Judul dan isi berita di atas tidak ditambahi atau pun dikurangi sedikit pun. 100% mirip seperti sumbernya di news.detik.com tanggal 17 Agustus 2020.

----------
TS tertarik untuk mengulas ini. Menurut TS ya apapun alasannya sungguh tak pantas duduk-duduk apalagi menginjak makam. Lebih parah lagi kalau dijadikan tempat layaknya berwisata, main gitar, makan-makan. Dan seperti yang kita baca di berita atas bahkan pernah dijadikan tempat tawuran. Oh wadidaw sungguh terlalu!

Sepengetahuan TS ya, duduk di atas makam itu hukumnya haram. Kalau gak percaya coba check saja buku 37 Masalah Populer yang ditulis oleh H. Abdul Somad, Lc, MA. Pada masalah ke 9, Ustadz Abdul Somad menjelaskan larangan duduk bahkan menginjak kubur dengan mengutip satu hadits Rasulullah Saw.

Dari Abu Hurairah, Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Salah seorang kamu duduk di atas batu api hingga pakaiannya terbakar hingga sampai ke kulitnya, itu lebih baik baginya daripada ia duduk di atas kubur " (HR. Muslim).  

TS yakin larangan ini juga ada di agama lain, sebab memang mau ditinjau dari segi apapun, menginjak atau duduk-duduk di kuburan itu merupakan perbuatan tak berakhlak nan tak beradab.

Di daerah TS yang masih kuat animisme dan dinamismenya juga ada aturan keras tentang ini. Bagi cowok yang dengan sengaja duduk atau menginjak kuburan akan kena kunduhan. Kunduhanitu artinya (maaf) buah zakarnya akan membesar segede kepalan tinju orang dewasa. Sementara bagi cewek yang dengan sengaja duduk atau  menginjak kuburan akan kena tebuhut. Tebuhut adalah kondisi di mana anus terjuntai keluar. Dari kecil kami diperingatkan akan larangan keras tersebut. Kami pun ketakutan nan bergidik dengan membayangkannya saja.

Pernah ada teman inisial FRDO yang nakal, saat itu dia masih kelas 6 SD. "Aku gak percaya dengan yang kayak gituan. Mau aja dibohongi." Ucapnya sambil melompat dari halaman sekolah. Menyeberang jalan dan masuk ke area pemakaman yang berseberangan jalan dengan sekolah kami.

Entah memang benar atau kebetulan, beberapa hari kemudian FRDO gak masuk sekolah. Desas - desus dia kena kunduhanpun mencuat ke seantero sekolah dan kampung. Tapi tidak ada yang tahu pasti. Sebab orang tua dari FRDO juga tertutup dan gak suka bergaul dengan masyarakat.

Setelah kejadian itu FRDO jadi anak yang bertambah nakal dan semena-mena. Saat SD dulu TS pernah dua kali berkelahi habis-habisan dengan tu bocah. Gak pernah jera pokoknya sekalipun tangannya sempat TS bikin keseleo. Ya bagaimana gak marah gan, dia memegang bagian privasi seorang cewek yang TS taksir. 

Kabar terakhir yang TS terima saat dulu masih kuliah, FRDO sedang mendekam di balik jeruji besi karena jadi pemakai plus pengedar narkoba.

Banyak tetangga yang bilang itu karena FRDO kualat akibat dulu menginjak-injak makam nenek moyang. Menurut TS sih bisa jadi ada benarnya.

Nah dari penjelasan Ustadz Abdul Somad dan cerita yang TS bagikan di atas, tampaknya sudah lengkap bagi kita untuk meyakini bahwa memang tak boleh semena-mena dengan kuburan. Orang yang sudah meninggal pun masih harus kita hormati dan diperlakukan secara layak.

Terkait kasus yang terjadi seperti di berita di atas, ada baiknya juga pemerintah setempat mengkaji dan mengevaluasi untuk daerah yang punya pemukiman padat. Mungkin bisa dibangunkan taman (ruang terbuka hijau) yang jaraknya masih terjangkau untuk di daerah tersebut. Kalau sudah diberikan ruang dan masih saja orang-orang di sana ngeyel nan mbandel ya tindak tegas aja. Kelakuan kayak gitu jangan ditoleransi, sebab nantinya bakal terwariskan ke generasi selanjutnya.

Sekian cuap-cuap dari TS. Moga ada manfaatnya. Salam waras berkesinambungan Matur suwun