Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, 17 Agustus bukan hanya diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun, secara lebih luas, 17 Agustus diperingati sebagai hari pesta rakyat. Ya, sudah menjadi tradisi memang 17-an selalu diperingati dengan meriah, entah itu dengan berbagai lomba-lomba, pertujukan rakyat, dsb.

Bagi ane dan teman-teman SMK ane dahulu, 17-an selalu identik dengan tradisi touringalias jalan-jalan! Ya, biasanya, sebelum 17-an kami akan merencanakan touring ke tempat-tempat yang belum pernah kunjungi. Terakhir kali, 4 tahun lalu contohnya, saat kami touring ke sebuah air terjun (yang ane sudah lupa namanya) di sebuah daerah di Deli Serdang, Sumatera Utara.


Sebuah touring yang sangat berkesan karena berbagai alasan: kami sebenarnya tidak tahu lokasi pasti air terjun itu karena belum ada yang pernah ke sana. Ya, kami bermodalkan informasi "teman dari teman" saja.

Perjalanan sendiri dimulai setelah kami selesai mengikuti upacara 17-an di sekolah. Sebelumnya, tentu kami sudah merencanakan perjalanan ini dengan membawa baju ganti dan sebagainya--dan tentunya tak lupa membawa bendera merah putih! Kami melakukan perjalananan dengan sepeda motor, 5 sepeda motor lebih tepatnya. Di awal perjalanan, kami sempatkan dulu membeli bekal makan siang. Setelah itu perjalanan dimulai. Sepanjang perjalanan, entah berapa kali kamu hanya bertanya kepada warga sekitar. Maka--saat berhasil menemukan air terjun itu, bukan main senang rasanya. Sekitar 2-3 jam kami habiskan untuk sampai ke tempat tujuan.



Sebelum menikmati air terjun kami mengisi perut dahulu sambil menikmati pemandangan alam sekitar. Hanya sekitar 1 jam kami habiskan di air terjun sebelum kami memutuskan pulang. Perjalanan pulang pun tak terhindar berbagai drama karena ternyata ban motor salah satu teman ane bocor. Sialnya lagi, tak ada tukang tambal ban dekat lokasi ban bocor. Akhirnya, kami cukup jauh menuntun motor teman kami sampai akhirnya ketemu tukang tambal ban. Perjalanan pulang pun tertunda sekitar 1 jam. Akhirnya, sekitar 3-4 jam kami baru sampai ke titik kumpul pulang, yaitu salah satu rumah teman ane.

Sayangnya, beberapa tahun terahir ini tradisi touring menyambut 17-an kami ini tak terealisi lagi. Tentu, karena berbagai alasan klasik kesibukan dari masing-masing kami: entah itu sibuk kuliah, sibuk kerja, dsb. Tak bisa dimungkiri setelah lulus SMK, kami punya kesibukan tersendiri. Sehingga, menyesuaikan waktu masing-masing untuk tradisi touring ini menjadi sangat sulit (termasuk tahun ini).

Namun, bagaimanapun, saat-saat menyambut 17-an seperti sekarang ini, ane selalu terkenang momen touringkami ini. Ya, semoga di tahun-tahun ke depan kami dapat kembali menghidupkan tradisi touring menyambut 17-an ini.

So, itu dia kenangan 17-an paling berkesan dari ane. Kalau Agan-Sista sendiri, gimana?