Dengan mengikuti tes tes dari beberapa securitas yang ada di beberapa negara seperti Amerika, Jasa pengawalan oleh eks anggota pasukan elite militer atau kepolisian memang lumrah digunakan di luar negeri. Mengingat mahalnya jasa pengawalan oleh bodyguard khusus ini, tentunya bukan sembarang orang yang menggunakan jasa mereka. Kebanyakan penggunanya adalah selebritis atau pengusaha kaya. Biaya yang dirogoh pun setimpal. Disebut-sebut untuk pengamanan lengkap beserta seluruh fasilitas keamanan lain, pasangan ini merogoh hingga US$ 20 juta pertahun. Sehingga kurang lebih penghasilannya perbulan sekitar USS 200 ribu dollar per bulan. 

Para personel militer atau polisi pun memiliki minat yang tinggi untuk terjun ke bisnis pengawalan ini. Besarnya gaji menjadi alasan pertama untuk bergabung. Apalagi rata-rata personel militer di AS biasanya bertugas tidak begitu lama. Setelah masa tugasnya berakhir di militer, maka pilihan menjadi bodyguard adalah salah satu pilihan yang menarik. Dibanding menjadi kontraktor militer, bisa dibilang bodyguard sedikit lebih aman. Masalahnya kalau si Boss sering bertingkah aneh dan menyebalkan, tentunya makan hati juga.

Dengan berbagai resiko yang akan di dapatkan, tidak semua bisa bekerja dengan tenang, karena harus siap siaga dan bisa memiliki jam terbang yang tinggi, semisal harus bekerja selama 12 jam yang seharusnya hanya 9 jam menjadi lebih panjang dari biasanya. Apalagi bila mereka harus berhadapan dengan lawan lawan yang canggih atau snipper snipper atau vans vans yang fanatic. Namun bagi yang berminat menjadi bodyguard di negara ini, mungkin akan melalui pelatihan khusus.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi) Adi Mahfudz MH menyampaikan jasa pengamanan ini termasuk bisnis empuk meski berisiko tinggi. Ia menyampaikan semakin banyak masalah, akan semakin banyak klien yang membutuhkan jasa perusahaan penyedia bodyguard. Dengan demikian, jika dibandingkan jasa satpam, jasa bodyguard akan memberi banyak keuntungan. “Lebih banyak keuntungan dari yang privat, karena ini bisnis risiko,” jelasnya Meskipun demikian, kata Mahfudz, jasa bodyguard termasuk bisnis musiman, sehingga untuk menjaga agar perusahaan tidak kolaps dalam setahun, banyak perusahaan menjaga biaya operasional dengan menyediakan jasa satpam. “Kalau saya dibagi, 60 persen ha rus mikro, grosiran saja, skala makro tidak jauh 30-40 persen,” kata Mahfudz, yang sekaligus direktur PT Esa Garda Pratama, salah satu perusahaan penyedia jasa keamanan di Jakarta.