Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masramidAvatar border
TS
masramid
Kritik Aksi Ziarah di TMP, Agum Gumelar: Jangan Mudah Meneriakkan Komando ..

Kritik Aksi Ziarah di TMP, Agum Gumelar: Jangan Mudah Meneriakkan Komando di Tempat yang Tidak Tepat

Sabtu, 3 Oktober 2020


Kritik Aksi Ziarah di TMP, Agum Gumelar: Jangan Mudah Meneriakkan Komando ..


Kompas.com Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar saat ditemui usai menghadiri sebuah diskusi terkait ketahanan nasional di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2017). (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)



TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap sejumlah purnawirawan TNI saat berziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kamis (1/10/2020).



Menurutnya, para purnawirawan tersebut terlihat sangat memaksa untuk masuk dan melakukan deklarasi di halaman TMP Kalibata itu.


Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI) menyatakan, tidak seharusnya purnawirawan TNI bersikap memaksa seperti itu.


"Terus terang saja saya merasa prihatin dan bahkan kesal melihat kejadian itu. Terutama untuk mereka yang kemarin mengenakan baret merah dengan gagah perkasa. Saya ini mantan Danjen Kopassus," kata Agum dalam wawancaranya di Kompas TV, Jumat (2/10/2020).



"Seharusnya mereka itu menjadi prajurit baret merah yang dicintai dan mencintai rakyat. Ini malah kejar-kejaran dengan mahasiswa. Apa itu," ungkap Agum menyatakan kekecewaannya.



"Jadi cara-cara seperti kemarin itu, mohon maaf ya, sebagai prajurit Baret Merah, saya sebagai mantan Danjen saya ingin koreksi, tidak seperti itu. Jangan terlalu mudah meneriakkan Komando di tempat-tempat yang tidak tepat," katanya.


Ia juga menyoroti sikap sejumlah purnawirawan berpangkat tinggi yang terlibat debat dengan petugas di lapangan.


"Kita ini kan pernah bertugas. Tahu kondisi di lapangan. Janganlah mentang-mentang pangkat jenderal lalu menganggap remeh petugas di lapangan. Mereka itu hanya bertugas, melaksanakan perintah. Pernah punya pangkat tinggi itu seharusnya lebih bisa menghargai," katanya.


Secara khusus Agum juga menyampaikan pesan kepada Gatot Nurmantyo.


"Jika Pak Gatot ingin membangun gerakan moral sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap bangsa, itu. Namun mohon harus betul-betul gerakan moral, jangan menjadi suatu gerakan politik. Gerakan moral itu tentunya harus diikuti dengan moral yang tinggi," ujarnya.


Diwartakan sebelumnya, muncul sebuah video menunjukkan aksi Kolonel Inf Ucu Yustiana yang mengadang kedatangan mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) TNI Gatot Nurmantyo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, viral di media sosial pada Rabu (30/1/2020) hingga Kamis (1/10/2020) kemarin.


Dandim 0504/Jakarta Selatan itu bahkan sempat bersitegang dengan mantan Panglima TNI itu serta para purnawirawan TNI dan massa pengikutnya, lantaran mengizinkan mereka masuk ke TMP Kalibata untuk berziarah.


"Ini di makam pahlawan ya, Anda punya Sapta Marga sumpah prajurit. Anda bertanggung jawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30S/PKI," kata Gatot kepada Ucu.


Meski yang dihadapi adalah mantan komandan tertingginya, namun Ucu dengan tenang menghapi mantan orang nomor 1 di TNI itu.


Ucu menegaskan, dirinya hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk berziarah ke makam pahlawan.


Kritik Aksi Ziarah di TMP, Agum Gumelar: Jangan Mudah Meneriakkan Komando ..

Dandim Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu Yustia berdialog dengan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di Taman Makam Pahlawan, Rabu (30/9/2020). (Tribunnews)

"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.

Menurut Ucu, rombongan yang dibawa Gatot untuk berziarah terlalu banyak sehingga menimbulkan kerumunan. Padahal, sesuai protokol kesehatan, tak boleh ada kerumunan.

Ucu mengatakan, hanya boleh 30 orang sekali masuk untuk berziarah.

"Saya hargai itu," kata Gatot saat mendengar 30 orang yang bisa masuk ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.


Setelah terjadi perdebatan alot, rombongan akhirnya diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.***

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Agum Gumelar: Jangan Mentang-mentang Jenderal Lalu Tak Hargai Petugas di Lapangan

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar/Tribunnews)





auditor.kaskusAvatar border
knoopyAvatar border
eyefirst2Avatar border
eyefirst2 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.4K
47
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.