Assalamu'alaikum GanSist. Selamat datang di thread ane.
Bagaimana nih, kondisi di daerah kalian setelah sekian lama PSBB dan mulai memasuki masa new normal? Ane do'akan, semoga GanSist semua selalu sehat wal 'afiat ya.
Ngomong-ngomong soal new normal, nih, beberapa fasilitas umum sudah mulai dibuka dan masyarakat sudah mulai banyak yang menggunakannya. Meski demikian, protokol kesehatan tetap harus diterapkan, ya, GanSist.
Nah, kalian gimana? sudah berencana jalan-jalan atau pergi berwisata belum? Bagi kalian yang di wilayah Jawa Barat atau Jawa Tengah, dan sedang mencari rekomendasi objek wisata bangunan bersejarah, ane punya usul, nih. Kalian bisa banget berkunjung ke kota Cirebon.
Kota Cirebon, selain terkenal terasi udang juga empal gentongnya, juga terkenal dengan bangunan-bangunan yang bersejarah. Di Cirebon terdapat keraton-keraton peninggalan Walisongo, yang dahulunya tempat beliau-beliau yang berjasa pada penyebaran agama Islam ini bermeditasi.
Jangan heran kalau kalian melihat bangunannya, GanSist. Karena, meskipun sudah berumur ratusan tahun, tetapi bangunan masih terawat dengan apik.
Selain keraton-keraton yang kental dengan akulturasi budaya Jawa, ada beberapa bangunan masjid dengan nuansa berbeda dan unik dari kebanyakan masjid yang ada.
Nah, kali ini ane mau mengajak GanSist berwisata literasi ke masjid-masjid unik yang ada di Cirebon, dan kental dengan sejarah. Masjid apa sajakah itu? Yuk, lanjut.
Quote:
1. Masjid Al Athyah (Masjid Merah Panjunan)
kompasiana
Masjid ini terletak di kelurahan Panjunan, kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Tepatnya di Kampung Arab. Disebut Kampung Arab karena mayoritas penduduknya adalah keturunan Arab yang sudah menetap sejak lama di Indonesia, dan tinggal di Cirebon.
Sesuai dengan namanya, masjid ini memiliki ornamen berwarna merah. Bangunannya terbuat dari batu bata merah, juga hiasan interior dinding yang di dominasi warna merah.
ruangan dalam masjid Panjunan
Secara fisik, bangunan ini tidak terlihat seperti masjid kebanyakan, melainkan lebih mirip dengan rumah khas Jawa yang bernuansa Hindu. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebelum Walisongo menyebarkan agama Islam, Penduduk Cirebon merupakan pemeluk agama Hindu. Para wali Allah menggunakan pendekatan tersebut untuk mengenalkan Islam, agar Islam dapat diterima secara luwes oleh penduduknya.
Selain bentuk keseluruhan, ornamen dindingnya pun menggunakan piring-piring kecil khas Tiongkok. Hal ini yang menjadikan masjid merah ini sebagai simbol akulturasi budaya.
ornamen piring kecil khas Tiongkok
Masjid yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1480 ini memiliki pintu utama yang unik dan filosofis. Saat memasuki pintu utama, kita harus menundukkan kepala karena ukuran pintu yang rendah. Konon, hal ini dimaksudkan sebagai pengingat terhadap jama'ah sholat, agar senantiasa tawadhu. Hmm, masuk akal juga ya, GanSist.
Nama merah sendiri, bukan semata-mata karena warna dari bangunan tersebut. Namun, ada histori di balik ini. Konon, salat Jum'at dilaksanakan di Masjid ini, tetapi suatu ketika, ada larangan untuk melakukan salat Jum'at di sana. Hingga saat ini, kita tidak akan menemukan jama'ah salat Jum'at di masjid ini. Sebagai gantinya, jama'ah dialihkan ke masjid Agung Sang Cipta Rasa. Sejak saat itu, masjid ini disebut masjid merah, GanSist. Unik juga ya sejarah namanya.
Quote:
2. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Gerbang masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid kedua adalah masjid Agung Sang Cipta Rasa yang merupakan masjid tertua kedua di Cirebon setelah masjid merah Panjunan. Pembangunannya dilakukan pada tahun yang sama, yaitu 1480 Masehi hanya berbeda beberapa bulan saja.
ukiran unik pada batu pualam di mihrab masjid
Sunan Kalijaga sendiri yang mendesign arsitekturnya, beliau menggandeng Raden Sepat yang saat itu tengah menjadi tawanan perang antara Demak-Majapahit.
ornamen bagian dalam yang unik
Konon, bangunannya dikerjakan oleh 500 orang prajurit Demak, Majapahit, dan Cirebon dalam waktu 1 malam. Luar biasanya, bangunan tersebut masih tetap berdiri kokoh hingga saat ini.
ukiran unik pada gerbang
Masjid yang terletak di jalan keraton kasepuhan 43 ini, memiliki keunikan yang membuat pengunjung takjub. Setiap azan sholat Jum'at, dilakukan oleh tujuh Muadzin.
Azan pitu
Ada cerita yang melatarbelakangi hal tersebut. Suatu hari ba'da sholat subuh di hari Jum'at, masjid diserang Aji Menjangan Wulung, kemudian untuk menghalaunya, dilakukanlah azan bersamaan dari tujuh muadzin, yang berdampak pula pada berpindahnya ku'bah ke masjid Banten.
Sejak saat itu, setiap akan sholat Jum'at selalu dikumandangkan azan bersamaan dari tujuh orang muadzin.
interior yang kental nuansa jawa
Di sebelah utara beranda masjid terdapat dua kolam air. Di tempat inilah, konon wali songo mengambil air wudhu. Warga mempercayainya sebagai sumur keramat dan airnya berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Warga sekitar menyebutnya dengan
banyu ci/sumur ci
Air zam-zam Cirebon
Sumber mata air ini juga disebut-sebut sebagai zam-zam Cirebon. Karena kondisi airnya yang begitu jernih dan sumber yang tidak pernah kering
Quote:
3. Masjid Bambu As Shomad
Masjid As Shomad tampak depan
GanSist, setelah kita berkeliling dan bercengkerama dengan keunikan kedua masjid di atas, ane masih punya satu lagi nih, masjid yang nggak kalah unik.
ornamen bebatuan pada mimbar dan hiasan kerang pada dinding sisi mihrab memberi kesan mewah di bagian dalam.
Kalo masjid merah material bangunannya dari batu bata merah, kemudian masjid Agung Sang Cipta Rasa terbuat dari kayu, masjid yang satu ini terbuat dari bambu, GanSist.
susunan bambu yang sedemikian rupa pada dinding membuat sirkulasi udara lancar dan menyejukkan juga menambah kental suasana pedesaan.
Gimana, sudah terbayang kan, betapa sejuknya saat kaki melangkah ke dalamnya?
Bukan hanya itu saja, suasana alamnya pun diperkuat dengan banyak pohon besar yang menaungi masjid dari berbagai sisi. Arsitekturnya sengaja dibuat sealami mungkin, untuk menciptakan suasana pedesaan di Cirebon.
masjid dikelilingi dengan pohon besar yang rindang
Masjid yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu ini dibangun pada tahun 2015 Wah, lumayan baru juga ya, GanSist.
Meski kota Cirebon terkenal panas, masjid bambu sejuk di tengah kota ini bisa mengobati gerah ya, GanSist. Pasti akan semakin nyaman dan khusyu' menjalankan ibadah.
sambungan antar bambu disatukan menggunakan tali ijuk menambah kesan tradisional dan klasik
Keseluruhan arsitekturnya terbuat dari bambu. Plafon yang merupakan anyaman bambu, dan ditutup dengan ijuk sebagai atapnya, juga dinding-dinding yang terbuka, membuat sirkulasi udara bebas keluar masuk, sehingga udara di dalamnya begitu sejuk, membuat pengunjung dan jama'ah sholat betah berlama-lama melakukan ibadah.
Itulah ketiga masjid unik di kota Cirebon versi ane, GanSist. Bagaimana, tertarik untuk mampir sholat atau ingin merencanakan waktu untuk berkunjung ke sana?
Sekian thread ane kali ini, semoga bermanfaat dan menambah kecintaan terhadap kekayaan budaya Indonesia, provinsi Jawa Barat, dan kota Cirebon khususnya.
Jangan lupa rate, cendol, dan ceritakan pengalaman GanSist berkunjung ke masjid unik di kolom komentar ya.
Terima kasih
Belajar Bersama Bisa.
š¼š¼š¼
Sumber :
Opini pribadi
Detik.com
Kompasiana
Kumparan