Pejabat Thailand mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan kotak sampah kepada pekemah yang  meninggalkan sampah di tenda yang mereka tinggalkan.




Pendekatan yang tidak lazim pengunjung yang meninggalkan tenda yang dipenuhi sampah di taman nasional mengirimkan sampah tersebut kepada pelanggar.

"Saya akan mengambil setiap bagian dari sampah Anda, mengemasnya dengan baik di dalam kotak dan mengirimkannya ke rumah Anda sebagai suvenir," kata menteri, Mr Varawut Silpa-archa, memposting foto kotak pengiriman berisi kantong sampah transparan berisi botol air plastik bekas, kaleng soda, bungkus keripik dan biji bunga matahari yang robek.

Paket khusus yang terkirim dan dimasukkan dalam daftar hitam  melarang para pekemah kembali ke taman untuk kunjungan semalam.

“Anda telah melupakan beberapa barang bawaan Anda di Taman Nasional Khao Yai,” catatan untuk para pekemah, yang belum diidentifikasi secara publik. “Tolong biarkan kami mengembalikan ini padamu.”

Sampah terus 'mengotori lautan, dan ada di perut paus mati di negara-negara seperti Indonesia dan Spanyol.

Para ilmuwan telah mempelajari lima tumpukan yang diketahui di Samudra Hindia, di Samudra Atlantik, dan di Pasifik.

Beberapa kota telah melarang penggunaan sedotan plastik dan kantong plastik sekali pakai. Tetapi upaya untuk menghilangkan kantong plastik telah mengalami kemunduran selama pandemi virus Corona, dengan peningkatan pengiriman makanan di rumah.

Dalam kasus tenda yang terbengkalai di Thailand , mencocokkan sampah dengan para pekemah melibatkan beberapa pekerjaan detektif. 

Mengikuti petunjuk, petugas taman melacak para pekemah setelah memeriksa formulir penyewaan peralatan .

Mengotori di taman nasional Thailand dapat mengakibatkan hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda .***

https://www.nytimes.com/2020/09/21/w...ail-trash.html