Sebelum aye masuk ke berita utamanya, aye mau berbasa-basi dulu tentang Tasikmalaya yang mana pernah aye tauin dari sebuah wacana dan pernah bermalam disana walaupun hanya beberapa hari saja.



Ya sebenarnya sih waktu aye ke Tasikmalaya entuh kebanyakan cuma ke sawahnya aja dah. Hanya melihat keseruan yang di perlihatkan oleh pemandangan sawahnya aja dah. Selebihnya hanya tiduran dan makan. Dan pada akhirnya setujuh kalau Tasikmalaya entuh indah.

Apalagi tadi pas baca beberapa artikel milik kawan-kawan si Kaskus, Idn, kompas dan lain sebagainya yang pada akhirnya setuju kalau ternyata Tasikmalaya entuh benerbener indah dan memiliki banyak kisah cinta dari berbagai fersi.

Dan menurut "Wikipedia"yang barusan Delia baca, Tasikmalaya enih adalah kabupaten yang paling besar dalam hal penghijauan, lihat aja entuh gambarnya, hijau bukan? Penghijauan itu yang mana berasal dari segi pertanian dan kehutan, karena itulah pada akhirnya kabupaten Tasikmalaya dicap sebagai kabupaten penghijauan yang terbesar di wilayah Priangan Timur, yang mana masyarakatnya entuh adalah mayoritas menjadi seorang petani.

Jika membicarakan Tasikmalaya pasti hasilnya yang asik-asik untuk dibikin gosip makin asik... Hehehe

Well setau aye, Tasikmalaya juga memiliki kuliner yang terkenal, yaitu nasi tutug oncomnya yang sangat nikmat dan menggugah selera makan. Bagi yang doyan dan sangat lapar, tentunya. Hehehe sebab kalo bagi aye, makanan entuh gak akan menjadi menarik kalau tidak lapar. Suer dah! 🤭🤭

Delia lampiran juga nih gambarnya nasi tersebut, semoga kalian ikutan ngiler yang pada bacanya. tawa jahat


Bukan hanya kuliner aja sih. Sebenarnya banyak tempat tempat objek wisata yang menarik lainnya. Juga kisah-kisah yang lebih mistis di sebalik tabir kerahasiaannya yang masih berlegenda. Tapi kepanjangan kalau aye bahas satu persatu.

Seperti kisahnya jembatan enih gan-sis! Tau kaga bahwa untuk membuat jembatan enih, ada sepasang kekasih yang baru saja menikah ditumbalkan demi untuk kelancaran pembangunan jembatan tersebut. Karena menurut sesepuh disana pembangunan jembatan tidak akan berjalan semestinya jikalau tidak menuruti apa yang harus dilakukan sebagai tumbalnya. Kalau mau baca kisah sepenuhnya ade di link berikut ini





Banyak hal yang indah-indah yang ada di Tasikmalaya pokonya dah, sedari wisatanya, kuliner dan sebagainya. Dan aku rasa sudah banyak yang membahasnya. Jadi tidak perlu diulang-ulang untuk menuliskannya. Soalnya nanti jadi jenuh yang bacanya juga dah.

Namun ada sebuah berita menarik yang harus kalian ketahui tentang Tasikmalaya, yaitu di sebuah tempat di wilayah Tasikmalaya yang akan aku ulas untuk tulisanku berikut ini. Yaitu daerah Garut. Mungkin sebagian orang sudah pada baca berita ini, makanya nanti kita berdiskusi aja yuk gan-sis. Hehehe.

Ada apa dengan Garut? Eh emang Garut termasuk wilayah Tasikmalaya?

Well menurut sumber yang aye baca sih begono, Garut adalah bagian dari Tasikmalaya.

Lalu ada apa sih dengan Garut? Kepo yak? Hehehe

Di garut gan-sis ada berita yang sangat menarik yang aye mau bahas, mungkin sebagian dari kalian sudah tau, namun Delia sebenarnya juga sudah tau. Maka dari itu mau berbagi pengetahuan.

Begini gan-sis, di garut entuh ada sebuah berita yang heboh dan menarik minat aye untuk berdiskusi nantinya.

Well, begini gan-sis ....!

Di Garut entuh pernah ada pelaporan sebuah ormas, yang kemudian diduga mengubah bentuk burung Garuda, yang mana kalian sudah paham bet dah kalau entuh adalah adalah lambang negara kita. Dan ormas enih telah menggantinya dengan seenaknya. Kalian bisa lihat aksinya pada Vidio dari YouTube, berikut ini:



Ormas ini bernama "Kandang Wesi" yang mana telah mencetak uang sendiri, namun hanya digunakan untuk sesama anggotanya saja. Dan menurut kabar beritanya organisasi ini sudah mendaftarkan lembaganya, namun berkas-berkasnya tersebut tidak lengkap dan menurut beritanya sih kurang akurat.



Keberadaan ormas ini berpusat di Garut, tapi kemudian meluas ke beberapa daerah sekitarnya; yaitu kabupaten Majalengka, kabupaten Tasikmalaya dan kota Tasikmalaya dan daerah Bandung.

sumbernya tulisan