Ujian hidup TS ada-ada aja brey. Usa beli rumah KPR dari developer yang ternyata buruk pake banget. Eh ini ketika menempati rumah baru, ditakdirkan Tuhan buat tetanggaan sama orang yang gak punya akhlak. Gimana tidak ya, kemarin malam tu orang karaokean dari habis maghrib sampe tengah malam.

Suara speakernya kencang minta ampun bedentam dentum kayak orgen tunggal pesta nikahan. Ditambah lagi dengan suaranya ya ampun geees, masih mending suara nenek gue buang angin, ada nadanya. Tahu suara kaleng roti kongguan penyok terus digeret di jalan aspal? Nah seperti itulah kurang lebih suara yang TS dengar merasuki gendang telinga ini. Ngalah-ngalahi suara Jayen di serial Doraemon. Pokoknya semalam TS amat tersiksa, gak bisa tidur.

Tetangga seberang rumah sudah ada yang berani nyindir dengan kata-kata halus. "Om volumenya kurang kencang. Biar anakku yang lagi sakitbisa ikut joget." Tulisnya di grup dengan emoticon senyum lebar. Warga lain pun menimpali dengan candaan, berharap orang yang disinggung sadar. Tapi gak ada respon guys.

Ada niat di hati ini untuk menegur secara langsung. Sebab tu tetangga persis di samping kanan rumah TS. Tapi ya ada rasa gak enak. Takutnya tu orang tersinggung dan bisa jadi musuh. Begitulah sikap TS setelah berkeluarga, berpikir dua kali sebelum bikin masalah. Ya prinsip perantau gees, cari teman sebanyak-banyaknya. Hindari permusuhan. Dapat satu musuh aja itu sudah banyak. Terlebih itu tetangga.

Alhasil ya TS hanya bisa pasrah saraya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar itu orang sadar diri. Tetapi kayaknya doa TS belum dikabulkan gees. Saat ini, persis ketika jemari menulis thread ini, mulai terdengar lagi dentuman lagu dangdut  yang liriknya "sepuluh tahun sudah kita berumah tangga......." Dinding rumah TS terasa bergetar-getar lagi, jantung ini pun jadi degap degup karena bass yang over.

Di akhir thread ini TS berpesan ya dengan sangat buat kita yang masih punya otak sehat. Penting memahami ilmu sosial, paham etika bermasyarakat, hidup di pemukiman itu ya sama-sama. Minimal jangan ganggu orang lain. Orang lain punya hak untuk istirahat tenang. 

Hmmmmm yaa beginilah hidup bermasyarakat gees. Ada-ada saja kelakuan orang yang bikin kita geleng-geleng kepala. Tiba-tiba TS teringat kata emak sebelum dulu TS pergi merantau, "Di rantau kamu akan menemukan orang-orang yang bikin panas hati karena kelakuannya. Selagi gak berhubungan dengan nyawa dan harga diri, gak perlu dibalas perbuatan buruknya. Banyak-banyaklah bersyukur. Dan berjanjilah pada diri sendiri minimal kita tidak seperti dia."

Sumber Kisah: 100% Pengalaman pribadi TS
Sumber ilustrasinya ini