TS
NadarNadz
Dimasa Pandemi: Mengikuti Protokol Kesehatan Yang Utama, Mudik Virtual Aja.
Pandemivirus Corona belum sampai pada kata "Hilang", dia (virus corona) masih menetap untuk waktu yang belum bisa dipastikan.
Untuk saat ini, keadaan ditengah masyarakat baru sampai pada tahap "New Normal", atau membiasakan kegiatan yang baru ditengah tekanan pandemi Corona.
Seperti membiasakan diri untuk selalu menjaga kesehatan, jaga jarak, dan juga selalu memakai masker disetiap berkegiatan diluar rumah. Itulah makna sebenarnya dari kata "New Normal", bukan kembali Normal seperti dulu sebelum Corona menyerang.
Dulu sebelum masa pandemi, semua orang bebas kemana-mana tanpa harus menerapkan protokol kesehatan. Namun kini, jangan kan keluar kota keluar dari rumah saja harus memakai masker dan selalu waspada dengan terapan jaga jarak untuk menimalisir terinfeksinya virus Corona.
Sebelum masa pandemi ada, perantau dari berbagai daerah akan selalu mudik jika moment lebaran datang. Walau harus berjuang dari kerumunan desakan untuk sebuah tiket perjalanan, namun mereka tetap bisa mudik dan orang kampung sangat antusias menyambut pemudik pulang.
Namun kini, jangankan mau mudik keluar rumah kaga pakek masker aje kena hukuman (kerja sosial. Red). Dan juga, kalau pun bisa mudik harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, belum lagi harus karantina mandiri selama 2 minggu setiba ditempat tujuan. Ribet dan repot bercampur jadi satu.
Gw pribadi lebih memilih untuk tidak mudik karena ga mau ribet dengan segala macam tetek bengek protokol kesehatan. Belum lagi harus ngurus surat bebas Covid dimasa New normal ini kalau mau mudik.
Kangen sih sama orang tua dikampung karena kaga bisa mudik, namun dilain sisi juga tidak mau membawa virus tak kasat mata ini ke kampung halaman. Karena keselamatan orang tua adalah prioritas no.1 bagi gw.
Akan tetapi jika masa pandemi ini terus berlangsung untuk waktu yang lama, bisa-bisa para perantau kaga bakalan bisa mudik untuk waktu yang lama juga donk. Dan hal itu sangat berat untuk ditanggung oleh mereka yang merindukan kampung halamannya, termasuk gw.
Hal tersebut bisa membuat mereka kurang fokus dalam bekerja dan melakukan aktivitas yang lainnya. Walau pun bisa bertatap muka lewat layar, namun hal itu tidak sebanding dengan bertemu langsung dengan mereka disana.
Mudah-mudahan masa pandemi ini segera berakhir dan benar-benar berakhir, sehingga terwujudnya kondisi dan suasana seperti dulu lagi ditengah masyarakat tanpa adanya ketakutan terinfeksi virus kecil ini.
Yang merantau segera bisa pulang, sekolah kembali rame dengan anak-anak, dan jalinan ikatan silaturrahmi kembali bisa dengan bertatap muka.
Untuk saat ini, keadaan ditengah masyarakat baru sampai pada tahap "New Normal", atau membiasakan kegiatan yang baru ditengah tekanan pandemi Corona.
Quote:
Seperti membiasakan diri untuk selalu menjaga kesehatan, jaga jarak, dan juga selalu memakai masker disetiap berkegiatan diluar rumah. Itulah makna sebenarnya dari kata "New Normal", bukan kembali Normal seperti dulu sebelum Corona menyerang.
Quote:
Dulu sebelum masa pandemi, semua orang bebas kemana-mana tanpa harus menerapkan protokol kesehatan. Namun kini, jangan kan keluar kota keluar dari rumah saja harus memakai masker dan selalu waspada dengan terapan jaga jarak untuk menimalisir terinfeksinya virus Corona.
Sebelum masa pandemi ada, perantau dari berbagai daerah akan selalu mudik jika moment lebaran datang. Walau harus berjuang dari kerumunan desakan untuk sebuah tiket perjalanan, namun mereka tetap bisa mudik dan orang kampung sangat antusias menyambut pemudik pulang.
Namun kini, jangankan mau mudik keluar rumah kaga pakek masker aje kena hukuman (kerja sosial. Red). Dan juga, kalau pun bisa mudik harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, belum lagi harus karantina mandiri selama 2 minggu setiba ditempat tujuan. Ribet dan repot bercampur jadi satu.
Quote:
Gw pribadi lebih memilih untuk tidak mudik karena ga mau ribet dengan segala macam tetek bengek protokol kesehatan. Belum lagi harus ngurus surat bebas Covid dimasa New normal ini kalau mau mudik.
Kangen sih sama orang tua dikampung karena kaga bisa mudik, namun dilain sisi juga tidak mau membawa virus tak kasat mata ini ke kampung halaman. Karena keselamatan orang tua adalah prioritas no.1 bagi gw.
Akan tetapi jika masa pandemi ini terus berlangsung untuk waktu yang lama, bisa-bisa para perantau kaga bakalan bisa mudik untuk waktu yang lama juga donk. Dan hal itu sangat berat untuk ditanggung oleh mereka yang merindukan kampung halamannya, termasuk gw.
Hal tersebut bisa membuat mereka kurang fokus dalam bekerja dan melakukan aktivitas yang lainnya. Walau pun bisa bertatap muka lewat layar, namun hal itu tidak sebanding dengan bertemu langsung dengan mereka disana.
Quote:
Mudah-mudahan masa pandemi ini segera berakhir dan benar-benar berakhir, sehingga terwujudnya kondisi dan suasana seperti dulu lagi ditengah masyarakat tanpa adanya ketakutan terinfeksi virus kecil ini.
Yang merantau segera bisa pulang, sekolah kembali rame dengan anak-anak, dan jalinan ikatan silaturrahmi kembali bisa dengan bertatap muka.
Sumber cerita:
jeritan hati pribadi.
Sumber gambar:
Google.com
jeritan hati pribadi.
Sumber gambar:
Google.com
yaaha21 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
296
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
24.7KThread•10.1KAnggota
Komentar yang asik ya