Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andi.chandraAvatar border
TS
andi.chandra
MIMPI-MIMPI GILA MASA PANDEMI

Suatu pagi, saya terbangun dengan sisa cerita di kepala. Vincent Rompies dan personil grup musik RAN datang menjemput saya ke rumah. Lalu, mereka mengajak saya berjalan-jalan naik bus pariwisata. Selama perjalanan, Vincent yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesekali melempar tanya kepada kami, “keren nggak gue?”

Kursi-kursi dalam bus ini tidak penuh. Di tengah perjalanan, sang supir memberi sein lampu kiri. Bus berhenti, lalu beberapa penumpang naik. Kemudian, bus ini kembali melaju ke tujuan pertama: Nepal. Naik bus pariwisata tipe AKDP ke Nepal, bersama artis ibu kota, tentu saja itu cuma mimpi.

Pagi berikutnya, saya kembali terbangun dengan potongan cerita yang terasa amat nyata. Saya bermimpi menghadiri resepsi sebuah pernikahan megah, di mana seluruh keluarga saya berkumpul. Di resepsi itu, tidak ada yang menggunakan masker. Kami saling berjabat tangan dan berpelukan tanpa ada jarak. Mimpi berkumpul itu terus berulang dalam tidur saya.

Lain lagi cerita anak perempuan saya, Aluna. Suatu hari, dia bercerita bahwa tadi malam ia melihat seseorang berukuran kecil dengan makanan yang besar dalam mimpinya. Hari yang lain, ia bermimpi mengendarai seekor capung dan terbang bersamanya. Aluna fasih menceritakan kembali mimpinya dengan detail.

Apakah saya dan anak perempuan saya sedang mengalami fenomena yang sama yang juga dialami oleh ribuan orang lainnya, pada masa wabah Covid-19 ini, yang kata banyak pakar kesehatan jiwa disebut sebagai mimpi pandemi?

Sejak Covid-19 menjadi mengerikan, kami punya ritual baru di rumah. Saban pagi, saya dan Aluna memulai obrolan dengan saling bertanya, “tau nggak tadi malam aku mimpi apa?” Pertanyaan yang jarang muncul pada hari-hari biasa itu, kini menjadi pembuka obrolan kami setiap hari.






Kodrat manusia adalah bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia lain. Zoon politicon, begitu Aristoteles menyebutnya. Beberapa ahli mimpi percaya bahwa absennya manusia dari lingkungan sosialnya bisa menghilangkan rangsangan dan menyebabkan kelangkaan inspirasi. Sehingga, memaksa alam bawah sadar kita untuk lebih tertarik pada hal-hal yang di dunia nyata tidak bisa dipenuhi.

Associazione Italiana di Medicina del Sonno (Asosiasi Pengobatan Tidur Italia) menganalisis mimpi-mimpi warga Italia selama pandemi Covid-19. Hasilnya, banyak orang-orang di negeri Pisa itu yang mengalami mimpi buruk dan menunjukkan gejala stres pascatrauma. Kesulitan untuk tidur hingga parasomnia –sering terbangun saat tidur- menjadi salah satu alasan meningkatnya daya ingat mimpi. Emosi dan kenangan dari hari sebelumnya juga dapat memengaruhi isi mimpi seseorang dan respon emosionalnya dalam mimpi itu sendiri.

Mimpi adalah cara otak memproses ingatan yang penuh emosi. Otak kita menggunakan mimpi untuk bekerja melalui pengalaman-pengalaman yang menegangkan secara emosional dan untuk mengurangi beban psikologis kehidupan sehari-hari. Bisa jadi mimpi-mimpi kita belakangan ini adalah salah satu respon otak untuk melepaskan segala kecemasan akan kondisi yang tidak pasti pada masa ini.

Tidur dalam keadaan psikologi tertekan atau stres, kata Patrick McNamara, bisa membuat otak melakukan perjalanan. McNamara adalah seorang profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Boston. Sinyal dan reaksi neurobiologis yang menghasilkan mimpi mirip dengan yang dipicu oleh obat-obatan psikedelik –kelompok obat golongan halusinogen. Obat-obatan ini mengaktifkan reseptor saraf serotonin 5-HT2A yang kemudian memengaruhi perubahan perilaku, emosi, hingga suasana hati seseorang. Oleh McNamara, perubahan ini disebut dengan ‘disinhibisi emosional’.




Lalu, jika kita mengalami teror mimpi selama pandemi ini, apa yang harus dilakukan?

Dr. Barry Krakow dari University of New Mexico menemukan sebuah terapi yang bisa membantu meredakan serangan mimpi pandemi. Teknik terapi yang ditemukan oleh Barry itu berupa latihan melukis dan mewarnai sebuah pola. Proses menggambar ini telah terbukti mampu meminimalisir mimpi buruk dan ampuh menenangkan pikiran. Sehingga, rasa cemas dan stres jadi berkurang.

Teror mimpi buruk memang mengakibatkan tidur jadi tidak nyenyak dan sering membuat kita terbangun di tengah malam. Jika Anda mengalami ini, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk langsung kembali tidur. Tulis mimpi tadi di buku atau di mana saja. Hal itu mungkin bisa membantu menghilangkan perasaan negatif. Menggunakan berbagai aplikasi meditasi atau memutar musik juga bisa untuk membuat diri menjadi tenang sebelum melanjutkan tidur.

Dengan semua berita buruk akhir-akhir ini, memang sangat penting untuk kita menciptakan suasana positif selama waktu tidur.


https://konel.id/tutur/mimpi-mimpi-g...masa-pandemi/
0
472
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.6KThread3.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.