Salam sehat buat para Agan dan Sista semuanya, semoga kita dijauhkan dari penyakit dan diberikan rejeki yang berlimpah bagi yang sedang mencari nafkah, dan bagi pencari kerja semoga segera mendapatkan pekerjaan. Amin.

Kita sama-sama tau bahwa tanah air tercinta kita Indonesia, sedang mengalami krisis akibat dampak dari pandemi virus corona, banyak sektor lumpuh akibat wabah ini termasuk sektor pendidikan yang sempat dihentikan proses kegiatan belajar mengajarnya.

Pandemi ini banyak menyebabkan kesulitan dan kelumpuhan pada semua bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Namun, efek pandemi juga dipandang sebagai peluang untuk berinovasi dalam dunia pendidikan dalam era teknologi baru.

1. Dampak Pendidikan pada masa pandemi


Karena dampak pandemi ini banyak sekolah tutup dan kegiatan belajar mengajar pun tidak bisa dilakukan dimana-mana, karena harus mengikuti protokol kesehatan "social distancing" yang diterapkan pemerintah. Hal ini membuat para pelajar termasuk anak saya ketinggalan pelajaran dalam menuntut ilmu.

Belajar secara onlinememang solusi tepat akan tetapi, proses belajar ini kurang memuaskan bagi orang tua yang masih gagap teknologi (gaptek) karena sangat sulit untuk membantu anak dalam belajar.

Yang menjadi kendala terbesar adalah, adanya daerah yang belum dijangkau jaringan internet cepat sehingga para murid harus berjuang mencari daerah yang terjangkau sinyal internet, dan ada juga murid sampai memanjat pohon yang tinggi hanya untuk bisa mendapatkan sinyal internet agar bisa mengikuti belajar secara daring.

Semangat para murid tersebut sangat luar biasa dalam menuntut ilmu namun, sangat membahayakan keselamatannya bila harus memanjat pohon yang tinggi hanya untuk mendapatkan sinyal internet.

Biaya pendidikan juga meningkat oleh karena itu bagi sebagian keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas, membuat orang tua harus memutar otak untuk bisa mengeluarkan biaya besar untuk membeli kuota dan smartphone.


2. Hal positif yang diambil dunia pendidikan setelah pandemi


Meskipun belajar secara onlinedirasakan sangat ribet, tetapi tanpa kita sadari kita juga para orang tua sudah turut serta belajar menggunakan teknologi yang mungkin akan diterapkan dimasa mendatang.

Para murid juga akan lebih profesional memanfaatkan teknologi untuk mengikuti pendidikan. Atas wabah tersebut para murid juga menjadi lebih menghargai ilmu dan itu terbukti dari antusias murid dalam berjuang menuntut ilmu.

Hubungan antara guru dan orang tua semakin solid dalam membimbing dan mengajar anak-anak, jadi secara tidak langsung orang tua menjadi guru pembimbing dan guru disekolah menjadi penguji, seperti seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

3. Antisipasi yang dapat digagas kedepan


Mungkin proses belajar mengajar sudah bisa dipadukan secara online dan tatap muka, maka siswa tetap bisa mengikuti pelajaran bila terbaring sakit ringan dirumah.

Disatu sisi bila terjadi lagi pandemi atau bencana alam di suatu daerah yang mengharuskan sekolah tutup, maka proses secara daring ini bisa diterapkan dan siswa pun tidak gaptek lagi.

Menurut pandangan saya, penggunaan teknologi dalam pembelajaran merupakan suatu kemajuan di era teknologi. Karena belajar tatap muka bisa dilakukan ketika praktek atau ketika seminar maupun persentase kerja kelompok.

Karena menurut saya, bila belajar teori secara online murid bisa mengulang kembali pembelajaran tersebut terus menerus untuk memahaminya.

Dan akibat dampak corona ini juga dapat memberikan pengalaman besar bagi negara untuk mempersiapkan teknologi pendidikan dimasa mendatang.

Seperti membangun e-learning pada setiap sekolah menengah pertama dan menengah atas dengan memfasilitasi komputer dan jaringan internet, jadi para murid memiliki kemampuan menggunakan teknologi untuk sarana belajar.

Tulisan diatas hanya pemikiran saya dan mungkin pandangan Agan dan Sista berbeda dengan saya.


Referensi: https://m.detik.com/news/berita/d-51...gini-ceritanya