Teuku umar Ketika dia bergabung dengan Belanda, Teuku Umar mengalahkan pos pertahanan Aceh, ini dilakukan oleh Teuku Umar yang berpura-pura memperdayakan penstabil Belanda Teuku Umar agar diberi peran yang lebih besar. taktik itu berjaya, sebagai kompensasi atas kejayaannya, permintaan Teuku Umar untuk menambahkan 17 komandan dan 120 askar, termasuk seorang Panglima (komandan Laut) sebagai tangan kanannya, dikabulkan. Little Teuku Umar terkenal sebagai seorang yang pintar, berani, dan kadang - kadang dia suka bertengkar dengan rakan-rakannya. Dirinya juga dikenal memiliki sifat honk keras dan pantang menyerah dalam berbagai masalah.

Karena kalah jumlah, Makhudum Sati dan pengikutnya terdesak. Namun, ia bertahan dan tetap mengambil ancang-ancang meski terperosok dengan tubuh penuh luka dalam genangan Sarai para pengikutnya tewas. Teuku Ibrahim Lamnga, suami Cut Nyak Dhien, terbunuh dalam pertempuran di Gle Tarum. Sejumlah riwayat mengatakan Cut Nyak Dhien diedit oleh Teuku Ibrahim Lamnga ketika berusia 12 tahun. Ini bermaksud bahawa Cut Nyak Dhien telah menjalani bahtera perkahwinan di hadapan Teuku Umar. Teuku Ibrahim Lamnga merupakan pejuang kesohor di mata rakyat aceh.

Kematiannya pada masa itu cukup memilukan bagi orang - orang kerana mereka telah kehilangan sosok pahlawan mereka "Pertemuannya dengan Teuku Umar memberikan harapan, di mana Cut Nyak Dien mempunyai perasaan kagum terhadap Teuku Umar berbadan tinggi semampai, Dari mata Teuku Umar, tekad untuk berjuang begitu kuat sehingga Cut Nyak Dhien mempunyai harapan untuk sepupunya. Sepak terjang Teuku Umar di kancah peperangan sudah mulai diakui saat itu.

Lama kelamaan, harapan Cut Nyak Dhien berubah menjadi perasaan lain. Jauh di lubuk hatinya, dia mula menaruh hati ke arah Teuku Umar.Tokoh Cut Nyak Dhien digambarkan sebagai wanita tegas dengan penampilan yang cantik. Namun, jiwa perang sabil yang melekat pada diri Cut Nyak Dhien lah bikin Teuku Umar tersengsem. pel penerang gelap dari seorang Cut Nyak Dhien yaitu seteguhan hati yang tidak pernah pudar terhadap perjuangan melawan serdadu Belanda, Pernikahan Teuku Umar dengan Cut Nyak Dhien diadakan di Montasik, dihadiri oleh para pejabat dan orang-orang dari seluruh penjuru.

Pasangan pejuang ini telah memberikan harapan untuk perjuangan di Aceh. Tidak ada tempat berbulan madu lebih indah kecuali palagan. Dua malam cinta itu berlaku di antara bunyi peluru dan meraung meriam. Lama kelamaan, Teuku Umar termasuk dalam senarai pejuang jihad yang disasarkan oleh Belanda. Setelah melalui pelbagai pertempuran, Teuku Umar mati syahid dalam serangan. Dia telah menyatakan niatnya untuk menghirup segelas kopi di kedai Meulaboh pada keesokan harinya, atau dia mati syahid di arena perang.

Cut Gambang menangis sejadi - jadinya sewaktu mendapat kabar menimpa ayahnya. Cut Nyak Dhien melihat itu berang lalu menampar anaknya. Sambil berkata kita sebagai wanita Aceh, kita pantang menetes kan airmata untuk yang telah mati syahid! "Kata Cut Nyak Dhien. Cut Nyak Dhien mempunyai masa untuk meneruskan penyampaian perjuangan Teuku Umar. Ia ditangkap tujuh tahun setelah kematian suaminya. Cut Nyak Dhien mangkat di sumedang Jawa Barat. Kisah cinta keduanya lebih dari sekadar dua makam terpisah ribuan kilometer. Begitulah Umar, sempat dilabeli pengkhianat lalu dielu-elukan.

Usaha teuku Umar untuk menunjuk kan kesetiaan nya kepada Belanda ternyata membuahkan hasil. Setiap pejabat datang ke rumahnya selalu disambut dengan menyenangkan. Hadir di setiap undangan yang diberikan oleh gubernur hindia Belanda di Banda aceh/Kutaraja, dan memberikan laporan yang memuaskan, sehingga dia mendapat kepercayaan besar dari Gubernur hindia Belanda.

Atas jasanya dalam mengalahkan beberapa pos pertahanan di Aceh, Teuku Umar memenangi kepercayaan Belanda. Dia kemudian diberi gelaran Johan Pahlawan dan diberi kebebasan untuk membentuk pasukannya sendiri yang terdiri daripada 250 askar dengan senjata lengkap dari Belanda. Belanda tidak tahu bahawa itu hanya tipu