Belajar Banyak Hal Ketika Menjadi Panitia Agustusan

Bulan Agustus 3 tahun lalu, saat Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan Ke-72 ane ditunjuk menjadi panitia acara agustusan di desa tempat tinggal ane. Padahal sebelumnya ane tidak pernah berkecimpung di dunia organisasi. Dan yang lebih parahnya lagi, ane langsung ditunjuk sebagai koordinator acara. Ane dipercaya dengan tugas tersebut karena mertua ane merupakan salah satu tokoh masyarakat, sekaligus pernah menjadi ketua karang taruna. Jadilah ane yang ditunjuk dengan peran sebagai panitia yang bisa dikatakan cukup sibuk. Ane yang belum terlalu banyak kenal dengan warga sekitar pun terpaksa harus lebih intens berkomunikasi agar pelaksanaan acara bisa lancar.

Banyak lomba-lomba yang akan dipertandingkan sebelum dan sesudah hari kemerdaan Republik Indonesia, diantaranya balap karung, lari kelereng, lomba makan kerupuk, tarik tambang serta acara puncaknya adalah Jalan-jalan Sehat (JJS) sekaligus penyerahan hadiah kepada pemenang lomba-lomba yang telah diselenggarakan sebelumnya. Banyak pengalaman berharga serta teman-teman baru yang ane rasakan selama persiapan hingga pelaksanaan semua rangkaian kegiatan agustusan tersebut.


Ane jadi lebih banyak mengenal berbagai macam tipe dan karakter warga. Ane bisa belajar lebih baik dalam berinteraksi dengan orang yang lebih muda dan yang lebih tua. Ane juga bisa lebih memahami pola pikir mayoritas warga disana. Saat persiapan kegiatan yang dilalui melalui proses musyawarah pun ane bisa belajar mengontrol emosi saat beradu argumentasi, saat dikritik, saat disanjung maupun saat diremehkan. Dari acara agustusan tersebut ane benar-benar belajar banyak hal, ane benar-benar mendapatkan banyak pengalaman, sungguh kenangan yang tak terlupakan gan sist. Ane yang sebelumnya merupakan pribadi yang jarang bergaul, kini lebih terbuka untuk berteman dan berinteraksi dengan siapapun.

Ane juga salut terhadap warga disana, khususnya panitia. Ada semacam motto tidak tertulis buat mereka, “Pantang Pulang Sebelum Selesai”. Tidak ada kata lelah buat panitia, hingga apa yang sudah direncanakan benar-benar selesai. Terbukti dengan persiapan kegiatan agustusan tersebut tidak membutuhkan banyak waktu. Dari sekian banyak lomba dan kegiatan akhir yang direncakan, hanya butuh sembilan hari saja dalam persiapannya, salut !

Meski dilaksanakan sebatas wilayah desa saja, namun antusiasme warga sangat tinggi. Mulai dari balita hingga lanjut usia pun ingin memeriahkan rangkaian lomba-lomba yang disiapkan panitia. Mereka tidak semata-mata ingin menjadi pemenang, namun lebih untuk meramaikan saja. Karena dari pengamatan ane, hanya beberapa saja yang terlihat serius dan berfokus untuk menang ketika berlomba, selebihnya lebih banyak santai serta suka cita ketika berlomba. Mayoritas hanya ketawa-ketawa saja ketika berlomba. Apalagi golongan emak-emak yang ikutan, rame banget dengan gelak tawa.