Malang, 13 September 2020 – Pandemi COVID-19 yang memasuki wilayah Indonesia sejak Maret 2020 lalu menyebabkan banyak perubahan dalam berbagai kegiatan. Pemerintah pun telah mengeluarkan berbagai himbauan guna menekan angka penyebaran salah satunya adalah social distancing. Yakni himbauan untuk selalu menjaga jarak dalam bersosialisasi apalagi yang melibatkan banyak orang. Kebijakan ini pun mendorong berbagai kegiatan untuk mencari alternatif lain agar tetap bisa berjalan.

Dalam sektor pendidikan formal, tentu saja kebijakan tersebut membawa pengaruh besar. Sekolah yang pada umumnya memiliki ratusan hingga ribuan siswa yang belajar di lingkungan sekolah setiap harinya, dengan terpaksa harus menggunakan sistem daring dari rumah untuk kegiatan belajar mengajarnya. Hal ini untuk mencegah adanya cluster baru penyebaran virus.

Sistem belajar daring secara total adalah pengalaman belajar yg baru untuk sebagian besar siswa. Selain itu, pembelajaran daring membutuhkan fasilitas yang disiapkan secara mandiri seperti handphone, laptop atau komputer dan kuota internet. Tak jarang siswa pun menemukan berbagai macam hambatan dari sistem ini. Selain belum lancarnya siswa dan orang tua dalam menggunakan internet, hal lain berupa kurang efektifnya penyampaian materi melalui daring menyebabkan banyak siswa merasa kesulitan dalam belajar.

Hal ini menjadi fokus permasalahan untuk Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan pengabdian di masa Pandemi COVID-19 saat ini. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) ini berinisiatif untuk membantu pembelajaran siswa-siswi usia sekolah dasar di Dusun Polaman, Lawang. Dalam bimbingan Bapak Galih Wasis Wicaksono, S.Kom, M.Cs, Elsyah dan rekannya dalam Kelompok 1 PMM UMM ini melaksanakan bimbingan belajar luring secara door to dooruntuk mengantisipasi adanya kegiatan berkumpul dengan banyak orang. Selain itu, pembelajaran dengan sistem privat luring lebih memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan agar siswa tidak kehilangan semangat belajar dan tetap bisa mendapatkan ilmu dengan baik walau dengan berbagai kendala yang dihadapi. Selain kegiatan bimbingan belajar, Elsyah dan rekannya juga memberikan edukasi mengenai cara cuci tangan yang benar sesuai standar WHO kepada anak-anak sebagai selingan belajar. Hal ini dilakukan untuk tetap menghadirkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus COVID-19.