apamanAvatar border
TS
apaman
Mengenang Tradisi Perang Meriam Bambu Dimalam Hari Kemerdekaan.


DIRGAHAYU NEGARA REPUBLIK INFONESIAyang ke-75.
Dengan memperingati hari kemerdekaan yang ke-75 ini mudah-mudahan Indonesia benar-benar terbebas dari semua belunggu yang mengikat, semoga kedepannya rakyat Indonesia benar-benar merdeka dari segala ketidak adilan yang marak terjadi di negeri ini. Aamiin.

Quote:

Di hari kemerdekaan tahun ini tidaklah semeriah dan semarak seperti hari-hari kemerdekaan pada tahun sebelumnya, itu semua dikarenakan musim pandemi belum benar-benar berakhir dan mereda.

Walaupun demikian, dibeberapa daerah tetap menyemarakkan hari kemerdekaan tahun ini dengan kegiatan yang seperti biasa, yaitu dengan mengadakan lomba khas 17-an.

Di daerah gw sendiri tetap mengadakan lomba 17-an seperti biasa, mulai dari panjat pinang, main bola sarung, perang bantal dan lain sebagainya.
Quote:

Hal itu dikarenakan sudah menjadi kebiasaan atau budaya didaerah kami, tujuannya tak lain dan tak bukan ialah untuk menyemangati generasi muda sekaligus memperkenalkan pada mereka arti sebuah perjuangan. Tentunya hal tersebut didapat dengan mengikuti perlombaan yang diadakan.

Pada masa gw kecil dulu, setiap hari kemerdekaan tiba dan malam sebelum hari kemerdekaan datang, remaja dan pemuda didaerah gw melakukan kegiatan yang bernama "perang meriam bambu".

Kegiatan tersebut sudah menjadi budaya atau kebiasaan warga didaerah kami, tujuannya adalah untuk menyemarakkan malam ulang tahun negara dan juga mengenang kembali perjuangan para pahlawan dimasa lalu.
Quote:

"Perang meriam bambu" dimulai setelah isya sampe tengah malam tiba, dan berlangsung selama 7 malam berturut-turut. Gw dan anak-anak remaja lainnya sangat semangat menonton kegiatan orang dewasa tersebut.

Karna setiap kali dentuman meriam berbunyi, semua orang yang ada di pinggiran sungai tempat kami melakukan perang akan berteriak penuh semangat. Apalagi kalo ada dentuman paling keras, auto orang yang punya meriam disawer. Mayan, hehehe..

Kegiatan tersebut memang cukup berbahaya untuk dilakukan, selain membuat kuping sakit sewaktu-waktu bambu meriam juga bisa meledak akibat beban dentuman yang over power.

Namun hal tersebut tidak membuat warga sekitar untuk berhenti berperang, karna yang namanya perang pantang pulang sebelum menang. Itulah anggapan para warga. Hahaha..

Dan setiap kali hari kemerdekaan tiba, moment perang meriam bambu lah yang sangat gw tunggu-tunggu, karna kegiatan tersebut sangat berkesan untuk dilewati.

Namun kini gw sedang diperantauan, sudah 4 tahun lamanya gw melewati moment perang meriam bambu. Kangen sih, namun semua itu hanya bisa gw lihat dimemori kenangan saja. emoticon-Berduka (S)


MERDEKA NEGERIKU.. JAYALAH BANGSAKU.. SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA!!
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)


Narasi cerita:
Pengalaman masa kecil.

Sumber gambar ilustrasi:
Google.com
0
202
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta IndonesiakuKASKUS Official
5.3KThread2.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.