Tanjung Balai, sempat viral screnshot status yang menyandingkan Wapres dengan kakek sugiono artis bokep jepang, PPK Sei Tualang Raso yang Juga Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Sei Tualang Raso ketangkap Banser langsung klarifikasi dan minta maaf pada seluruh Kader NU tanjung balai.

Pada senin 28, 09, Sulaiman Marpaung salah satu oknum PPK Sei Tualang Raso minta maaf pada PEngurus cabang gerakan Pemuda ansor, Banser dan LBH Ansor tanjung balai terkait statusnya yg menyandingkan KH Ma'ruf amin dengan kakek sugiono.

Saat dikompirmasi via whatsap terkait statusnya beliau menjawab "masalah itu sudah selesai dan islah dengan Kader warga Nahdyin tanjung balai" melalui pesan text whatsap

Saat dikompirmasi, komisioner KPU tanjung balai terkait benar atau tidaknya yang membuat status itu oknum PPK, bob priandi meng'iya'kan via pesan text whatsap,

Salman ketua Gerakan Pemuda Ansor Tanjung balai saat dikompirmasi menyatakan, "benar bahwa Sulaiman Marpaung yang memiliki akun facebook Oliver Liaman S yang menyandingkan poto Wapres dan Kakek Sugiono hadir bertabayyun pada pihak gerakan Pemuda Ansor Tanjung Balai, meminta maaf pada seluruh keluarga Nahdyin tanjung balai" ucapnya

Lalu melanjutkan "kami memilih memaafkan beliau, semoga hal tsb tidak terulang kembali dikedepan hatinya, kalau sampai terulang kami takkan mau tinggal diam" ucapnya menutup.

Ditempat lain azlan hasibuan ketua PKC PMII Sumut, berang berat mendengar kasus tersebut, selaku Kader PMII yang secara historis dan kelembagaan masuk dalam Keluarga Besar Nahdatul Ulama langsung berkomentar

"Yang dilakukan beliau adalah hal yang buruk dan cendrung merendahkan serta mampu membuat kegaduhan, beliau menempelkan poto ulama dan menyandingkan ya dengan aktor film tak senonoh dengan caption "jangan kau jadikan dirimu ulama, namun menyatakannya engkau penjahat agama, diusia senja banyaklah berbenah untuk ketenangan dialam barzah" ucapnya

Lanjut azlan hasibuan, "secara tidak langsung dia menghina Ulama yang sekaligus Wapres Republik Indonesia, tidak sewajarnya beliau yang pejabat PPK Sei Tualang Raso Kota tanjung balai ditambah lagi seorang PEngurus Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Sei Tualang Raso membuat status seperti itu" ucap azlan

Selain marah akan status oknum PPK tsb, Azlan juga kecewa akan sikap Komisioner KPU Tanjung Balai yang terkesan lamban dalam merespon hal tsb. "Kenapa para komisioner KPU dan Ketua KPU membuatkan Hal ini berlama-lama, seharusnya mereka menindak langsung perbuatan oknum PPK tersebut, para komisioner sepertinya mengaminkan status element PKK hingga mereka diam saja atas hal tsb.

Lanjutannya "kami mendesak agar pihak KPU Sumut segera Mengambil tindakan mengevaluasi ketua dan bidang SDM KPU kota tanjung balai" ukar azlan menutup.