Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masramidAvatar border
TS
masramid
Kapolri Geram Ada Anggotanya Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Helikopter, Bisa .....
Kapolri Geram Ada Anggotanya Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Helikopter, Bisa Membahayakan .

Jumat, 2 Oktober 2020 

   

Kapolri tanggapi helikopter untuk bubarkan demo mahasiswa

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Anggota polisi yang membubarkan unjuk rasa mahasiswa menggunakan helikopter menjadi sorotan.

Peristiwa tersebut terjadi di perempatan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu 26 September 2020.

Tak sedikit orang yang turut menanggapi peristiwa ini.

Termasuk Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Idham Azis.

Ia mengaku kesal atas tindakan personilnya tersebut.

Saking kesalnya, ia mengaku hendak menempeleng pilot yang mengendalikan helikopter itu.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi III DPR secara virtual pada hari Rabu, 30 September 2020.

"Cuma sekarang enggak boleh main tempeleng-tempeleng, jadi diperiksa propam aja."

"Kalau masih boleh saya tempeleng itu (oknum polisi)," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Oknum polisi yang menjadi pilot dalam pembubaran aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut saat ini sudah ditindak.

Pembubaran aksi massa dengan helikopter, lanjut Idham, tidak ada dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) kepolisian.

"Itu pilotnya itu sudah saya tindak itu, dan sudah diperiksa sama propam itu."

"Itu ngarang-ngarang aja, itu tidak ada SOP-nya di udara itu, yang di Kendari itu," ujarnya.

Kekesalan Idham berawal dari pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Supriansa.

Supriansa memintanya menganalisa motif dari anggota kepolisian yang mengendarai helikopter untuk membubarkan aksi tersebut.

"Sehingga tidak bisakah kepolisian yang ada di Kendari di Tenggara di sana, supaya tidak ada korban berjatuhan terlalu banyak, melakukan pendekatan secara baik pak Kapolri," kata Supriansa.

Supriansa tak habis pikir dengan aksi anggota kepolisian tersebut.

Mengingat hal tersebut bisa membahayakan masyarakat yang tengah melakukan aksi unjuk rasa.

"Untung baik saja kalau helikopter tidak jatuh, coba bayangkan kalau jatuh di situ Pak Kapolri," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa berunjuk rasa memperingati setahun kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi di Perempatan markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (26/9/2020).

Kepolisian menggunakan helikopter untuk membubarkan ratusan pendemo.

Akibatnya massa aksi berlarian menghindari debu dan sampah kering yang berterbangan di lokasi aksi.

Helikopter yang terbang rendah tersebut muncul dari dalam Mapolda lalu mengarah ke atas pendemo.

Mahasiswa berupaya melempar helikopter tersebut dengan batu dan botol air minum.


Mahasiswa marah karena aksi polisi dengan menurunkan helikopter di saat mereka masih berorasi menyampaikan tuntutan mengenai kasus penembakan dua rekan mereka.

Mahasiswa mengelar aksi hingga malam hari dan polisi membubarkan aksi dengan menembakkan gas air mata hingga ke Jalan Martandu, bundaran tank, Kendari.

Demo ini dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi intra kampus, antara lain dari Fakultas Teknik UHO, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Organisasi IMM, HMI dan mahasiswa yang menamakan dirinya keluarga besar Randi dan Yusuf.



tribun.com

Polisi mengunakan helikopter dalam membubarkan aksi mahasiswa di perempatan Mapolda Sultra saat aksi peringatan setahun kematian dua rekannya (istimewa via Kompas.com)


Bidang Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) telah meminta klarifikasi satu pilot dan empat orang kru helikopter yang membubarkan aksi demonstrasi tersebut.

Kabid Propam Polda Sultra Kombes Pol Bambang Satriawan mengungkapkan bahwa pilot dan empat orang kru helikopter itu masih sementara dimintai klarifikasi.

"Anggota masih melakukan proses klarifikasi terhadap pilot dan kru 4 orang. Nanti hasilnya kita sampaikan melalui humas," kata Bambang dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (28/9/2020).


Ia pun belum mengetahui pelanggaran apa yang dilakukan oleh pilot dan empat kru helikopter itu.


"Soal pelanggaran atau tidak, nanti kita tunggu hasil klarifikasi selesai ya bu," ujarnya.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan perihal aksi helikopter yang terbang rendah di kerumunan mahasiswa.

Ia mengaku bahwa pilot terbang tanpa izin dan sepengetahuan Kapolda Sultra.0

"Pilot manuver sendiri Mbak, tanpa izin. Saat ini sedang dalam riksa, " singkat Ferry. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda/ Kompas)


Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Marah Anak Buahnya Pakai Helikopter, Kapolri: Kalau Masih Boleh, Saya Tempeleng!" dan "Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Helikopter, Pilot dan 4 Kru Diperiksa Propam".
      
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena.

https://newsmaker.tribunnews.com/202...a-membahayakan




0
559
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.