Indonesia memiliki ribuan pulau dengan kekayaan yang sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari tempat wisata, kenekaragaman kuliner, berbagai bentuk karya seni, beragam adat budaya, dan masih banyak lagi.

Berbicara mengenai keberagaman kekayaan, di salah satu kota di negara tercinta kita ini, ada, loh yang memiliki berbagai macam keunikan. Kalau Agan Sista berkunjung ke tempat ini, dijamin tidak akan rugi.

Ada yang paham kota Solo? Yup! Kota yang terletak di Propinsi Jawa Tengah ini, terkenal akan keratonnya. Namun, apakah Gansis tahu jika kota yang dekat dengan Kota Gudeg tersebut memiliki berbagai keistimewaan?

Jika Gansis penasaran, simak terus tulisan ini sampai bawah, ya. Jadi, di kota Solo itu memang punya banyak kelebihan. Di antaranya seperti di bawah ini, Gan.

1. Memiliki 2 keraton

Selama ini, mungkin kita hanya tahu jika Solo hanya mempunyai satu keraton saja, yaitu Keraton Solo. Tapi pada kenyataannya, Solo memiliki 2 keraton, yaitu :

a. Keraton Kasunanan Surakarta
Keraton ini adalah pusat perkembangan kesenian dan kebudayaan di Solo. Bahkan, pada masa lalu, area ini juga merupakan pusat pemerintahan Solo. Keraton Surakarta Hadiningrat/Kasunan Surakarta merupakan tempat yang wajib dikunjungi jika datang ke Solo. Di sini, tidak hanya terlihat bangunan peninggalan kejayaan di masa lalu, tapi juga belajar kearifan yang ditinggalkan generasi terdahulu.
Keraton ini dibangun pada 1743 dan diresmikan pada 17 Februari 1745 atau 17 Suro 1670. Keraton ini merupakan pindahan dari keraton sebelumnya yang berada di Kartasura. Keraton di Kartasura hancur setelah terjadinya pemberontakan.




b. Keraton Kasunanan Mangkunegara
Mangkunegaran terdiri 2 bangunan utama, Pendopo ( balairung istana, tempat menerima tamu ) dan Dalem ( balairung utama ) yang dikelilingi kediaman keluarga raja dan terbuat dari kayu jati utuh. Keraton indah dan terawat ini dibangun Raden Mas Said pada 17 Maret 1757, setelah pertarungan sengit keluarganya dengan VOC ( East India Company ).
Bangunan yang menghadap ke selatan ini mencerminkan pertemuan budaya Jawa dan Eropa yang kemudian diakulturasikan menjadi milik Jawa. Pendopo beratap joglo baru dibangun masa Mangkunegara IV pada 1866.




2. Ada beberapa kampung seni

Nah, kalau yang menyukai seni, baik itu seni musik, seni tari maupun seni rupa, Gansis tidak salah pilih, karena kota Solo memang gudangnya. Di sini, Gansis akan dimanjakan dengan berbagai kekayaan kesenian daerah. Kunjungi saja kampung-kampung di bawah ini.

a. Kampung Batik Laweyan
Walau disematkan 'kampoeng', Laweyan sesungguhnya adalah sebuah kecamatan yang terletak di barat Kota Solo. Penyematan 'kampoeng batik' pada kawasan ini, tidak terlepas dari profesi yang dijalani mayoritas penduduk lokal serta sejarah kerajinan batik di kawasan tersebut. Kemampuan membatik baru dikenal penduduk Laweyan sekitar abad 16, tepatnya tahun 1546. Tehnik membuat batik diperkenalkan oleh Kyai Ageng Henis, yang merupakan keturunan Brawijaya V.




b. Kampung Batik Kauman
Kampung Batik Kauman juga menjadi pusat batik tertua di Kota Solo. Kampung ini berlokasi tidak jauh dari jalan utama Slamet Riyadi dan Jalan Rajiman. Akses menuju Kampung Batik Kauman dapat ditempuh dengan bus Batik Solo Trans (BST) dari Stasiun Balapan. Menurut sejarah, Kampung Batik Kauman dulunya adalah pemukiman kaum abdi dalem Keraton Kasunanan dengan mempertahankan tradisi dengan cara membatik. Dibandingkan dengan Laweyan, batik Kauman lebih menampilkan motif batik klasik yang didasarkan pada pakem atau standar keraton. 




c. Kampung Mural Joho
Kampung yang dihuni sekitar 70 keluarga ini, memiliki keunikan berupa mural dan relief yang terpampang di tembok maupun pagar kampung.
Mural dan relief ini menceritakan sejarah, pesan singkat, dan sarana edukasi bagi masyarakat. Bahkan, lebih uniknya lagi, ada lukisan yang dibuat tiga dimensi seperti gambar topeng.
Di kampung yang berlokasi di Gang Prenjak, Joho, Manahan, Banjarsari ini juga terdapat mural tokoh nasional, seperti Presiden Pertama RI Soekarno dan Presiden RI ketujuh Jokowi.
Selain menyuguhkan gambar-gambar yang bisa menjadi spot foto. Selain itu, kampung unik di Solo ini juga menyediakan beragam permainan tradisional anak-anak, kedai jamu, dan aneka kerajinan dari warga setempat.




d. Kampung Blangkon
Kampung Blangkon letaknya berada di kampung Potrojayan, Serengan, Solo. Di kampung tersebut bakal Gansis temui banyak pengrajin blangkon, karena memang disitulah pusat pengrajin blangkon di Solo. Kabarnya, kampung Potrojayan sudah menjadi sentra blangkon sejak tahun 1970-an. Kini, sudah ada sekitar 25 pengrajin blangkon di sana. Keren, ya, Gansis?




e. Kampung Kemlayan
Kemlayan adalah satu-satunya kampung yang dihuni komunitas seniman priyayi.
Bila dicermati, Kemlayan dipenuhi seniman laki-laki, tidak ada seniman perempuan. Ini kontras dengan Mangkunegaran. Salah satu tempat pertama yang paling terkenal adalah Ndalem Handoyoningrat atau Studio Sonosenisolo.
Pada tahun 1811 tempat tersebut pernah ditinggali selir Mangkunegara VII. Lalu, pada tahun 1997 dibeli oleh  Sardono W. Kusumo, seorang seniman kondang dari Solo. Oleh Sardono Ndalem Handoyoningrat difungsikan sebagai tempat berkreasi, pementasan, dan pembelajaran Pascasarjana ISI.




3. Memiliki banyak taman kota yang indah

Ini adalah salah satu kekayaan kota Solo, selain kampung seni yang telah ane sebutkan di atas. Pemandangan alam yang disajikan taman kota ini, tentu menjadi nilai plus dari kota ini, ya Gansis. Lalu, taman apa saja yang bisa dikunjungi? Simak, ya.

a. Taman Kompleks Stadion Manahan
Di komplesk stadion ini, banyak tempat yang bisa disinggahi. Contohnya saja taman berikut gazebo yang berada di sisi selatan stadion. Selain itu, Gansis juga bisa berwisata kuliner di sekitar kawasan stadion Manahan ini. Pokoknya komplit banget, Gan.




b. Taman Balekambang
Taman Balekambang merupakan hutan kota bagi warga Surakarta. Belasan pepohonan yang tumbuh di tanah seluas lima hektar lebih ini, menjadikan siapa saja yang berkunjung senantiasa merasa sejuk. Taman yang terletak di Jl. Balekambang No.1, Manahan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah tersebut, adalah hutan kota peninggalan Sri Paduka Mangkunegoro VII. Rindangnya pepohonan di sana, menjadi daya tarik wisatawan. Berbagai macam satwa hewan seperti rusa, monyet kecil, dan juga angsa sengaja dipelihara sebagai objek hiburan bagi para pengunjung, khususnya anak-anak. 




c. Taman Monumen 45 Banjarsari
Taman ini merupakan salah satu ikon di Kota Solo yang terletak di wilayah Banjarsari. Di sini, selain bisa menikmati air mancur indah, Gansis juga dapat merasakan sejuknya hutan kota, tempat bermain anak, dan jalur pedestrian. Tempat ini bukan hanya sebagai tempat untuk bersantai, tetapi bisa juga untuk berolahraga. Penataan taman yang apik dan bersih, menjadikan taman ini diminati banyak pengunjung. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa bersejarah di kota Solo, yaitu Serangan Umum Empat Hari yang terjadi pada tanggal 7-10 Agustus 1949. Pengagas serangan tersebut adalah Letkol Slamet Riyadi dan rekannya Mayor Ahmadi yang kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional.




d. Taman Kalaseba di Bantaran Bengawan Solo
Taman ini terletak di wilayah RT 001/RW 004 Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Taman di pinggiran bantaran Sungai Bengawan Solo kini menjadi salah satu rekomendasi lokasi wisata bagi warga setempat dan sekitarnya. Taman yang menyajikan keindahan panorama warna-warni bunga alami, buah-buahan, tanaman Ketapang, Cemara, Bambu kuning, Waru, Belgi, Trembesi dan lainnya, menambah keindahan Taman Kalaseba.




4. Memiliki Pasar Dengan Berbagai Jenis Dagangan

Berkunjung ke suatu tempat, masih kurang rasanya jika tidak mampir ke pasarnya. Nah, di Solo ini, banyak terdapat pasar yang menjual berbagai macam barang kebutuhan, loh. Penasaran? Simak, yuk!

a. Pasar Klewer
Bagi Gansis yang ingin berjualan pakaian murah berkualitas, di sinilah tempatnya. Pasar yang terletak di dekat Keraton Solo ini, terkenal hingga keluar daerah. Pasalnya, tempat tersebut adalah pasar untuk kulakan segala macam pakaian dengan harga murah. Jadi cocok banget jika Gansis beli di sini.




b. Pasar Gede
Kalau pasar yang satu ini, merupakan tempat menjual berbagai kebutuhan pangan. Bahkan ada yang khusus menjual tanaman bahan pembuat jamu, loh. Tuh, komplit sekali, kan?



c. Pasar Kabangan
Para Sista yang suka berburu alat rumah tangga, bisa berkunjung ke sini, nih. Di pasar ini, tersedia berbagai macam alat rumah tangga dengan harga terjangkau. Lokasi yang berada di dekat Kampung Batik Laweyan, memudahkan Gansis berburu barang rumah tangga sekaligus kain batik dengan berbagai motif. Nah, jadi praktis kan?




d. Pasar Jongke
Melancong belum lengkap rasanya kalau tidak membeli oleh-oleh. Di pasar ini, Gansis bisa dapatkan berbagai oleh-oleh khas kota Solo. Selain itu, banyak juga oleh-oleh dari berbagai daerah tersedia di pasar ini. Wah, jadi memudahkan kita berburu buah tangan tanpa perlu singgah ke banyak pasar oleh-oleh, ya Gansis.




e. Pasar Klithikan Notoharjo
Ada barang baru, barang bekas pun ada dijual, loh, Gansis. Pasar ini memang khusus menyediakan barang-barang bekas. Walau begitu, barang yang dijual masih bagus dan layak guna, murah lagi. Cek saja, deh.




f. Pasar Triwindu
Sekarang ini, barang antik dan unik sudah sulit didapat. Tapi Agan jangan khawatir, karena di pasar ini menyediakan benda-benda antik peninggalan zaman dulu. Seperti alat rumah tangga kuno, penakar minyak tanah, koin kuno, piringan hitam dan masih banyak lagi. Penasaran? Cek ke sana saja, Gan!




5. Surganya Wisata Kuliner

Bagian ini, nih yang paling ditunggu-tunggu saat berkunjung ke suatu tempat. Icip-icip kuliner khasnya pun pasti tak ketinggalan. Di Solo, banyak kuliner yang sayang dilewatkan jika berkunjung ke sana. Cek apa saja, yuk!

a. Nasi liwet
Rasanya rugi jika berkunjung ke Solo tapi tidak mencicipi kuliner ini, Gansis. Nasi putih yang dipincuk daun pisang, berpadu sayur labu siam, suwiran ayam, dan irisan telur rebus menjadikan kuliner khas ini begitu menggoda selera. Apalagi ditambah dengan gurihnya guyuran santan kental, membuat tak mau berhenti menguyah, deh. Coba saja, Gan.




b. Selat Solo
Kuliner yang satu ini merupakan makanan khas Jawa yang terpengaruh budaya Eropa. Sup wortel, tomat, buncis, potongan kentang goreng, potongan daging bistik dipadu dengan irisan telur pindang serta mayones, membuat citarasa kukiner ini begitu pecah di mulut. Bagaimana rasanya, ya? Cek saja ke Solo, Gan!




c. Timlo
Kalau kuliner yang satu ini memang sangat terkenal hingga keluar daerah. Soto dengan citarasa sop berbahan mie soun, suwiran ayam, potongan sosis solo, telur kecap, hati ayam, dan telur dadar adalah perpaduan yang pas. Ditambah lagi dengan siraman kuah panas dan taburan bawang goreng, membuat kuliner ini memanjakan lidah. Hhhmm yummy.




d. Brambang Asem
Ini adalah kuliner tempo dulu, Gansis. Makanan berbahan daun ubi jalar rebus dengan pedasnya bawang merah, sangat cocok disantap bersama tempe gembus (tempe dari sisa ampas tahu). Penasaran, kan bagaimana rasanya? Yuk, ke Solo!




e. Lenjongan
Kalau ini adalah campuran dari berbagai jajanan tradisional, seperti tiwul, ketan hitam dan putih, gethuk, sawut, cenil, dan klepon yang ditaburi kelapa parut. Ini sangat cocok untuk menu sarapan ditemani secangkir teh. Endes pokoknya.




f. Tahok
Kue tradisional Tionghoa ini merupakan kuliner khas Solo yang berbahan dasar gula merah, daun sereh, daun pandan, dan jahe. Teksturnya yang lembut seperti puding, membuat jajanan ini digemari siapa saja. Selain itu, jajanan ini juga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker prostat serta bisa juga untuk program diet, loh. Nah dobel-dobel, kan manfaatnya? Yakin, tidak mau mencoba?




Itulah tadi sekelumit keistimewaan kota Solo yang patut diacungi jempol, Gansis. Sebetulnya masih banyak hal yang bisa diulik dari kota tersebut. Karena memang negara kita ini sangat kaya akan keanekaragaman seni budaya, destinasi wisata, kuliner, dan masih banyak lagi yang memang harus dilestarikan.

Hanya di Indonesialah kita dapat menemukan kuliner-kuliner khas dengan citarasa kuat. Sebab, makanan tersebut dimasak dengan bumbu rempah warisan nenek moyang.

Jadi, kapan nih berkunjung ke Solo?

Oke, Gansis. Sekian trit ane kali ini. Tetap cintai dan lestarikan kekayaan bangsa ini, ya. Terima kasih, salam damai dan sampai jumpa di trit selanjutnya.