health.kompas.com

Setiap orang yang hidup tidak akan tidak, pasti memiliki masalah yang jenisnya beragam.

Di antara masalah hidup adalah:
1. Hutang
2. Minus uang
3. Sakit fisik
4. Bully
5. Nyinyiran orang/netijen
6. Putus dengan pasangan
7. Anak nakal
8. Dan lain-lain

Masalah-masalah hidup bisa menjadikan mental seseorang bermasalah, down, putus asa, hingga mencoba menikmati barang haram seperti obat-obatan terlarang demi sejenak berpaling dari masalah yang sejatinya justru semakin merunyamkan masalah.

Setiap orang sejatinya memiliki masalah yang berbeda-beda, tetapi masing-masing orang memiliki caranya sendiri-sendiri dalam menyikapi serta menghadapi masalah.

Jadi, jangan kepede-an, merasa jika hanya anda yang memiliki masalah dalam hidup. Jangan kegeeran, seolah hanya masalah anda yang paling berat. Jika merasa PD dan GR seperti itu, artinya main anda kurang jauh. Di luar, masih banyak orang yang lebih menderita daripada kita, tetapi mereka tabah, kuat, tegar.

Berbicara mengenai masalah, tidak sedikit juga orang yang putus asa sehingga memilih mengakhiri hidup (bunuh diri) yang dianggap dapat mengkahiri masalah. Padahal? Hmm ....

Umumnya, orang bunuh diri dengan cara melompat ke jurang, mencekikkan leher, menyakiti tubuh dengan benda tajam, minum racun, dan lain-lain.

Nah, ada-lho, dua alat canggih untuk membantu mengakhiri hidup yang di-desain agar orang-orang yang ingin bunuh diri bisa kehilangan nyawa dengan cara elegan serta anggun.

Apa saja?

1. Euthanasia Coaster


entertainment.howstuffworks.com

Adalah roller coasteryang dirancang oleh artis asal Lituania bernama Julijonas Urbonas di Royal College of Art, London, pada tahun 2010.

Roller coaster baja ini diciptakan bukan untuk permainan bersenang-senang. Euthanasia sendiri bermakna tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidup karena penyakit atau pun menderita. Jadi, euthanasia coaster memang didesain untuk membunuh penumpangnya agar bisa kehilangan nyawa secara elegan dan euforia.

Cara kerja dari roller coaster ini, pertama-tama akan ada tanjakan yang curam setinggi 510 m yang akan memakan waktu 2 menit untuk mencapai puncaknya.

Saat penumpang mencapai puncak, mereka memiliki kesempatan terakhir untuk mengurungkan rencana bunuh diri.

Jadi, bagi penumpang yang ingin lanjut, roller coaster yang dinaiki tersebut bakal turun, melaju dengan kecepatan 360 km/h menuju putaran euler spiral pertama dari 7 buah yang ada.

Setiap putaran yang makin lama makin kecil itu akan mempertahankan efek g-force sebesar 10 g selama 60 detik pada penumpangnya.

Efek yang dihasilkan dari g-force sebesar itu akan membuat penumpangnya mengalami penglihatan yang kabur, hingga akhirnya mengalami g-LOC/kehilangan kesadaran akibat g-force.

Putaran lainnya juga bisa ditambahkan sebagai bentuk asuransi jika penumpangnya masih selamat tanpa disengaja.

Setelah melewati 7 putaran yang mematikan dan memasuki lintasan lurus, di situlah jasad dari penumpang baru bisa diangkut.

Duh, ada-ada saja. Meski alat tersebut canggih dan berkelas, sama sekali tidak recommended


2. Sarco



Tidak kalah canggih dan berkelas dari Euthanasia Coaster, Sarco yang diciptakan oleh dokter Philip Nitschke alias 'Dokter Kematian Australia', juga merupakan alat untuk memudahkan bunuh diri dengan keanggunan dan gaya.

Sarco merupakan perangkat 3D yang nantinya mengisi dengan gas untuk mengakhiri hidup seseorang dengan cepat dan relatif tidak menyakitkan. Sebab orang yang ingin bunuh diri tidak merasa sesak napas, justru masih dapat bernapas dengan mudah. Bahkan sebelum pengguna menekan tombol bunuh diri yang mengubah semuanya menjadi hitam, pengguna disuguhi pemandangan Alpen atau laut sebagai hal terakhir yang dilihat.

Sebelum menggunakan alat ini, calon pengguna harus melewati tes online untuk menunjukkan bahwa mereka sehat ingatan dan ingin mati dengan keinginan mereka sendiri.

Setelah itu, baru mereka mendapat kode akses kapsul sarco yang berlaku selama 24 jam. Setelah kode dimasukkan dan konfirmasi tambahan diberikan, kapsul sarco akan mengisi dengan nitrogen cair untuk membawa tingkat oksigen turun hingga sekitar 5%.

Dalam satu menit, pengguna pingsan, dan beberapa menit kemudian, kematian datang.

Hih! Ngeri banget, ya, Gan.

Meski kedua alat tersebut terbilang canggih, tetapi ane sangat tidak merekomendasikan siapapun buat menyewa/beli/coba-coba.

Edan banget, sih. Bukannya ditolong agar bangkit dan mencegah rencana bunuh diri, 2 alat canggih ini malah diciptakan untuk membantu mempermudah bunuh diri

Bunuh diri yang dianggap beberapa orang yang putus asa sebagai penyelesaian masalah, sebenarnya adalah awal dari masalah bertubi-tubi yang mengerikan. Agama manapun tidak ada yang menyarankan umatnya untuk bunuh diri. Agama manapun menganjurkan kita untuk menghadapi masalah dengan jantan. Ya, namanya juga hidup, pasti ada saja-lah masalah.

Solusi utama agar kita tangguh menghadapi masalah, ya, kembali ke agama, mendekat kepada Tuhan. Perbanyak ibadah agar hati tenang. Karena biasanya, orang yang punya banyak masalah, pikirannya akan ke mana-mana dan hati/jiwanya kacau. Sehingga jika hati/jiwa/pikirannya kacau, dapat memunculkan keinginan mengakhiri hidup/bunuh diri.


news.detik.com

Dan buat kita yang memiliki teman sedang punya masalah hidup, janganlah katakan sesuatu yang dapat membuat mental mereka semakin jatuh. Jika tidak bisa memberi solusi, memberi motivasi atau kekuatan, lebih baik doakan, bukan malah di-bully atau di-kapok-kapokkan. Bisa-bisa bunuh diri nanti. Hhhhhh

Cukup sekian.

Semoga kita diberi kekuatan lahir batin untuk menghadapi serta menyelesaikan masalah dan tidak diberi takdir kematian dengan cara yang tidak wajar seperti itu. Aamiin.