Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

syerrilelizhafaAvatar border
TS
syerrilelizhafa
Tentangmu
Sekali lagi, aku ingin mengeja kenang, mengupas tuntas perihal 'aku' yang pernah begitu rapat menyimpan rasa, menanam dalam rindu agar semakin mengakar untukmu. Tentang 'aku' yang padamu bagaikan batu yang mencintai sungai, tidak mampu hanyut dan hanya sanggup berharap aliran tangismu menderas, menghanyutkanku untuk kemudian tenggelam di dasar intimu.


Tentangmu


Dulu kamu adalah abai yang tiba-tiba berandai, kemudian enggan yang seketika menguasai angan.

Aku masih teringat, ketika kusimak segala celoteh juga omelanmu tentangnya. Kau yang terbakar rindu, tapi aku yang justu tersulut oleh baranya.
Pernah juga saat itu kudalami kelumu.
Entah ..., tapi aku seketika bahagia.
Barangkali bahagia tidak selalu tentang bunga, terkadang juga daun jatuh, atau tentang matamu yang rapuh.
Itu seperti kesempatan untukku bisa mulai merengkuh.

Di malam itu, barangkali aku memiliki kesempatan, namun hati selalu saja miskin keberanian. Aku masih memilih sepi, memendam rasa di lubuk hati sendiri.
Malam itu, semua tentangmu masih saja hanya mampu kusimak. Perihal kata, puisi, ataupun sajak dari hatimu yang retak.
Di sana, pada spasi sepi yang kubaca, tak pernah habis kumengerti.
Mengapa napas justru bergetar di tanda titiknya.
Seperti ada yang kekal, seperti riuh, yang tak pernah bisa ceracaunya kusumpal.

Lalu, pada malam yang semakin mengental itu, juga gelap yang semakin lelapkan harapanku ... rindu mengambil alih segala ruang sepi, menguasai angan, merampas imajinasi.
Di sana tersusun sebuah puisi...

Bahwa aku tak akan lepas memelukmu bersama malam, di mana kau acapkali berkisah perihal semesta, cita ataupun pengalaman masa silam.

Di sana, ada masa sendu dan akupun mengerti.
Bahwa pada ruas kemungkinan, angan yang pernah meninggi adalah letak kesalahan mutlak.
Saat matamu buta melihat getir kasunyatan, saat pikirmu jauh dari jernih untuk mengimbangi apa yang hendak selisih, juga saat kau luput dari kepastian perihal mampir yang acapkali mungkir.

Di sanaa juga ada senda, lengkap dengan senyum sabitmu yang lebih dari purnama.
Dan bagiku, saat itu kau nampak lebih puspita dari mawar bahkan sang padma.
Kemudian peluk menyatu, memasung logika, meleburkan rindu secara berkala.


Tentangmu


Yogyakarta, 16 Agustus 2020
Richy211Avatar border
PupilsxoneAvatar border
fiksyauAvatar border
fiksyau dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.5K
43
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.