Slametan di pinggir Dam Licin

Pergantian hari dimulai dini pagi. Dari gelap tahun lalu menuju gulita tahun baru. Untuk harapan dikumandangkan pada Tuhan, agar mendapatkan hal-hal baik di tahun berikutnya.

1 Muharam 1442 H telah datang. Tahun harapan bagi umat islam. Penanda telah purna laku jejak satu tahun sempurna. Kesempatan evaluasi, introspeksi diri akan torehan catatan amal. Apakah sudah penuh dengan kebaikan? Atau sebaliknya.

Maka tafakkur, memikirkan kembali yang telah dilakukan adalah hal terbijak menyambut perpanjangan usia, pergantian lembaran hari. Lalu bersyukur untuk segala hal baik dan bertekad memperbaiki bila ada yang kurang baik. Dengan satu tekad, menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

doc.pri
Dusun Jetis Dhompo Kraton

Ruh inilah yang saya lihat pada masyarakat desa Dhompo kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Jatim. Sudah larut malam ketika acara slametan syukuran diadakan. Ada tumpeng, ada segala rupa makanan pelengkap. Persis hajatan kala siang. Sebagai hidangan pengikat silaturahmi atas semangat baru untuk menjadikan desanya lebih maju di kemudian hari.

"Sebetulnya, konsep acara itu adalah rutin tahunan. Bukan pencetusan kali ini saja." Itu yang dikatakan Sekdes Hasibuddin kepada saya

Sekdes Hasibuddin dan Kasun Mustofa

"

Hingga teretuslah acara itu. Dengan desain Slametan. Khusus dusun Jetis, tempat tinggal sang Sekdes pula, ditaruh di Dam Licin. Atas permintaan pemuda. Mengingat Dam Licin telah menjadi icon bagi dusun Jetis saat ini.

doc.pri
Curah air dan tebing eksotis, destinasi utama

Kesungguhan pemerintah desa dan warga menjadikan Dam Licin sebagai tempat yang layak dikunjungi, membuahkan hasil. Menjadi destinasi wisata baru sejak pertengahan Agustus ini.

Dengan permulaan kegiatan, 9 Agustus tepatnya. Berawal dari kunjungan rombongan penulis Komunitas Menulis Buku Indonesia Jatim ke desa itu.

Anggota Komunitas Menulis Buku Indonesia Pose bersama Kades Moh.Salim (Mengenakan topi) dan perangkat

Postingan tentang sungai dan eksotisme tebing yang diunggah warga dari Face book dan anggota komunitas itu membuat Dam Licin viral. Membuat warga desa semangat bergandeng tangan menjadikannya layak kunjung. Kerja bakti, dilakukan hampir setiap hari.

doc.pri
Kades dan warga bahu membahu bersih bersih

doc.pri

Membersihkan sungai hingga pada bagian tersulit. Membebaskan area sekitar dari kehadiran sampah. Juga merapikan pepohonan, membuat tempat- tempat nyaman untuk sekedar diduduki. Adalah ha-hal yang telah dilakukan warga bersama pemerintah desa.

doc.pri
Uji coba body rafting

Terkini telah pula diupayakan ada kegiatan body rafting, laiknya wisata di Gunung Pindul. Ini mengakibatkan kunjungan makin ramai. Ban-ban terlihat banyak dipakai pengunjung di aliran air sungai yang kini semakin bersih itu.

Renang dengan ban
Warga bahagia, ada keberhasilan dalam upaya kerjanya. Ini lebih dari nilai nominal yang diperkirakan bakal pula muncul menjadi keniscayaan. Untuk geliat perekonomian warga setempat. Hal baik yang sungguh pula dinantikan.

Perekonomian bergeliat

Agustus pertengahan bertepatan dengan 1 Muharram. Momen ini dijadikan kesempatan baik untuk memperingati. Baik kemerdekaan maupun tahun baru Islam. Sekaligus mensyukuri anugerah Tuhan atas apa yang sudah dimiliki. Dam licin salah satunya.

Tahlil
Acara di Dam Licin dikemas dengan bacaan sholawat dan tahlil, sebagai kegiatan yang telah membudaya di masyarakat. Sekdes dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini 3 in 1 yaitu Slametan Dam Licin, Peringatan Kemerdekaan, dan merayakan Tahun Baru Islam.

Doc.pri
Ditutup dengan doa Ustadz Saifullah, acara berlangsung syahdu. Berdiri bulu roma ini kala shalawat atas nabi dibacakan. Seolah dia tersenyum mendapati umatnya yang tak henti mencintai kerasulannya. Harap jumpa di akhirat menjadi pemuncak dari segala doa tentang cinta.

Tafakur dan syukur adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Terlebih dalam memaknai kegiatan seperti slametan. Bahwa ada tumpeng, ada makanan, ada sholawatan juga acara lain-lain itu adalah upaya saja. Untuk semakin dekat dengan Tuhan. Mensykuri anugerah yang telah dilimpahkan. Untuk meraih tambahan nikmat. Sebagaimana janji, pernyataan bahwa akan ditambah nikmat bagi setiap hamba yang pandai bersyukur.

doc.pri Karang taruna
Jadi, meski dalam himpitan ancaman Covid-19 tak mengapa kita merayakan yang mestinya kita peringati. Kemerdekaan, tahun baru, atau keberhasilan seperti yang warga Dam Licin lakukan.

Dengan kewaspadaan tentu. Warga Dam Licin telah membuktikan. Perayaan meski terbatas warga setempat, tanpa hingar bingar musik pengundang massa tetap bisa dilaksanakan dengan hikmat. Bahkan bisa jadi lebih bermanfaat. Ada doa, kebaikan untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Dituis Anis Hidayatie. Untuk Dam Licin Dhompo Kraton