rukminiirawanAvatar border
TS
rukminiirawan
Pak Terawan, Dicariin Mata Najwa Tuh!



Pada Mata Najwa kali ini, agaknya sedikit berbeda dari yang sebelum-sebelumnya, karena mbak Najwa terlihat tengah mewancararai dan meminta klarifikasi serius dengan kursi kosong. Kursi kosong tersebut merupakan kursi yang di sediakan untuk Menkes Terawan yang saban hari di undang tapi enggak pernah datang.

Sebenarnya saya rada geli lihat mbak Najwa dengan mimik seperti biasanya, serius penuh selidik yang semuanya ditujukan ke pak Terawan dalam representsi kursi kosongnya.

Rupanya hampir tiap minggu pak Menkes di undang tetapi tidak pernah memenuhi undangan tersebut. Ya pikiran positif aja gan, siapa tau si bapak lagi sibuk banget atau justru tidak suka tampil di khalayak? Tetapi gimanapun alasannya, Menkeslah garda terdepan yang mesti selalu wara-wiri dan terlihat sibuk dalam urusan Covid yang saban hari semakin meningkat jumlah yang positif maupun yang meninggalnya.
Sepertinya mbak Nana udah gemes banget nih, dan jiwa jurnalisnya meronta-ronta ingin ngegebuk dengan berbagai pertanyaan kritisnya. Ini bisa dibilang sebagai sebuah tamparan keras bagi yang di undang dengan mewawancarai bangku kosongnya.

Dalam wawancara ‘sepihaknya’ sejumlah pertanyaan kritis mbak Nana ajukan, walaupun tidak mungkin mendapat jawaban tapi setidaknya ‘yang nonton dari jauh’ denger..
Seperti..

Najwa : Sejak awal anda menganggap virus ini bukanlah ancaman besar, apakah kini anda mengakui bahwa sekarang kita kocolongan dalam langkah penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?

Bangku kosong:  “….”

Najwa: Saya ingin klarifikasi infomasi bahwa apakah betul dulu di awal-awal pandemi justru anda yang menolak karantina wilayah?

Bangku kosong:  “….”

Najwa: sampai sekarang kondisi pandemi belum juga terkendali,disaat negara lain sudah bisa memperlonggar situasi, mengapa kita tertinggal?

Bangku kosong:  “….”

Najwa: Presiden berulangkali menegur kinerja anda secara terbuka di publik, saya akan beri kesempatan kepada anda untuk menjelaskan teguran itu satu persatu,
- kenapa test kita belum juga sampai target?
- mengapa resapan anggaran kementerian masih rendah?
-mengapa berbagai peraturan dan birokrasi masih bergelit di kementerian kesehatan?
-mengapa perlindungan tenaga kesehatan kita belum maksimal?
-angka kematian Nakes kita tinggi, bukannya Menkes seharusnya sebagai pelindung dan pembela mereka?

Bangku kosong:  “….”

Sebenarnya masih banyak pertanyaannya mbak Nana yang sekaligus juga mewakili tanya masyarakat, tapi gak saya lanjutin nulisnya, kasian bangku kosongnya.

Pak Menkes dicariin Mata Najwa!!

saking inginnya, ngedit-edit deh emoticon-Big Grin

Menkeslah yang jadi sosok yang ditunggu dalam keadaan darurat Covid-19 ini, saya mau ngutip cuitannya Mata Najwa yang bilang “betapa pun jumlah satgas dan komite yang dibentuk, Kemenkes tetaplah pengampu utamanya, kemenkes yang yang memiliki kewenangan, anggaran, perangkat birokrasi terkait sektor kesehatan”.




Pak.. dicariiin pakkk! Mr bean aja udah tergelatak tak berdaya kelamaan nunggu hehe





Quote:


0
1.2K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.