Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

istijabahAvatar border
TS
istijabah
Insiden Saat Gerak Jalan, Malu Tapi Berbuah Manis!
Hari Kemerdekaan Indonesia



Pada tahun 1945 tepat pada tanggal 17 Agustus akhirnya Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari para penjajah.

Masa penjajahan adalah masa-masa kelam bagi rakyat Indonesia dan menjadi sejarah yang tak akan pernah terlupakan.

Meski begitu, sejarah penjajahan bangsa asing di Indonesia ini banyak menyisipkan inspirasi untuk kita semua.

Cerita-cerita tentang para pejuang yang rela berkorban untuk kemerdekaan bangsa ini menjadi motivasi untuk kita dalam meningkatkan rasa nasionalisme kepada negara tercinta kita ini.

Mulai hari itu hingga kini setiap tanggal 17 Agustus kita semua memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Semenjak memasuki bulan Agustus, kita semua sudah banyak menemui rumah-rumah atau jalan yang dihias begitu apiknya dengan tema kemerdekaan. Bendera-bendera merah putih dikibarkan di setiap jalan dan depan rumah-rumah warga, untuk mengenang sekaligus penghormatan kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya itu, berbagai macam acara digelar dalam memperingati hari kemerdekaan ini. Seperti, acara istighosah dan tahlil bersama khusus mendoakan para pejuang yang telah gugur, juga berdoa untuk kebaikan negara kita. Lomba dengan berbagai macam jenis dan juga karnaval dengan berbagai tema.


Dulu, saat masih di sekolah dasar (SD) aku pernah dipilih oleh kepala sekolah untuk ikut lomba gerak jalan. Biasanya lomba itu diikuti oleh peserta yang sudah kelas enam, tapi karena jumlahnya kurang maka diambil juga peserta dari kelas lima. Kebetulan aku termasuk yang tinggi jadi terpilih untuk ikut lomba.

Acara latihan dimulai dari jauh-jauh hari sebelum hari H. Mulai dari latihan berbaris, berbelok dan cara mengangkat lengan dan kaki yang benar.

Lomba ini diikuti oleh semua sekolah dasar baik negeri ataupun swasta yang ada di kecamatan tempat tinggalku. Jarak atau rute yang ditempuh dalam lomba gerak jalan ini kalau gak salah kurang lebih sekitar 2km (Bolak balik jadi 4km).

Bapak kepala sekolah mengingatkan sebelum hari H untuk menyiapkan baju dan sepatu bersih yang akan dipakai saat lomba. Karena baru kenaikan kelas jadi baju dan sepatuku masih baru, tapi sepatunya sedikit kebesaran.

Saat tiba di hari perlombaan aku mengakali sepatuku yang kebesaran dengan mengganjalnya memakai kapas yang banyak di ujung bagian depannya.


sumber

Mulanya semua berjalan normal sampai ujung jarak yang ditentukan dalam lomba, sepatuku baik-baik saja. Karena sebelum tiba giliran sekolah kami yang dipanggil, pak kepala sekolah sudah mengingatkan untuk mengencangkan tali sepatu dan mengeratkan topi yang kami pakai, dijepit pakai jepitan rambut hitam kecil agar tidak tertiup angin.

Sampai sesaat setelah kami berbelok dan berjalan kembali ke tempat kami start, tali sepatuku mulai longgar dan terinjak. Namun, aku tetap bisa menguasai situasi, hingga tiba di pertengahan jalan salah satu sepatuku lepas, sedikit terlempar saat aku mengangkat kaki.


sumber

Sebenarnya aku sangat malu, apalagi saat mendengar para penonton tertawa, duh rasanya aku ingin berhenti saja, tapi aku harus segera bertindak bukan. Gak mungkin juga aku jalan dengan satu sepatu, akhirnya aku pun melepas sepatu satunya yang juga sudah longgar. Jadi tinggal dihentakkan sedikit saja sudah lepas, tanpa harus kubuka dengan tangan.

Jadilah aku berjalan tanpa sepatu hanya menggunakan kaus kaki saja sampai tiba di tempat start tadi.

Di tempat start para teman sudah menunggu dengan membawa kompres, karena bayangkan saja bagaimana keadaan tangan dan kaki kami berjalan sekitar 4km bila dihitung secara keseluruhan.


Dan untungnya ada salah satu juri (juri yang mengawasi peserta di antara gerombolan para penonton) yang membawakan sepatuku yang terlepas tadi. Jadi aku pulangnya tidak nyeker atau telanjang kaki dan tak perlu lagi beli sepatu.


Meskipun ada insiden sepatu lepas ternyata kami bisa pulang dengan membawa piala sebagai juara 3 dan sebuah patung tengkorak (yang biasanya dipelajari saat pelajaran IPA). Senang banget rasanya, sampai saat ini masih kuingat euforia kemenangan itu.


Itulah sedikit cerita tentang kenangan yang paling berkesan bagiku saat merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

Harapanku, semoga Indonesia kita semakin maju, kemiskinan segera teratasi, sekolah semakin mudah dijangkau dan semakin berkualitas. Aamiin ya rabbal'alamiin.

Terima kasih emoticon-Kiss



Pengalaman Pribadi
Jaman dulu belum ada hp secanggih sekarang jadi aku gak punya fotonya, kecuali di sekolah yang ada.
0
102
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta IndonesiakuKASKUS Official
5.3KThread2.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.