Asalamualaikum Warahmatullahi wabarakaatuh ketemu lagi dengan saya Nurul.

Di masa pandemi ini banyak orang yang mati gaya dan bingung mengurangi rasa bosan dan jenuh sebab diharuskan untuk selalu di rumah saja.
Untuk mengurangi rasa bosan banyak yang melakukan kegiatan seperti bercocok tanam dan kegiatan lain.



Berhubung hidup di lingkungan perumahan dengan type RSSSSS (Rumah Sederhana Sekali Sehingga Sangat Sempit). Tetapi tetap bersyukur, jadi untuk bercocok tanam kita mengandalkan pot bunga dan sekam.



Jika sudah banyak tunasnya atau istilah lainnya sudah beranak kita pisahkan dengan indukannya, sehingga walaupun tidak membeli kita bisa memiliki banyak tanaman.





Media tanampun cukup sederhana yaitu tanah dengan sekam. Bahkan media tanam kadang saya gunakan sisa atau kulit sayur yang kita buang sayang kita potong-potong dan campur dengan tanah setelah itu kita diamkan supaya busuk baru bisa di pergunakan.

Setelah kita pisahkan tunas dengan induknya kita tanam kembali tunas yang baru jadi semakin banyak deh koleksi tanaman kita.

Berikut ini cara TS merawat dan memelihara tanaman hias yang sedang naik daun. Memang dasarnya daya suka bercocok tanam, sehingga di waktu daun sedang naik daun saya tidak banyak membeli, tapi cukup barter dengan tetangga ataupun teman.





Untuk penggunaan pupuknya kita gunakan pupuk kandang yang kita beli.
Dan agar tanaman hidup subur biasanya saya menyiram dengan sisa nasi basi yang sudah di rendam air selama kurang lebih tiga hari. Kebetulan tadi lupa menfotonya dan sudah habis.



Bisa juga menggunakan sisa teh basi yang akan di buang menurut orang dulu sisa teh basi baik untuk tanaman.
Bisa juga air limbah dapur misal sisa mencuci beras, mencuci ikan, ataupun mencuci daging itu bisa buat tanaman subur dan hijau.

Sumber: Dokumen pribadi
Opini pribadi
Bekasi 2020