mathakmkaAvatar border
TS
mathakmka
Happy Hypoxia, Kondisi Baru Berbahaya Pada Penderita Covid-19


Sudah lebih dari 8 bulan wabah Covid-19 menyebar di seluruh dunia. Pada tahun 2020 ini Indonesia terkena dampak yang serius terhadap berbagai sektor. Sektor yang paling terdampak adalah sektor ekonomi dan kesehatan. Di dalam negeri kini telah terkonfirmasi jumlah pasien positif Corona sebanyak 194.000 yang mana jumlah itu termasuk yang terbanyak di dunia. Dan jumlah ini semakin bertambah setiap harinya.

Pada umumnya orang yang terkena atau terdapat virus corona di dalam tubuhnya akan mengalami berbagai gejala kesehatan. Gejala yang paling mudah dikenali adalah dengan naiknya suhu tubuh hingga 38° C keatas. Berbagai upaya telah dikerahkan oleh beberapa pihak baik lembaga maupun pribadi. Penangan medis pun hingga kini telah banyak mengurangi jumlah penderita Covid-19 ini, namun tiap hari jumlah ornag yang tertular juga semakin banyak.

Adapun beberapa gejala yang dapat diakibatkan oleh covid ini yaitu :

Gejala yang paling umum:
Demam
Batuk kering
Kelelahan

Gejala yang sedikit tidak umum:
Rasa tidak nyaman dan nyeri
Nyeri tenggorokan
Diare
Konjungtivitis (mata merah)
Sakit kepala
Hilangnya indera perasa atau penciuman
Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Gejala serius:
Kesulitan bernapas atau sesak napas
Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak



Belum sampai disitu sekarang telah muncul hypoxemia. Happy hypoxia atau hypoxemia didefinisikan sebagai penurunan tekanan oksigen dalam darah. Kondisi ini yang membuat penderita tidak merasakan gejala apapun lalu tiba - tiba penderita akan mengalami Oxygen dropatau menurunnya kadar oksigen dalam paru - paru. Jubir satgas Covid 19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan bahwa mengetahui penyebab happy hypoxia ini menjadi PR bagi para tenaga medis.


Quote:
 

Hypoxia Syndrome biasanya mengalami gejala awal seperti perdangan paru atau pneumonia yang membuat perputaran atau siklus oksigen di dalam tubuh dapat terganggu. Dan yang paling parah penderita tidak merasakan gejala tersebut sehingga dapat menyebabkan penderita mengalami kondisi serius karena tidak segera mendapat pertolongan medis. Para peneliti di dunia pun tengah melakukan kajian atas temuan happy hypoxia pada penderita Covid-19. Hingga pada berita ini ditulis masih belum ditemukan penyebabnya. Namun yang muncul hanyalah hipotesis yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Menurut beberapa jurnal penelitian menyatakan adanya kemungkinan terjadi gangguan sistem reseptor dan jarak pada jaringan saraf yang memberi peringatan pada sistem saraf pusat.

Pada kondisi normal, ketika seseorang kadar oksigen di dalam darahnya rendah, maka akan berpengaruh pada reseptor di dalam pembuluh darahnya. Reseptor ini akan menimbulakn suatu peringatan di area saraf ke sistem saraf pusat, sehingga akan menimbulkan suatu respons atau perasaan sesak napas. Namun apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi pada penderita Covid - 19 masih menjadi misteri.

Demikian artikel mengenai kondisi happy hypoxia yang terjadi pada penderita Covid-19. Kita hanya bisa berharap dan berdo'a agar para tenaga medis menemukan penyebabnya dan segera mengakhiri wabah ini.


emoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewek

Jangan lupa cendolnya gan
emoticon-Toastemoticon-Toastemoticon-Toast


sumber 1
sumber 2
sumber 3
0
358
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.