Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sribaginda1Avatar border
TS
sribaginda1
Cara Memprediksi Harga Komoditi (CPO)

Harga komoditi CPO dan kelapa sawit berfluktuasi naik turun sesuai dengan permintaan pasar.


Kenaikan dan penurunan ini dampaknya dirasakan oleh pengusaha maupun petani kelapa sawit. Saat harga lagi turun, keuntungan petani sawit pun menurun, bahkan tak jarang ada petani yang merugi.

Harga terbentuk dari keseimbangan permintaan (demand) dan penawaran (supply).

Jika permintaan(demand) tinggi maka harga komoditi akan naik. Sebaliknya, jika permintaan(demand) turun, maka harga komoditi juga akan turun.

Jika penawaran (supply) naik, maka harga komoditi akan turun. Sebaliknya, jika penawaran(supply) turun, maka harga komoditi akan naik.

Mari kita lihat sisi supply dan demand CPO.

Cara Memprediksi Harga Komoditi (CPO)

Dari sisi supply, negara penghasil CPO terbesar adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Colombia, Nigeria, Guatemala, Ekuador, Papua Nugini, Honduras, dan Brazil.

Hal-hal yang mempengaruhi supply antara lain adalah cuaca, tahun tanam, biaya ekspor, dll. Contohnya, jika terjadi bencana alam atau negara diatas menahan ekspor CPO dimana mengurangi supply CPO, maka harga CPO akan naik. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Atau jika di negara tersebut terjadi gejolak politik yang menghambat keluarnya CPO dari negara tersebut, maka harga CPO juga akan naik.

Dari sisi Demand, negara pemakai CPO terbesar adalah Indonesia, India, Tiongkok, Uni Eropa, Malaysia, Pakistan, Thailand, Bangladesh, Amerika Serikat, dan Nigeria.

Hal-hal yang mempengaruhi demand antara lain adalah teknologi, kebijakan negara, pertumbuhan ekonomi, dll. Contohnya, beberapa tahun belakangan ini Uni Eropa melarang pemakaian CPO, sehingga menyebabkan demand berkurang dan akhirnya harga CPO turun. Contoh lain adalah saat ini sedang berkembang pemakaian biodiesel untuk kendaraan, sehingga demand CPO meningkat untuk digunakan sebagai biodiesel dan harga CPO meningkat seperti sekarang ini.

Mari kita lihat contoh analisa harga komoditi CPO berdasarkan www.cpopc.org

Berdasarkan situs tersebut harga CPO 2020 akan meningkat karena, dari sisi supply, dua negara penghasil CPO terbesar yaitu Indonesia dan Malaysia akan mengalami masalah cuaca sehingga supply menurun dan harga CPO naik.

Dari sisi demand CPO,  meningkatnya pemakaian CPO untuk biodiesel akan meningkatkan demand dan meningkatkan harga CPO.

Kesimpulannya situs tersebut memprediksi harga CPO akan naik karena supply CPO berkurang dan Demand CPO bertambah.

Mari kita lihat kondisi sebenarnya.

Sejak akhir tahun 2019, harga CPO mulai naik. Namun terjadi penurunan saat awal pandemi corona. Di sini situasi ekonomi mempengaruhi demand CPO. Namun saat ini harga CPO sudah mulai naik lagi.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah adanya pemakaian CPO sebagai biodiesel yang menyebabkan permintaan naik dan harga naik. Jika harga CPO naik terus, tidak menutup kemungkinan banyak lahan yang dialihfungsikan kenjadi lahan kelapa sawit.

Seperti di tahun 2000an awal, banyak lahan karet diubah menjadi lahan kelapa sawit karena dianggap lebih menguntungkan.

Tidak menutup kemungkinan banyak  petani yang beralih ke kelapa sawit jika harga CPO terus naik. Atau pembukaan hutan baru selama itu masih sesuai undang-undang dan tidak merusak lingkungan.

sumber : www.cpopc.org 


0
298
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.