Nah, ane sempat kepirkiran bagaimana jika langit di atas lapangan di penuhi oleh pakaian dalam yang melayang? tentu saja mencengangkan, apalagi kalau emak- emak yang melihat bisa jadi mereka berpikir itu milik mereka yang digondol maling.

Seperti membuat layangan biasa, Layangan berbagai bentuk pakaian dalam ini tentu membutuhkan energi dan kreatifitas yang sangat berat dan sulit. Sebelum menjadi layangan, anak-anak ini tentu harus mencari bambu yang akan dijadikan bingkai, merautnya agar sama berat, baru deh, jadi layang-layang.

Kertas yang digunakan juga tidak sedikit, layangan dengan ukuran jumbo ini membutihkan setidaknya sepuluh lembar kertas minyak berbagai warna. Selain itu juga, butuh kesabaran tingkat dewa agar layangan ini bisa menari di udara.


Tau, ga, Gan. 
Ternyata layangan ini di desain oleh seorang Desainer gambar bangunan yang bekerja di kantor PU Kabupaten Sijunjung, Rizky Aulia Harpison. Untuk karya-karyanya sduah tidak diragukan lagi. berbagao model rumah sakit, rumah adat dan gapura sudah pernah dibuat dan dibangun oleh pemda setempat.


Kreasi yang lumayan bagus untuk di tiru. sayangnya kenapa mesti sempak, sih? Eh, tetapi ada juga, lho, Gansist yang berbentuk burung elang. 

Agar layangannya bisa mencapai ketinggian maksimal, tidak bisa sembarang waktu lho, Gan. Memainkannya.
Harus menunggu angin bersahabat ketika sore menjelang, talinya pun harus harus ukuran besar. Kalau anginnya kecil, bisa-bisa sempak ini mendarat di atap rumah atau pohon besar yang tumbuh di sekeliling lapangan.

Selain hobi, sepertinya main layangan bisa merekatkan persaudaraan juga, Gansit. Sebab tanpa bantuan teman, layangan tidak bisa naik, karena harus ada yang memgang layangan sebelum ditarik oleh yang lainnya.

Begitu juga setelah layangan mengudara, mengumpal talinya tidak bisa sendri, meskipun sudah memakai katrol.

Nah, ditempat Agan dan Sista layangan seperti apa yang sedang viral? Ane pengen liat juga.