitos kita SD dulu. Eh, ternyata itu fakta dan bukan mitos. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak sekolah dan daerah sendiri.

Jadi, kata orang sekolah ane tu angker. Gak cuma bekas kuburan, tapi pernah terjadi kasus pembunuhan dan bunuh diri di sana.

Untuk kasus pembunuhan sendiri, terjadinya sudah lama. Di mana, konon katanya waktu penjajahan Belanda dulu, ada seorang gadis yang dicabuli beramai-ramai, kemudian di kubur hidup-hidup. Di mana, lokasi penguburan itu sekarang sudah menjadi toilet mes guru sedangkan kuburannya sudah dipindahkan ke tanah khusus beberapa meter dari sekolah.

Kedua, kasus bunuh diri yang dilakukan oleh penjaga sekolah di sana tahun 2005 lalu, di pohon nangka di belakang sekolah. Saat itu kakak ane saat masih SMP dan dia melihat langsung proses evakuasi mayat korban. Btw, sampe sekarang pohon itu masih ada. Konon katanya itu pohon dibiarkan hidup karena susah ditebang.



Yang membuat ane jadi yakin sama keberadaan makhluk mistis adalah, peristiwa kerasukan massal yang pernah menyerang siswa di sekolah ane itu. Jadi, waktu itu ane masih kelas dua SMP dan sedang melakukan kemah bakti di pekarangan sekolah. Karena cuaca yang tiba-tiba buruk, rencana awal untuk tidur di tenda malah diganti menjadi tidur di mushalla sekolah ramai-ramai.

Tepatnya di malam kedua, ketika jurit malam akan berlangsung. Karena ane masih junior, maka ane dapat giliran keliling setelah semua senior selesai dijuritkan lebih dulu.

Singkat aja, sembari menunggu para senior keliling, mendadak pengen pipis. Karena suasana yang gelap bergerimis, ane jadi takut pipis ke toilet yang harus lewatin lorong dulu. Jadilah ane-- dengan diantar temen-- pipis di bawah pohon jarak tak jauh dari mushalla.

Saat itulah ane ngeliat ada cewek pake payung lagi nurunin jalan menuju jembatan gantung di belakang mushalla. Awalnya ane gak mikir apa-apa, sebab menurut ane itu orang beneran. Cuma anehnya, di malam gelap begitu, tuh cewek jalan sendiri gak pake senter lewat jembatan gantung pula-- di mana di seberang jalan itu hanyalah jalan kecil berpagar kebun dan ilalang. Gak ada perumahan warga.

Selesai kencing, ane masuk dan temen ane tadi masuk lagi ke mushalla. Sampai di mushalla, ane cerita ke temen ane pasal cewek tadi. Kalian tahu? Seketika temen ane langsung pucat dan dia langsung cerita soal rumor hantu cewek pake payung yang lumayan terkenal di sekolah. Katanya, hantu itu adalah arwah dari gadis yang pernah dikubur hidup-hidup di lahan sekolah ini.

Awalnya ane nganggepnya itu cuma mitos doang, jadi ga perlu ditanggapin serius. Eh, tiba-tiba-- dari luar terdengar jeritan yang kenceng banget. Kami semua satu mushalla langsung hening seketika. Tanggap, beberapa senior dan pembina langsung keluar mencek keadaan. Rupanya ada seorang kakak kelas tiba-tiba kerasukan.

Suasana langsung mencekam dong. Kami semua diperintahkan berdoa dan baca Quran, sementara kakak yang tadi kerasukan dibawa masuk ke mushalla. Saat itu, ane yang emang gak percaya hantu, ya biasa-biasa aja. Sampe pada suatu saat, tiba-tiba si kakak yang tadi kerasukan nunjuk-nunjuk ane dengan mata melotot.



Dia meracau sambil berusaha menyerang ane. Ane yang mulai ketakutan beringsut ke belakang teman-teman ane, sedangkan si kakak masih dipegangin sama beberapa pembina sambil dibacain doa-doa, berdiri dan berusaha menerkam ane. Saat itu ane mendadak takut dan gemeteran.

Nggak tau gimana caranya-- karena kepalang takut-- tiba-tiba kakak yang lagi kesurupan itu ngomong sambil nunjuk ane. Katanya, "Kamu sudah mengotori tempat saya. Kamu buang air sembarangan dan tak mencucinya!"

Ane auto kaku seketika. Bulu kuduk merinding ngebayangin sosok wanita berpayung tadi dan ucapan si kakak yang serupan. Jadi, ucapan temen ane bener dong, kalau yang kami lihat tadi adalah setan?!

Itu adalah pengalaman pertama ane melihat orang kesurupan-- di mana saat itu, gak cuma kakak yang tadi, tadi ada dua senior lain yang ikut kesurupan. Berikutnya, ane makin sering menyaksikan orang kerasukan makhluk halus. Selama di SMP aja, udah gak kehitung berapa kali.

Di SMA, ane juga pernah menyaksikan teman ane kesurupan. Dan lagi kondisinya sama, yaitu waktu perjusami.

Waktu itu, di malah terakhir, sebelum upacara api unggun dilaksanakan, ane dan tiga teman ane pergi ke sungai kecil tak jauh dari buper buat ngambil wudhu. Info aja, tempat kemping ane kali ini agak jauh dari pemukiman dan ga ada listrik PLN-nya, jadi situasi bener-bener gelap.

Berbekal senter kecil kami turun dan meniti jalan setapak menuju sungai. Saat itu Dodot (nama samaran), anak yang riweh banget tiba-tiba jadi pendiem. Selama perjalanan ia gak ngomong apa-apa. Karena kondisi gelap, jadi ane gak liat ekspresi mukanya kayak apa.

Sampainya di sungai, ketika hendak turun Dodot nyeletuk kayak gini. "Udah, naik aja lagi. Sholatnya gausah berwudhu!"

Ane dan Radit (samaran) temen ane yang seorang lagi refleks saling pandang dong. Lalu dijawablah sama Radit. "Apaan sih, lu, Dot? Kayak setan aja lu! Nunjukin ke jalan yang sesat!"

"Emang gue setan!" Sontak ane kaget dong denger jawaban Dodot. Bukan apa, nada bicaranya datar banget, dan ane yakin kalau Dodot lagi gak becanda. Maksudnya, ada sesuatu yang terjadi sama Dodot.

Ane rasa Radit ngerasain apa yang ane rasa. Akhirnya dia nyuruh ane buat lanjut wudhu walau sebenarnya kita berdua udah takut setengah mati.

Habis wudhu kami naik dan langsung narik Dodot yang rasanya udah berat banget ke buper. Baru aja kami nginjakin kaki di buper, tiba-tiba Dodot meronta dan teriak-teriak enggak jelas. Saking kuatnya rontaan Dodot, ane dan Radit sampe jatuh.

Susana makin heboh, di mana tiba-tiba Dodot lari balik lagi ke sungai yang langsung dikejar sama teman-teman, pembina, dan beberapa warga yang memang berjaga di situ. Sementara ane yang masih gemeteran duduk di posko. Masih kaget soalnya.

Cukup lama, akhirnya rombongan yang tadi ngejar Dodot kembali sambil memopong Dodot yang masih meronta, tapi udah lemes. Keadaan baru terkendali ketika ustaz yang kami hubungi datang dan mengendalikan suasana.

Suatu hari ane dan Radit bertanya ke Dodot apa yang ia liat ketika malam perjusami waktu itu. Katanya, di seberang sungai, ia ngeliat sosok kurus, hitam, dan tinggi menatap ke arah kami. Kata Dodot, sosok itu berjalan di depan kami hingga kemudian ia mendadak merasa pusing lalu tak sadarkan diri.

Nah, sejak kejadian itulah, Gansis, sedikit demi sedikit ane mulai yakin dengan keberadaan hantu atau makhluk halus. Cuma di sini ane ingatkan, bahwa derajat kita jauh lebih tinggi daripada hantu. Sehingga diharapkan keberadaan hantu tidak membuat kita gentar, justru malah menambah keimanan agar kita tak tunduk pada tipu muslihat mereka.

Namun, biarpun ane percaya dengan keberadaan hantu, tapi ane gak pernah percaya sama yang namanya arwah orang meninggal bangkit lagi lalu bergentayangan. Yang ane yakini adalah, hantu itu adalah tipu daya jin jahat yang ingin mengelabui dan menakuti manusia.