Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Momen Tujuh Belasan Paling Berkesan : Ini Lomba Balap Karung, Bukan Lompat Karung!
Momen Tujuh Belasan Paling Berkesan : Ini Lomba Balap Karung, Bukan Lompat Karung!

Bulan Agustus merupakan bulan penuh kemeriahan, mengingat merdekanya negeri tercinta kita Indonesia. Sudah bukan rahasia jika di bulan ini akan banyak diadakan lomba - lomba untuk memperingati hari lahirnya Nusantara. Lomba seperti makan kerupuk, pukul air , tarik tambang, jalan pakai klompen hingga balap karung pun diadakan.

Momen 17-an yang paling berkesan bagi ane adalah saat ane masih duduk di bangku SMP. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, di sekolah ane ada acara lomba Agustusan. Ane kebagian ikutan lomba balap karung, lomba yang ane paling nggak suka karena butuh energi ekstra untuk bisa meliuk - liuk dan berlari mengenakan karung beras cokelat keabu - abuan besar yang terasa kasar.


Balap karung kali ini berbeda dari yang sudah umum di luar sana, sebab dalam satu karung ada dua peserta yang menjadi satu tim dalam perlombaan tersebut. Ane memilih salah seorang teman untuk menjadi tim balap karung tersebut, namanya Intan karena dia anaknya lincah. Ane rundingan memikirkan taktik apa yang bakal kita lakukan untuk memenangkan lomba yang ane paling nggak suka itu. Paling tidak, kita berdua tidak terlihat konyol karena tidak kompak saat berlaga di medan tempur emoticon-Ngakak (S).

Bisa dibayangkan jika satu karung isi dua orang, jika melompatnya tidak berbarengan yang satu jatuh tersungkur dan satunya lagi terpleset ke belakang. Ane sempat protes, "Lomba apaan nih? Dimana - mana balap karung itu isinya satu orang. Kalo dua orang sengaja nyelakain orang ini namanya." Protes dan suara ane tak digubris dan ane tetap maju ikut lomba yang menurut ane sedikit tidak masuk akal.

Tibalah hari H, banyak teman - teman satu sekolah yang telah memadati lapangan untuk menyaksikan lomba super seru ini. Jantung ane berdetak lebih cepat, tapi tak seindah saat jatuh cinta. Ada perasaan cemas karena takut malu - maluin. Ane dan Intan masuk ke dalam karung, begitu juga dengan lawan main kita dari kelas - kelas sebelah. Wasit yang juga guru olahraga kami, datang membawa peluit untuk membunyikan aba - aba sebagai penanda bahwa lomba akan segera dimulai.

Tiba - tiba datang seorang anak lelaki dari belakang kami, mendorong kami berdua hingga tersungkur. Ane marah, begitu pun dengan Intan. Anak lelaki itu justru tertawa. Wasit yang melihat kejadian itu langsung mengurungkan niatnya meniup peluit. Dia mendatangi anak usil itu, memperingatkannya agar tidak mengacaukan jalannya lomba.

Setelah ketegangan itu mereda, wasit berdiri di tengah- tengah peserta lomba yang sudah siap di dalam karung. Peluit yang dikalungkan di lehernya itu dia ambil dengan dua ujung jari telunjuk dan jempolnya. Diarahkannya ke mulut dan "Priiiiiiiiit" lomba pun dimulai. Sorak sorai penonton terdengar begitu heboh menyemangati para jagoannya.

Tim lawan melompat kelimpungan dan jatuh berdua, ane dan Intan mencoba melompat dengan ritme yang sama. Lompatan pertama berhasil, lompatan kedua kita tergulung dalam karung dan jatuh. Sakit bukan main! Manah sepatu si Intan menginjak kakiku pula. Ketika bangkit Intan mengusulkan, "Kita jalan aja, nanti begitu deket finish kita lompat! Aku yakin kita menang!"

Ide cemerlang itu pun aku terima karena sudah tau rasa sakitnya jatuh berdua dibalut karung goni. Kita bangkit, berjalan pelan di dalam karung bagaikan keong menuju tujuan. Saat lawan main yang lain jatuh berulang kali, kami semakin mendekat ke garis finish. Tinggal sejengkal lagi, baru kita berdua lompat dan yeay kita yang pertama menyentuh garis finish!

Ane pikir apa yang kita lakukan ini menyalahi aturan perlombaan karena tidak lompat. Kalau lompat pun terlalu sedikit lompatannya. Tapi keraguan itu sirna setelah mendengar teriakan Pak Yopi.

"Yak yak yak kelas 7C pemenangnya!"

Banyak penonton yang tidak setuju saat wasit menyatakan kita menang. Terdengar suara pendukung kelas lain, "Nggak sah, nggak sah!" udah kayak orang menikah yang kagak direstuin aja.

Pak Yopi memakai pengeras suara menegaskan, "Harap tenang! Ini lomba balap karung bukan lompat karung, siapa yang paling cepat meyentuh garis finish dengan mengenakan karung, dialah pemenangnya!"

Ane sama Intan langsung reflek saling memandang dan tos dua tangan dong! Benar - benar pengalaman yang berkesan, nggak mungkin ane lupain.

Sumber : pengalaman pribadi
Gambar : disini
Richy211Avatar border
istrinya.gondokAvatar border
uni214Avatar border
uni214 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
754
14
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta IndonesiakuKASKUS Official
5.3KThread2.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.